dua orang saling mencintai

75 10 0
                                    

Mark berjalan keluar dari rumahnya. Hari ini Mark sudah berjanji akan mengajari Yerin memasak. Tapi sebelum itu ia akan menemui Lucas dan juga Yuqi.

Mark berjalan lalu menaiki lift menuju apartemen Lucas. Sesampainya di depan pintu, Mark langsung menekan bel. Pintu terbuka dan Lucas langsung menyuruhnya masuk.

"Kenapa kau menyuruhku kesini?" Tanya Mark yang kini sudah duduk di sofa.

"Gitarku, sepertinya ada yang salah dengannya" jawab Lucas yang datang dengan membawa gitarnya lalu menyerahkannya pada Mark. Mark mulai mencari apa yang salah pada gitar sahabatnya itu.

"Disini bocor, pantas saja suaranya tidak enak di dengar" ucap Mark.

"Wah, benarkah?" Tanya Lucas. Ia mengambil gitarnya dan ikut melihat yang di maksud oleh Mark. "Iya benar, pantas saja, dia hampir membuatku stres" ucap Lucas.

"Bawa ke toko Ten Hyung saja, dia pasti bisa memperbaikinya" ucap Mark yang kini sudah berdiri.

"Ya ya ya kau mau kemana?" Tanya Lucas.

"Aku sudah ada janji" jawab Mark.

"Janji dengan siapa?" Tanya Lucas. Mark hanya tersenyum. Lucas ikut tersenyum. "Ahahaha baiklah baiklah" ucap Lucas sambil mendorong Mark agar keluar dari apartemennya. "Fighting!" Lucas langsung menutup pintu apartemennya. Mark hanya menggeleng dan kemudian berjalan keluar menuju basemant.

Mark langsung bergegas menuju kampus tempat Yerin berkuliah. Sesampainya di depan kampus, Mark langsung mengirim pesan pada Yerin dan bilang bahwa dia sudah ada di depan.

___________________________________________

Hari ini Yerin sudah kembali beraktifitas seperti biasa. Baginya berada dirumah sakit benar benar membosankan. Yerin tidak tau tapi beberapa hari dirumah sakit membuatnya semakin dekat dengan Mark. Seperti hari ini, Mark berjanji akan mengajari Yerin memasak. Saat mendapat pesan dari Mark, Yerin dengan semangat berjalan menuju ke depan kampus.

Yerin langsung menghampiri Mark yang sedang berdiri tapi seketika langkahnya terhenti. Senyumnya tiba tiba menghilang. Cukup lama Yerin terdiam disana, hingga akhirnya ia memilih pergi dan meninggalkan tempat itu.

Yerin duduk di pinggiran danau tanpa alas apapun. Sesekali menarik nafas panjang lalu membuangnya.

"Aku seperti akan menangis, tapi karena apa?" Ucap Yerin lirih. Tiba tiba Lucas duduk tak jauh darinya. Yerin sontak menoleh. Yerin terus memandangi pria yang sepertinya sedang patah hati sama sepertinya. Yerin berinisiatif memberikan sebotol air minum yang sama sekali belum ia sentuh.

"Annyeonghaseyo" sapa Yerin. Lucas menoleh lalu sedikit membungkukkan tubuhnya begitupun dengan Yerin. Yerin kemudian memberikan air minum itu pada Lucas. "Tenang, aku belum meminumnya" ucap Yerin. Lucas tersenyum lalu menerima botol berisi air minum itu. Lucas menghela nafas kasar.

"Kenapa hidup harus serumit ini?" Tanya Lucas.

"Eum??" Yerin mengernyitkan dahinya mendengar ucapan Lucas.

"Aku tidak tau harus berbuat apa" ucap Lucas yang membuat Yerin semakin bingung.

"Maaf, tapi kenapa kau berkata begitu?" Tanya Yerin. Lucas menghela nafas.

"Aku baru mengetahui bahwa sahabat ku dan juga kekasihku ternyata saling mencintai sejak lama" jawab Lucas. Yerin cukup terkejut, karena itu seperti gambaran tentang apa yang baru terjadi padanya. Yerin menghela nafas.

"Aku kira hanya aku yang mengalami hal seperti itu" ucap Yerin sembari terkekeh. Lucas menoleh.

"Itu juga terjadi padamu?" Tanya Lucas. Yerin mengangguk.

"Tapi aku sudah melepaskan mereka dan memulai kehidupan yang baru" jawab Yerin. Lucas menganggukkan kepalanya.

"Lalu apa yang terjadi setelahnya?" Tanya Lucas.

"Entahlah, aku tidak ingin mengetahui apa yang terjadi pada mereka" jawab Yerin. Yerin kini menoleh. "Lalu selanjutnya apa yang akan kau lakukan?" Tanya Yerin.

"Aku akan tetap menjalaninya seolah aku tidak mengetahui apapun" jawab Lucas.

"Apa aku juga harus begitu?" Tanya Yerin yang kini sudah menatap ke tengah danau.

"Kenapa?" Tanya Lucas.

"Aku hampir menyukai pria yang ternyata mencintai wanita lain" jawab Yerin.

*Flashback.

"Kau tau kan aku mencintaimu? Kau bilang akan menungguku. Aku juga tau kau masih mencintaiku"

"Kita tidak harus bertemu lagi, hari itu. Hari dimana kalian menjalin hubungan, saat itu juga aku berhenti menunggumu"

"Tapi nyatanya kau tidak bisa melupakan aku, kan? Kau tidak akan menerima perjodohan itu kan?"

"Kenapa jika aku menerimanya?"

"Kau bertanya kenapa? Kau hanya menjadikan itu alasan dan sarana untuk melupakan ku, kau tidak akan bisa mencintai wanita lain"

"Kalau pun aku tidak bisa mencintainya, Setidaknya aku akan belajar melupakan mu"

"Mark ...."

*Flashback end.

_____________________________________________

Mark menghela nafas. Ia teringat pada Yerin yang tiba tiba membatalkan janji dengannya. Yerin mengiriminya pesan, Yerin bilang ia sedang melakukan tugas di perpustakaan. Fikirannya kini teralihkan pada Yuqi, wanita yang masih ia cintai sampai saat ini. Entah kenapa tiba tiba Mark ingin berusaha untuk menghapus rasa cintanya kepada Yuqi.

Second LeadTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang