04. Isi Hati

220 58 37
                                    

Happy reading
.
.
.

'Aku bukan orang yang peka, dengan perasaan orang lain'

Seuntai helai daun gugur di sepanjang lapangan sekolah, apakah di indonesia ada musim semi?

Yutama, remaja satu ini tengah berlatih permainan bola besar. Tentu saja futsal, bersama dengan Johnny dan Jeffery.

Dari berlatih tahap menendang dan mengoper pada teman, hanya sebatas itu latihan futsal Yuta dan kawan-kawan.

"Akh!! Johnny semangat babe!" ucap Chitta penuh semangat kearah Johnny.

Mereka berlatih di lapangan sekolah, jadi tidak salah jika Chitta menyoraki Johnny dengan semangat yang membara.

Pria yang merasa terpanggil pun mulai melayangkan flying kiss kearah pacarnya, cukup menggemaskan pasangan yang satu ini.

Tya sesekali mencuri pandang ke arah Jeffery. Benar, jika kalian berpikir Tya menyukai Jeffery itu benar adanya. Bahkan sejak hari pertama Mos diadakan di angkatan Jeffery, Tya sudah jatuh hati pada pemuda berkulit putih itu.

"Samperin kek!" desak Donita, perempuan ini menyikut lengan Tya.

Tya mendesis sesaat, "Sabar atuh! gue lagi ngumpulin keberanian buat ngomong sama mas crush."

Donita dan Chitta merotasikan bola matanya malas, sesaat Tya membenarkan dan merapikan pangkal rambut sampai ujung kakinya. Tya hanya ingin terlihat sempurna di mata Jeffery.

"Lo nya kapan Don?" tanya Chitta.

"Jangan ngeledek!" desis Donita.

"Katanya lo suka sama ketos itu?" goda Chitta, perempuan sebaya Donita ini memang senang menggodai teman-temannya. Jadi tidak heran, jika teman-temannya nanti akan jengkel pada Chitta.

"Dih! apasi, gue ga suka ya!" elak Donita seraya berdesis pelan.

Mereka terduduk di kursi dekat pohon, seraya berteduh dari sinar ultraviolet yang memancar terik kebawah.

"Duh panas!" Chitta gerah, bahkan mengibaskan tangannya sendiri karena lupa membawa kipas angin kecil listrik yang ia punya.

Sisi lain, Lita Anastya sudah menghampiri Jeffery yang akan menerima bola dari Johnny.

Namun,

Dugh..

Tya terkena hantaman bola yang di tendang oleh Johnny tepat di pelipisnya.

Johnny sialan!

Penuh umpatan dan sumpah serapah yang di ucap oleh Tya dalam hati, jika ia lontarkan secara langsung bisa saja mas crushnya akan menjauhinya.

Tya hampir limbung, namun tubuhnya tertangkap sangat cepat oleh Jeffery. Mereka saling memandang satu sama lain, bahkan seperti drama india jika tidak di sahuti. Karena kontak matanya pasti akan selama itu, seperti drama india.

"Ekhem!" Yuta berdeham sejenak, menyadarkan asitensi Jeffery pada Tya.

"Aduh!" keluh Tya menahan sakit pada bokongnya, karena Jeffery secara refleks melepaskan pegangan pinggang Tya. Makanya, Tya terjatuh.

HABROMANIA || Yuwin [✔]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang