02| Lelaki itu?

271 123 34
                                    

Happy reading 💜

Happy reading 💜

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

~*~
S

uasana kelas 11 IPA 1 saat ini sangat berisik setelah bel istirahat berbunyi dan Pak Mamat menyudahi pembelajaran hari ini lalu meninggalkan kelas. Sorakan kegembiraan terdengar di setiap sudut kelas.

Semuanya berbondong-bondong berlari keluar menuju kantin karena kelaparan, ada juga yang hanya berdiam diri di kelas, membaca buku, bermain game dan sebagainya. Semua sibuk dengan kegiatannya masing-masing.

Namun di tengah puluhan orang yang berjalan menuju kantin, ada seseorang yang masih diam dengan segala hal dalam benaknya.

Siska memperhatikan Aqilaa yang sedari tadi diam. Tatapan nya lurus ke depan dengan kedua alis yang menyatu dan dahi mengkerut. Di atas kepalanya terlihat seperti ada hologram bergambarkan benang kusut. Seperti sedang memikirkan sesuatu. Utang nya mungkin?

Pasalnya sejak pelajaran pertama, tepatnya saat datang nya murid baru tersebut raut muka Aqilaa tiba-tiba mendadak suram dan keruh.

Ada masalah apa Aqilaa dengan Natha?

Siska yang notabenenya punya rasa ke kepoan luar biasa. Dirinya juga tidak tahan dengan suasana seperti ini. Pada akhirnya gadis itu menanyakan langsung masalah apa yang sedang mengusik pikiran Aqilaa saat ini, "kenapa sih lo?"

"Hah? Kenapa? Emang gue kenapa?" Sekali sentak Aqilaa langsung tersadar dari lamunan kemudian menoleh kesamping kearah Siska dan bertanya dengan bingung.

"Ck! Ditanya malah balik tanya gimana sih. Lo tuh kenapa diem mulu kek lagi mikirin apa aja. Mikirin utang Lo? Aishh kecil-kecil utangnya udah banyak." cerocos Siska panjang lebar.

"Sembarangan!"

"Lo inget gak yang gue ceritain kemarin?" Aqilaa mendekati Siska kemudian berbisik dengan melirik hati-hati ke belakang.

Posisi duduk Aqilaa dan Siska berada tepat di depan tempat duduk Dika dan Natha. Tepatnya di barisan bangku sisi dinding dan dekat dengan jendela, di meja nomor tiga. Sedangkan tempat duduk kedua lelaki itu adalah meja paling belakang. Tempat yang strategis untuk tidur jika pelajaran nya membosankan.

Siska mengangguk, reflek ikut berbisik, "Inget-inget."

"Jadi... orang yang kemarin nabrak gue tuh si Natha-Natha ituuu!!"

"Kemarin dia mau ngejar gue tapi keburu gue kabur," ucap Aqilaa was-was.

Pikirannya menerawang jauh kebelakang sana. Aqilaa kembali mengingat kejadian kemarin saat si pengendara motor tersebut membuka helm dan ingin mengejar dia. Aqilaa hapal betul siapa orangnya.

"Terus?"

"Ya gawat lah! Gimana sih lo. Kalau dia dendam sama gue gimana?" desis Aqilaa dengan kesal.

Aqilaa: Memeluk LukaTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang