"Wake up, Ms. Delay!"
"Aku sudah bangun, Eve," kataku tanpa membuka mata, "dan jangan panggil aku 'Ms. Delay'!"
"Buka dulu matamu!" jerit Eve, sahabatku. Aku terpaksa membuka mataku agar ia menghilang dari hadapanku. Ia tersenyum bangga dan berkata, "Jangan terlambat sarapan!" Ia membalikkan badannya dan berjalan keluar.
Tidur sebentar saja tak apa-apa, 'kan?
Aku kembali menutup mataku dan mulai memasuki alam mimpi.
[♡♡♡]
Aku membuka mata dan meregangkan tubuhku. Aku merasa seperti dihidupkan kembali. Kegembiraan itu tak berlangsung lama karena aku akhirnya tersadar. "Jam berapa ini?!" pekikku.
Jantungku berdetak cepat ketika melihat jam tangan yang kuletakkan di sampingku- 09.45.
Aku bergegas untuk menyiapkan diri, mengambil buku-buku yang kuperlukan dan berlari menuju ke kelas Ramuan. Aku berlari secepat mungkin; sesekali melirik jam tanganku.
Setelah berlari cukup jauh, akhirnya aku tiba di depan kelas ramuan. Aku baru saja ingin menyentuh pintu tersebut, tetapi disela oleh Professor Snape. "Late again, Ms. Delay?" Ia membukakan-ku pintu dan diikuti tatapan horornya. "Ms. Delaney, Sir," balasku.
Aku langsung menutup mulutku- menyadari kesalahanku. Aku mencoba menatap wajahnya. Ia menatapku dan menaikkan salah satu alisnya sembari memiringkan wajahnya. "I'm sorry, Sir." Ia tak berkata apa-apa. Ia membalikkan badannya dan berjalan menjauh dariku- jubahnya berkibar bak bendera.
Aku langsung saja masuk sebelum terkena amarahnya lagi. "Ada yang menyuruhmu masuk, Ms. Delay?" Perhatian semua murid tertuju padaku. Aku tak mengerti dengan pikiran Prof. Snape, jadi aku memilih untuk berdiri di depan pintu.
"Class dismissed."
Semua murid membawa barang-barang mereka dan berjalan menuju pintu secepat mungkin. Melihat itu, aku menyingkir dari pintu. Hal bodoh yang kulakukan adalah aku tak menyingkir ke luar, melainkan aku menyingkir ke dalam. Aku menyadari kesalahanku dan bergegas mengekor di gerombolan murid-murid lain.
"Aku tak menyuruhmu meninggalkan kelas ini, Ms. Delay," kata Prof. Snape dingin. Aku berbalik sembari menelan ludahku kasar.
Detention is waiting, Elda, batinku.
Prof. Snape bergerak mendekatiku. Ia menutup pintu dan menghasilkan suara dentuman cukup keras-aku yakin ia sedikit membantingnya. Ia mendekatkan wajahnya ke wajahku. Nafasnya seperti menyapu hidungku. Aku cukup gugup dengan posisi sedekat ini.
"Kenapa kau selalu mencari perhatianku, Ms. Delay?"
Aku tak tahu harus menjawab apa. Aku memilih untuk tak menjawab dan tetap diam. "Twenty points from Hufflepuff."
Aku kehilangan poin lagi. Sudah berapa banyak poin Hufflepuff yang kuhilangkan selama dua tahun di sini. My friends will kill me.
"Get out!"
Aku langsung bergegas menuju pintu keluar. "Detention after dinner with," kata Prof. Snape dengan tegas. "Professor Lupin." Aku tak membalasnya dan berlari keluar secepat mungkin. Aku tak berniat menghadiri kelas berikutnya. Aku lebih memilih pergi ke kamar dan beristirahat.
Selang beberapa menit, aku akhirnya tiba di kamar tercintaku. Aku melepas jubahku dan menaruhnya di sembarang tempat. Aku meletakkan jam tanganku di atas nakas- terletak di samping ranjang. Aku berbaring dan memejamkan mata, tak lupa menarik selimut sebatas leherku.
KAMU SEDANG MEMBACA
I CAN'T STOP LOVING YOU ✅
FanficAmor animi arbitrio sumitur, non ponitur-kita memilih untuk mencintai seseorang, tetapi kita tidak memilih untuk berhenti mencintai. Itulah ungkapan yang selalu diyakini oleh seorang gadis berusia belasan tahun. Gadis tersebut merasa ia memiliki kel...