3rd POV
Elda terlambat masuk ke Great Hall karena ia harus menyelesaikan masalah perutnya di toilet. Elda mendudukkan dirinya di sebelah Eve sembari mengusap perutnya.
"Elda, kita kedatangan asisten profesor baru lagi dan—"
"Mana?"
"Itu." Eve menunjuk ke arah meja profesor. Orang tersebut bekerja sebagai asisten profesor PTIH dan ia duduk di sebelah Profesor Lupin.
"Lupin," panggil seseorang yang duduk di sebelah Lupin. Lupin menghentikan kegiatan makannya dan menoleh ke kiri. "Ada apa, Profesor Hunt?"
"Kau daritadi memperhatikan Ms Delaney. Kau pasti menyukainya, 'kan?"
"Aku—"
"Aku akan membantumu mendekatinya dan kau membantuku mewujudkan keinginanku," sela Hunt sembari tersenyum licik.
Lupin menoleh ke arah Elda sesaat lalu mengembalikan tatapannya ke Hunt. Lupin sedang berpikir untuk menyetujui tawaran Hunt, tetapi di satu sisi ia ingin menolak.
"Aku hanya memintamu untuk menyingkirkan Snape. Sepertinya gadis itu menyukasi Snape. Jika Snape hilang, maka kau bebas mendekatinya."
"Hanya menyingkirkan Snape?"
"Ya. Hanya menyingkirkan Snape dan gadis itu milikmu sepenuhnya."
Lupin tak berbicara apa-apa karena ia sedang sibuk dengan pikirannya. Ia takut ia salah mengambil keputusan.
"Jadi, bagaimana keputusanmu?"
[♡♡♡]
"Dia adalah Mr Hunt yang kau sukai beberapa tahun lalu?" Eve membelalakkan matanya sampai-sampai kedua bola matanya terlihat seperti ingin keluar dari tempatnya. "Ya dan aku menyesal pernah menyukainya." Eve menarik dan mengeluarkan napasnya menggunakan mulut.
"Kau kenapa?"
Eve menatap intens kedua mata Elda sembari memegang pundak Elda. Elda yang diperlakukan seperti itu hanya bisa diam dan menatap Eve dengan tatapan kebingungan.
Eve menjatuhkan kepalanya di bahu kanan Elda. "Kau kenapa, Eve?" Elda mulai panik karena sahabatnya bertingkah aneh. Pikiran negatif mulai merasuki Elda.
"Apa ia menggangumu, Eve?"
Eve tidak menjawab pertanyaan Elda. Ia malah menarik napasnya dan terlihat seperti orang yang akan menangis. Mendengar itu Elda menjadi semakin panik.
"Dia melakukan sesuatu padamu?! Jika iya, maka aku akan turun tangan membunuhnya di hadapan Dumbledore!"
"B-bukan begitu, Elda." Eve memundurkan kepalanya dan posisi mereka sekarang kembali berhadapan. Eve melirik ke bawah sekilas lalu menatap Elda lagi.
"Aku menyesal telah tertarik dengan pesonanya juga!"
Elda tak bergeming. Ia sepertinya sangat ingin memukul Eve, tapi ia masih mencoba untuk menahannya. Elda hanya memasang senyuman di wajahnya ditambah dengan tatapan membunuh di matanya.
[♡♡♡]
Snape sedang memperhatikan Xander yang sejak tadi arah pandangannya terkunci di Elda. Xander tersenyum sembari menatap Elda yang sedang sibuk dengan kegiatan menulisnya. Snape tidak mengerti kenapa Xander tiba-tiba tersenyum, maka ia pun menoleh untuk melihat Elda.
KAMU SEDANG MEMBACA
I CAN'T STOP LOVING YOU ✅
FanfictionAmor animi arbitrio sumitur, non ponitur-kita memilih untuk mencintai seseorang, tetapi kita tidak memilih untuk berhenti mencintai. Itulah ungkapan yang selalu diyakini oleh seorang gadis berusia belasan tahun. Gadis tersebut merasa ia memiliki kel...