Lucas marah

60 8 6
                                    

Lucas baru sampai dirumah dengan membawa gitarnya. Ia merenggangkan dasinya dan berjalan menuju kamar. Ia tertegun saat melihat Yuqi terdiam di balkon apartemen. Lucas menghampirinya.

"Yuqi" panggil Lucas.

"Yuqi menoleh. "Eum?"

"Kau kenapa?" Tanya Lucas.

"Aku baik baik saja" ujar Yuqi. Lucas menghela nafas kasar.

"Mau sampai kapan kau seperti ini?" Tanya Lucas dengan intonasi yang mulai meninggi.

Yuqi berbalik dan kini keduanya saling berhadapan. "Apa? Memangnya aku kenapa?" Tanya Yuqi yang juga menaikkan intonasinya.

"Aku tau ada sesuatu yang mengganggumu! Aku tau ada sesuatu yang coba kau sembunyikan! Kenapa kau tidak mau mengatakannya!" Teriak Lucas.

Yuqi mengepalkan jarinya. "Apa yang aku sembunyikan? Kau tau apa? Kenapa kau seperti ini?" Teriak Yuqi.

"Aku tau kau menyembunyikan sesuatu dariku, aku tau apa yang membuatmu ragu, aku tau apa yang sedang kau fikirkan!" Teriak Lucas. Yuqi menelan ludahnya samar, baru kali ini Yuqi melihat Lucas meninggikan suara padanya.

"Apa yang kau tau? Kalau memang kau tau kenapa kau hanya diam saja?" Tanya Yuqi.

"Karena aku mencintaimu" jawab Lucas. Perlahan ia melunak. "Kenapa kau melakukan ini padaku?" Tanya Lucas dengan mata yang sudah memerah. "Kenapa kau mencoba menyakitiku yang jelas jelas aku sangat menjaga perasaanmu" tambahnya.

"Apa? Apa yang aku lakukan?" Tanya Yuqi dengan mata yang juga memerah menahan tangis. "Aku bahkan tidak melakukan apapun" imbuhnya.

"Aku tau semuanya, tentang bagaimana hebatnya kalian berdua menyembunyikan perasaan kalian darimu" jawab Lucas. Yuqi terdiam. "Kau pasti tidak terkejut, karena sebenarnya ini yang mau kau dengar dariku" tambahnya.

Yuqi mengangguk. "Eung, aku mencintai Mark. Apa aku salah?" Tanya Yuqi dengan air mata yang sudah mengalir sedikit demi sedikit. Lucas tertawa tidak percaya. Ia menengadah dan melihat ke atas untuk mencegah air matanya agar tidak jatuh. Lucas berjalan kesana kemari menahan hatinya yang hancur berkeping-keping.

"Bagaimana kau bisa ...." Lucas tidak sanggup mengatakan apapun lagi. "Selama bertahun tahun, kau ... Apa ini semua?" Tanya Lucas.

"Aku bahkan tidak tau kenapa kita bisa bersama sampai saat ini, tapi apa aku salah mencintai orang yang juga sudah lama berteman denganku?" Tanya Yuqi. Ucapannya terdengar santai walaupun sebenarnya hatinya sakit saat mengatakan itu.

Lucas menatap Yuqi lekat. Hatinya benar benar sakit mendengar apa yang di ucapkan seorang Yuqi.

"Kau tau bagaimana hatiku saat ini?" Tanya Lucas dengan mata berkaca kaca. "Aku sudah melakukan segalanya, aku mencintaimu dengan tulus ...." Lucas menghela nafas. Ia berbalik lalu pergi entah kemana. Yuqi menangis senggugukan, ia berfikir hatinya akan lega setelah mengatakan itu semua. Tapi yang terjadi hatinya malah hancur saat melihat Lucas meninggalkannya.

________________________________________

Yerin sedang berdiri di depan sebuah patung manekin yang berbalut dengan gaun pengantin. Matanya intens menatap tiap detail gaun itu. Yerin menoleh saat Mark berdiri di sebelahnya, ia menyambut Mark dengan senyuman.

"Kau suka?" Tanya Mark. Yerin mengangguk antusias. Mark tersenyum sembari mengacak rambut Yerin. "Ini sangat cantik. Cocok denganmu" ucapnya.

"Wah jenis buaya macam apa dirimu?" Tanya Yerin meledek.

"Memangnya ada buaya setampan aku?" Tanya Mark dengan pedenya. Yerin tertawa mendengar itu.

Second LeadTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang