menyatakan perasaan

57 10 2
                                    

Yerin masih duduk di tempatnya. Ia masih fokus memandangi Mark yang sedang bermain gitar bersama Lucas. Tadi saat akan memasuki gedung, ia dan Mark berpapasan dengan Lucas dan Yuqi yang sepertinya hendak masuk juga ke studio. Dan akhirnya keempatnya sama sama masuk ke dalam studio. Yerin begitu canggung saat bertemu dengan Lucas, pria yang beberapa hari lalu duduk di sebelahnya. Yerin masih bingung saat melihat Lucas bersama dengan wanita yang berbicara dengan Mark hari itu.

"Yuqi, kau ada permintaan?" Tanya Lucas. Yuqi menatap Lucas lalu menggeleng.

"Yerin, bagaimana denganmu?" Tanya Mark. Yerin menatap Mark.

"Bisakah kau menyanyikan lagu yang sama seperti yang kau nyanyikan hari itu?" Tanya Yerin. Mark beralih menatap Yuqi begitupun dengan Yerin.

"Baiklah, dengarkan baik baik, karena ini kali terakhir aku akan menyanyikan lagu itu" ucap Mark. Lucas memainkan gitarnya sedangkan Mark mulai bernyanyi. Yerin menoleh menatap Yuqi, Yerin tau Yuqi sedang menatap Mark dan bukan Lucas.

"Lucas, aku harus ke toilet sekarang" Mark langsung pergi ke toilet setelah selesai menyanyi.

"Aku keluar sebentar" ucap Yuqi yang juga ikut keluar dari studio.

Baik Yerin ataupun Lucas sama sama terdiam di tempat. Lucas tau sedari tadi Yuqi terus menatap kearah Mark dan Lucas sangat mengerti makna dari lagu yang baru dinyanyikan oleh sahabatnya itu. Lucas meletakkan gitarnya, ia menghela nafas lalu menengadahkan kepalanya. Ia menyadari ini semakin aneh setiap hari. Lucas tiba tiba teringat bahwa disitu masih ada Yerin yang juga sedang terdiam sama sepertinya.

"Yerin, kau wanita yang di jodohkan dengan Mark?" Tanya Lucas. Yerin mengangkat pandangannya dan menatap Lucas lalu mengangguk.

"Apa mereka adalah dua orang yang kau maksud hari itu?" Tanya Yerin. Lucas mengangguk. "Bagaimana kau menghadapi ini?" Tanya Yerin.

"Ini semakin aneh" jawab Lucas. Ia menghela nafas. "Kau tau Mark dan Yuqi saling mencintai? Apa laki laki yang hampir kau sukai adalah Mark?" Tanya Lucas. Yerin mengangguk.

"Kenapa kau tidak mengejar mereka?" Tanya Yerin.

"Aku tidak ingin mereka tau bahwa aku sudah mengetahui semuanya" jawab Lucas. Kini keduanya kembali terdiam dan tenggelam dalam fikiran masing masing.

________________________________________

Mark baru keluar dari toilet dan hendak kembali ke dalam studio, tapi langkahnya terhenti saat melihat Yuqi yang berada di depannya.

"Kenapa kau diluar?" Tanya Mark heran.

"Kita harus bicara" ucap Yuqi.

"Tentang apa?" Tanya Mark.

"Ada yang salah diantara kita" jawab Yuqi.

"Apa yang salah?" Tanya Mark.

"Kesalahannya ada pada hatimu" jawab Yuqi. Mark terdiam. "Kau selalu seperti ini. Kau tidak punya pendapat sendiri, pernahkah kau mengikuti keinginanmu? Sekali saja?" Tanya Yuqi. "Kau memikirkan perasaan orang lain, tapi bagaimana dengan perasaanmu? Kau bahkan mengenyampingkan perasaanmu untuk orang lain" imbuhnya. Mark menatap Yuqi lekat. Ia kemudian menghela nafas kasar.

"Lucas bukan orang lain, dia juga termasuk bagian penting di hidupku" ucap Mark. Ia kemudian berlalu meninggalkan Yuqi yang masih terdiam.

Mark masuk lalu mengambil ponselnya kemudian menghampiri Lucas dan Yerin.

"Aku harus pergi sekarang" ucap Mark. Mark mengambil tangan Yerin lalu mengajaknya pergi. Hanya tersisa Lucas disana, ia menghela nafas gusar. Ia tidak bisa berfikir apa apa lagi, yang ia tau keadaan menjadi semakin rumit sekarang.

Mark dan Yerin keluar dari ruangan dan melewati Yuqi begitu saja. Yuqi terus memperhatikan bagaimana Mark menggandeng tangan Yerin dan pergi meninggalkannya.

"Mark" panggil Yerin. Mark langsung berhenti dan berbalik. "Apa yang terjadi?" Tanya Yerin.

"Tidak ada" jawab Mark. "Ayo aku akan mengantarmu pulang" ucapnya. Mark hendak berjalan lagi.

"Aku menyukaimu" ucap Yerin. Mark terdiam lalu berbalik perlahan. Tatapan keduanya kini bertemu. "Aku menyukaimu Mark Lee" ucapnya lagi.

"Yerin tapi ...."

"Aku tau" Yerin mengangguk-anggukan kepalanya. "Aku tau kau mencintai Yuqi, tapi aku menyukaimu" ucapnya. Mark terdiam lalu menunduk perlahan. "Aku tidak akan memaksamu, aku tidak akan memojokkan mu dengan perjodohan itu. Aku ... Akan menunggumu, seperti halnya kau menunggu Yuqi selama ini. Aku akan melakukan itu sekarang" Yerin langsung meninggalkan Mark yang masih terdiam.

_____________________________________

Malam begitu dingin dan senyap. Di tempat yang berbeda namun di langit yang sama, Mark, Yerin, Lucas, maupun Yuqi sama sama sedang tenggelam dalam fikiran masing masing. Merenungi bagaimana perasaan mereka perlahan merusak segalanya.

Second LeadTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang