3rd POV
"Where have you been?!" tanya Eve dengan raut wajah panik. "Kenapa kau tak pulang kemarin malam?" Elda menyentuh pundak Eve lalu menekannya ke bawah. "Calm down, Babe. Just sit down." Eve mengikuti arahan Elda untuk duduk.
"Waittt ... did you do that? You're still virgin, right?"
Elda mendorong kepala Eve. "Of course, Stupid!" Eve mengembalikan posisi kepalanya lalu menghembuskan napas lega. "Kupikir kau melangkahi teman single–mu ini. Aku tak mau virgin sendiri!"
Elda mengangkat kepalan tangan kanannya. "Mau kumasukkan ini ke dalam mulutmu?" Eve tertawa paksa sembari menurunkan kepalan tangan Elda. "Daripada memukulku, lebih baik kau menceritakan apa saja yang terjadi semalam."
"Tidak ada yang spesial. Aku hanya tertidur semalam dan terbangun."
"Kau tertidur?" Eve mengerutkan keningnya dengan mulut yang sedikit terbuka.
"Wajahmu seperti ikan, Eve." Elda memutar bola matanya. "Ya, aku tertidur ... dipangkuannya." Eve membuka mulutnya lagi lalu menggigit bibir bawahnya. Ia memasang puppy eyes lalu mengusap bagian bawah mata kanannya—seolah-olah ada air mata yang keluar dari mata kanannya. "Mommy terharu karena kamu sudah besar, Anakku." Eve menaruh tangan kanannya di depan dada, menunduk sedikit serta menggelengkan kepala perlahan.
"Jangan aneh-aneh Anda, ya. Kupukul betulan baru tahu rasa!"
"Haha ... siapa yang berpatroli semalam? Jangan-jangan Snape," ledek Eve.
Elda terdiam kala mengingat kejadian beberapa jam yang lalu dengan Snape. Eve yang melihat perubahan wajah Elda pun bertanya-tanya.
"Sesuatu menganggumu?"
"Hah? No, bugger all (tidak, tidak sama sekali)."
"You sure? Kau terlihat seperti menyembunyikan sesuatu."
Elda mendekatkan mulutnya ke telinga Eve. "Something happened, but I don't know how to tell you," bisik Elda lalu memundurkan wajahnya.
"Turn around, Elda," ucap Eve secara mendadak. "Turn around? Why, Eve?" Elda menaikkan alisnya karena ia bingung.
"Apa susahnya mendengar perkataan teman, Ms. Delay?"
Apa yang ia lakukan lagi di sini?
Elda memutar kepalanya sembilan-puluh derajat. "Hai, Profesor Snape," sapa Elda dengan kaku. "My office. Right now." Snape membalikkan badannya lalu berjalan begitu saja, membiarkan jubah kelelawarnya mengembang.
"I knew it! Something happened, right? You owe me an explanation!"
Elda mendengus lalu berkata, "I'll tell you later." Elda melangkahkan kakinya menuju ruangan itu lagi. Ruangan yang membuat perasaan Elda tercampur-campur.
Selama perjalanan menuju ruangan Snape, Elda tak henti-hentinya mengulang kejadian Snape menciumnya. Ia tersenyum-senyum seperti orang sakit jiwa, tetapi ketika ia mengingat perkataan pedis Snape, ia murung sesaat.
"What are you doing here, Granger's Girlfriend?"
Elda mendecih dan memutar bola matanya malas. Ia tak terlalu suka berurusan dengan Malfoy karena tak akan ada akhirnya. Beradu mulut dengan Malfoy sama dengan berbicara dengan seekor anjing. Anjing itu terus menggongong tidak jelas dan sang manusia tak mengerti apa yang digonggongkan si anjing.
KAMU SEDANG MEMBACA
I CAN'T STOP LOVING YOU ✅
FanfictionAmor animi arbitrio sumitur, non ponitur-kita memilih untuk mencintai seseorang, tetapi kita tidak memilih untuk berhenti mencintai. Itulah ungkapan yang selalu diyakini oleh seorang gadis berusia belasan tahun. Gadis tersebut merasa ia memiliki kel...