12| Couple Mahar

127 50 25
                                    

Happy reading 💜

Happy reading 💜

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

~*~


Seorang gadis menyusuri satu persatu rak buku yang ada di Gramedia tersebut guna mencari buku incarannya. Gadis itu membalikkan badannya saat menyadari ada seseorang yang mengekori nya sepanjang ia berjalan.

"Lo ngapain sih ngikutin gue mulu?" ujar Siska yang jenggah karena di ikuti terus sepanjang ia mengelilingi Gramedia.

"Ya terus gue harus apa dong?" tanya Dika dengan polosnya.

"Ya ngapain kek, duduk di sana atau cari buku apa gitu yang menarik di mata lo. Emangnya gak capek ngikutin gue mulu?" gerutu Siska.

"Capek sih tapi gimana lagi? Udah terlanjur capek juga," balas lelaki itu dengan tampang nelangsanya.

"Terserah deh yang capek juga lo sendiri," kata Siska yang sudah tidak mau memperdulikan lelaki itu lagi. Kemudian gadis itu melanjutkan pencariannya kembali dan Dika mencoba untuk melakukan kegiatan lain supaya tidak mengikuti Siska lagi.

"Kenapa sih cewek tuh suka banget sama novel?" celetuk nya bertanya entah kepada siapa. Lelaki itu membolak-balik kan sebuah buku ditangannya, kemudian memfokuskan dirinya saat membuka lembaran-lembaran buku itu.

Siska yang menyadari hanya ada dirinya dan cowok itu di sini pun paham jika dia bertanya kepadanya, "baca novel tuh banyak manfaatnya tau. Setiap novel menyajikan pengalaman yang berbeda-beda. Jadi kalau kita punya banyak novel yah kita dapat pengalaman yang banyak. Ibaratnya tuh, refreshing yang hemat. Gak perlu kemana-mana tinggal duduk anteng atau rebahan aja."

"Lo tuh hobi banget baca novel, giliran buku pelajaran anti nya na'udzubillah," ejek Dika.

"Yee itumah beda lagi. Baca pelajaran tuh bosen bikin ngantuk. Kalau novel kan enggak malah halu gue makin lancar," ucap Siska cengengesan.

"Dih, heran gue kok bisa sih orang pemalas kek lo masuk IPA 1 secara kan itu kelas favorit."

"Lah lo nanya sama gue? Kenapa gak lo tanya sama diri lo sendiri? Lo sama gue sebelas dua belas kali."

"Bener juga, kok bisa yah kita nyasar di kelas favorit. Padahal tugas aja masih nyontek," gumam lelaki itu yang masih bisa di dengar gadis di depannya ini. Dengan kepala memanggut-manggut serta jari tangan kanan yang mengelus dagu nya seolah sedang berpikir keras.

Siska mendengkus geli melihat kelakuan cowok itu, tanpa menjawab perkataan nya ia kembali memilih novel yang akan dibelinya. Saat sudah menemukan novel incarannya Siska mengajak Dika untuk pergi menuju kasir. Lelaki itu kemudian melangkah menghampiri Siska, "udah?"

Gadis itu hanya mengangguk kemudian berjalan dahulu menuju kasir dengan dua novel di tangannya. Pas sekali kondisi kasir sepi jadi ia langsung menyerahkan buku itu untuk di catat kemudian Siska membuka tas ransel nya guna mengambil uang. Namun pergerakan nya terhenti matanya tiba-tiba melotot, jantungnya berdetak tak karuan lalu ia kembali mengobrak-abrik tas nya.

Aqilaa: Memeluk LukaTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang