"Gue di mana?" Tanya Angela kepada diri nya sendiri. Setahu nya, ia sedang berada di UKS sekolah.
"Rumah sakit." Ketus seorang wanita dengan jas dokter nya.
Angela cengengesan, "Yaelah kak gitu aja marah."
"Ya marah lah bego! Lo gak liat hidung lo darah nya banyak? Dan lo tau gak? Lo udah si stadium akhir La." Lirih Nana, bahkan terdengar isakan kecil dari mulut nya.
Angela tersenyum tipis, senyum yang menanda kan bahwa ia baik baik saja. Ternyata masih banyak orang yang peduli dengan nya.
"Aku udah tau kak, lagian kakak bilang 1 bulan lagi kan?" Angela terkekeh kecil.
"Ya setidak nya lo berusaha untuk sembuh Angela! Jangan nyerah kayak gini."teriak Nana frustasi.
Angela menggeleng kan kepala nya perlahan, "Gak bisa kak, gue emang udah capek sama semua nya."
"Berjuang Angela!! Berjuang!!"
______________
Setelah pulang dari rumah sakit, Angela langsung pulang ke rumah nya. Dia menyerengit bingung saat melihat koper milik nya berada di luar. Langsung saja dia memasuki rumah nya.
"Abang kenapa koper Angela ada di luar?" Tanya Angela saat melihat Andreas duduk di sofa bersama Tiara.
"Stop panggil gue Abang! Gue bukan Abang lo!" Bentak Andreas kepada Angela.
"Tapi kenapa bang?"
Dengan kasar, Andreas melempar kan sebuah foto yang di foto tersebut menunjukan Angela dan juga Ayah Gavin.
"Lo liat itu? Mau bukti gimana lagi?" Tanya Andreas datar.
"AKU BUKAN JALANGG!! AKU HANYA DI JEBAKK!!"Teriak Angela frustasi.
"Cih! Keluar lo dari rumah gue."
"Rumah Mama dan Papa!" Ralat Angela dengan tegas.
Skakmat!
Mampus kan lo!
"Sekarang keluar lo! Mama dan Papa kalau tau kelakuan lo yang sekarang mungkin juga bakal ngusir lo dari rumah."
"Udah mas." Tiara datang mengelus bahu Andreas.
"Ok! Aku bakal keluar, tapi jangan pernah menyesal." Ucap Angela dengan datar.
"Cih! Bahkan melihat wajah lo aja gue eneg."
Angela menutup pintu nya dengan kasar. Di luar, Angela menangis sejadi jadi nya. Mengapa semua orang sangat bodoh? Tidak bisa membeda kan mana yang nyata dan yang palsu.
"Gue harus ke mana?" Lirih nya.
Dia bangkit dan mulai berjalan menjauhi pekarangan rumah nya. Dari kejauhan, seseorang menyeringai lebar. Ternyata rencana nya berhasil juga.
"Ini baru awal Angela Anastasya." Gumam orang tersebut.
Balik lagi ke Angela, dia terus melangkah kan kaki nya menyusuri trotoar yang sepi oleh pengguna jalan.
"Gue harus ke mana lagi sih?!" Kesal nya.
"Cewek!"
Angela menghenti kan langkah nya. Dia melirik ke arah cowok yang duduk di atas motor nya dengan tajam. Sedang kan cowok tersebut, dia hanya menatap Angela dengan tatapan memuja.
"Apa lo?" Ketus Angela.
Bukan nya takut, cowok tersebut malah berjalan santai ke arah Angela, "Mau gue cari kan apartemen gak? Gue tau lo orang kaya." Ucap cowok tersebut.
KAMU SEDANG MEMBACA
Gavin Adhitama[on-going ]
Teen FictionBagaimana jika kamu di posisi Angela? Kehidupan yang sangat sangat rumit. Gavin Adhitama, sahabat kecil yang ia bangga kan malah menjadi kelemahan nya. _________ "Angela sorry, gue tau gue salah." Lirih Gavin memegang erat tangan Angela. "Maaf, gue...