Bagian 13.1

7 4 0
                                    

●●●

Pukul 19:30.

Rumah bu Lulik, kepala sekolah SMK Bangsa.

"Emm.. kamu minta tolong sama Dewa ya? Boleh sih. Hihi."
Kata bu Lulik yang sedang bersama Keeinan di ruang keluarga.

Tentu saja, Keeinan sudah bercerita tentang situasinya dengan Dewa tadi sore kepada bu Lulik. Ia merasa sedikit malu karena bu Lulik seperti mentertawakannya, tapi seperti biasanya, dia orangnya santai dan lebih ke tidak peduli.

"Udah tan.. bantu aku ya!"
Pinta Keeinan.

"Xixi.. iya iya!"
Jawab Bu Lulik dan melihat lagi kertas soal yang dibawa Keeinan.

Bu Lulik berdehem pelan sambil melihat kesepuluh soal itu. Ia melihat kertas itu sampai hening lima menit. Sementara Keeinan masih menunggu ucapan yang akan dikeluarkan Bu Lulik. Hanya saja dia punya feeling tidak enak, itu terlihat dari ekspresi wajahnya.

"Kayaknya tante gak bisa ajari ini deh."
Kata bu Lulik setelah beberapa saat diam.

"Tanteeee...!!"
Kesal Keeinan.
".. udah ditunggu lama juga!"

"Hehe.. maaf Keeinan. Maksud tante, bukan nggak bisa, tapi nggak cocok aja."

"Ha? Kok nggak cocok gimana? Yang penting bisa, kan? Masalah cocok nggak-nya, coba aja dulu."

"Kamu tenang dulu, ya."
Kata bu Lulik lagi.
".. tante punya kenalan yang cocok buat ajari ini."

"Kok jadi ribet sih. Ya ampun, tanteeee."

"Tante jamin, orang ini lebih cocok dan lebih enak kalo ngajari kamu."

"Hadeh.. iya... iya!"
Jawab Keeinan yang hanya bisa menuruti.

Bu Lulik menelpon seseorang.
"Hallo.. kamu bisa ke rumah gak?
.
Ibu butuh bantuan kamu.
.
Makasih ya. Ibu tunggu."

*

Teras rumah Bella.

Disana, Bella dan Norin kedatangan tamu laki-laki yang sebelumnya memang dimintai tolong Bella untuk datang.

Aziz Bagus.

Dia adalah pelajar/mahasiswa paling pandai di seluruh Bangsa Grand. Dia lulusan terbaik di SMK Bangsa tiga tahun lalu, dan mahasiswa dengan nilai tertinggi saat masuk universitas Bangsa.

Aziz atau juga bisa dipanggil Bagus ini memiliki tinggi 179cm, dia kurus, berkulit coklat yang agak putih, rambutnya sedikit ikal dan kadang ia memakai kacamata, saat memakai kacamata-nya terlihat sekali aura kepandaian yang ia miliki.

Dan dari semua orang yang dekat dengan Bella, Pak Iman (Ayahnya Bella) paling suka dengan Aziz. Selain memang pandai, Aziz juga sopan, ditambah logat katanya yang medok khas orang Nusantara timur, membuatnya tambah terkesan sangat sopan.

Dan sekarang, Bella dan Norin sedang mengerjakan latihan soal yang memang dibawa Aziz untuk mereka.

"Kayak gini, mas?"
Tanya Bella sambil menujukkan jawabannya.

"Emm iya. Caranya udah bener."
Jawab Aziz.
".. tapi cara ini bisa dipersingkat lagi, kalo memang mau mempersingkat waktu."

"Caranya gimana, mas?"
Tanya Bella antusias mengikuti pembelajaran yang diberikan Aziz untuknya.

Matahari Dan Bulan (END)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang