Angela, Anya, Agas

27 4 0
                                    

Kalau ada typo bertebaran komen aja!
-
-
-
-
-

Gavin merebah kan tubuh nya di kasur besar milik nya. Akhir akhir ini sangat banyak masalah datang ke dalam hidup nya, mulai dari perjodohan yang tidak masuk akal. Angela yang berulah, Aish! Ingin rasa nya Gavin pergi dari bumi ini.

Drett... drettt....

Gavin mengambil ponsel milik nya yang bergetar di saku celana. Tertera nama 'Beban gue' di layar ponsel nya.

"Hallo bossque ap--

"To the po." Potong Gavin cepat sebelum seseorang di seberang sana menyerocos tidak jelas.

"Yaelah bos! Lo gak bisa apa bercanda dikit? Serius amat, ntar kalau gue serius in gimana?"

"Jijik Anjir!"

"Markas gak? Ada sesuatu penting nih."

"Kalau lo yang nelfon gak pernah penting."

"Uhhhh pedas ya bwang mulut nya."

"Cepet, gak usah banyak bacot lo."

"Pengkhianat, anggota buaru. Ingwet ye bwang, itu mwanusia jwangan di buwunuh, ntwar ribet masalah nya."

"Shit! Kenapa lo baru kasih tau anjing!"

"Lah ta----"

Tutt tutt

Gavin langsung mematikan panggilan telfon nya begitu saja. Katakan saja dia tidak sopan, tapi itu lah diri nya.

Mengambil kunci motor serta jaket kebanggan ALASTOR dengan cepat. Selama 2 tahun Gavin menjadi ketua ALASTOR, tidak ada yang pernh berkhianat sekali pun.

Tetapi, semenjak Gavin dekat dengan Violetta, banyak anggota nya yang memberontak. Ntah lah, Gavin sendiri tidak tau alasan nya apa.

Setiba nya di markas, Gavin langsung menuju ke ruangan eksekusi. Ruangan ini hanya di gunakan untuk seseorang yang berkhianat di geng nya.

Di depan pintu markas, Jejef memandang Gavin dengan tatapan datar nya. Sama hak nya dengan Reyanld dan juga Gibran yang memasang raut wajah datar tanpa ekspresi sama sekali.

"Di mana?" Tanya Gavin tenang, namun tak urung juga pikiran nya. Gavin sedang banyak pikiran, belum lagi Ayah nya yang semakin berulah.

Reyanld menunjuk seseorang di pojok ruangan dengan dagu nya. Sangat menyebal kan! Dengan kesal, Gavin melangkah kan kaki nya tanpa sepatah kata lagi.

"Lo yakin ini bakal berjalan lancar?" Tanya Gibran saat Gavin sudah menjauh dari mereka.

Jejef mengangguk, ia yakin ide nya pasti berhasil. Dia kenal dengan Gavin, "Gue yakin 100% elah, udah deh sekarang kita fokus sama tugas kita."

"Nyari bukti Angela!"

___________

"Siapa yang nyuruh lo?" Pertanyaan dengan suara berat dan dingin itu membuat seseorang yang di pojok merinding.

Bodoh! Seharus nya ia menerima tawaran dari geng Bara saja. Sudah di pasti kan dia bakal selamat, jika pun luka, maka Bara akan membalas nya.

Cowok tersebut diam, bahkan dia enggan melihat wajah Gavin. Gavin yang tidak mendapat kan respon dari cowok di hadapan nya menggeram marah, dengan sekali tendangan cowok tersebut langsung terbatuk batuk.

"JAWAB ANJINGGG!!!"

"GVOS!" Teriak cowok tersebut karna sudah tidak sanggup menahan sakit di dada nya.

Gavin Adhitama[on-going ]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang