Bagian 8.1

15 4 0
                                    

●●●

Jum'at malam di rumah Keeinan.

Saat Bella dan Diana ikut ke dalam acara, Gading langsung mengajak mereka berdua bertemu dengan Bu Yanti untuk berkenalan.

"Loohh.. siapa ini?"
Kata bu Yanti agak terkejut. Matanya seperti sangat terkesan melihat dua perempuan cantik yang sedang bersama Gading.

"Mereka yang antar kue tadi, bun."
Jawab Gading.

"Bun?"
Tanya Bella dalam hatinya.
".. Gading manggil ibunya Keeinan 'Bunda' juga?"

"Ha?"
Kaget bu Yanti.

Diana melihat ekspresi kaget Bu Yanti.

"Ini ibunya Keeinan, kan.
Apa dia tipe orang yang mandang orang lain dari derajat sama penampilan??"

Ekspresi bu Yanti yang tadinya kaget berubah menjadi sumringah setelah tau dua perempuan ini orang yang sama yang mengantar kue sore tadi.

"Ya ampun.. cantik banget kalian, Bunda sampai nggak sadar kalau kalian yang tadi sore."
Pujinya.
".. ya ampun, jadi gemes."

Diana dan Bella menghela napas dan perlahan tersenyum.

Bella mencium tangan Bu Yanti.
"Saya Bella, tan-- "

"Stop!"
Potong bu Yanti.

Kenapa? Itulah arti dari ekspresi wajah Diana dan Bella saat ini.

"Jangan panggil Tante! Kayak masih muda aja."

Bella merasa de javu dengan situasi ini. Ia mengingat kejadian seperti ini juga dialami Keeinan beberapa hari yang lalu di rumahnya.

Setelah itu gantian Diana yang mencium tangan Yanti.
"Saya Diana, bun."

"Uhh.. kamu cantiknya!"
Puji bu Yanti.

"M-makasih."
Diana jadi tersipu.

"Kamu pacarnya Keeinan?"
Tanya bu Yanti tiba-tiba.

"Ha?"
Ekspresi tersipu Diana menjadi terkejut.
"..b-bukan!"

"Oh.. jadi siapa yang pacarnya Keeinan?"

"Kami cuma temannya Keeinan."
Jawab mereka bersamaan.

"Oalah."
Balas bu Yanti.

Sementara itu, Keeinan sudah tidak ada di ruangan pesta ini.

Alasan kenapa Gading yang mengantar Bella dan Diana berkenalan dengan bu Yanti adalah karena Keeinan sudah berada di lantai atas lebih tepatnya berada di teras atas. Karena Keeinan tidak ada, Bella dan Diana hanya mendekat pada Gading.

"Bell.. "
Panggil Gading.

"Ya?"
Balasnya.

Mereka bertiga duduk di salah satu bangku yang ada di ruangan pesta ini, sementara tante-tante itu duduk di sofa yang berada di tengah ruangan.

"Apa Ding?"
Tanya Bella.

"Lihat cewek yang pake gaun itu?"
Kata Gading sambil menujuk Lia dengan gelas di tangannya.

"Loh!! Di-Dia kan..'

"Kamu ingat ya?"

Bella menyenggol Diana.
"Din.. itu kan.."

Matahari Dan Bulan (END)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang