[8]

467 87 45
                                    

3rd POV

Setelah kejadian di Forbidden Forest, Snape menjadi lebih sering mengurangi poin asrama Elda, bahkan beberapa kali memberinya detensi. Elda sudah mencoba untuk menanyakan tentang detensi tersebut, tetapi Snape selalu berkata, "No comment."

Elda sebenarnya tidak puas dengan balasan Snape, namun ia tak mau lanjut bertanya karena poin asramanya pasti akan dikurangi. Tidak melakukan apa-apa saja dikurangi, apalagi menentang Snape.

"Saturday is here. Ho. ho. ho," pekik Eve, mencoba meniru suara santa klaus. Elda yang terbangun karena pekikan Eve, mengucek matanya sembari menguap. Penglihatan Elda masih sedikit kabur karena ia baru saja bangun.

"Up, up, and away, Elda!" pekik Eve sekali lagi di hadapan Elda. Saking excited-nya Eve, teman sekamar mereka pun terbangun. Eve menyampaikan maafnya lalu berbalik kembali menatap Elda. Elda baru saja ingin melanjutkan tidurnya, tetapi disela oleh Eve. Eve menahan kelopak mata Elda agar tidak tertutup.

"Bloody h*ll, Eve. I'm sleepy for the sake of Merlin's beard."

"No, no, no!" Eve menggelengkan kepala. "Hari Sabtu telah mendarat di Hogwarts! Kau pasti masih ingat ada acara apa hari ini, 'kan?"

Dari penglihatan Eve, Elda hanya menatap kosong ke depan, namun kenyataannya Elda sedang mengingat ada acara apa hari ini.

Elda membelalakkan matanya seperti orang terkejut. "No event," ucap Elda santai lalu menutup matanya. Eve yang sudah geram sejak tadi, akhirnya menarik paksa Elda bangun dari ranjangnya—Elda pasti terkejut karena ditarik mendadak.

"Aku akan menampar kepala kosongmu jika kau lupa ada acara apa hari ini."

"Shh ...." Elda menaruh jari telunjuk di depan bibirnya. "Pangeran tampan sedang menungguku kembali ke alam mimpi, Eve. Biarkan aku tidur beberapa menit lagi." Elda mulai menjatuhkan badannya perlahan-lahan.

"Yasudah ... kalau begitu, aku akan memberitahu Lupin bahwa kau tak mau jalan-jalan," bisik Eve agar tak didengar oleh orang lain. "Merlin's Beard, aku melupakannya!" Elda bergegas bangkit dari ranjangnya lalu merapikan tempat tidurnya secepat kilat. "Jam berapa sekarang? Am I late?" tanya Elda dengan sedikit panik.

"Bagaimana kau bisa terlambat jika kau tidak menentukan waktu janjian?"

Elda menghentikan kegiatannya; Eve menatap Elda sembari mengerutkan kening. Elda juga menatap datar ke Eve, sesekali berkedip. Keheningan melanda mereka selama lima belas detik sampai Elda menepuk jidatnya.

"Aku lupa bahwa aku tak berjanjian waktu dengannya. Astaga, bodohnya diriku."

"Memang sejak kapan kau tidak bodoh?"

Elda menatap tajam Eve, sedangkan yang ditatap hanya cengengesan lalu menjulurkan lidahnya.

"Menurutmu, bagusnya aku pergi ke mana, Eve?"

Eve mengarahkan bola matanya ke atas sembari mengetuk-ngetuk dagunya—sedang berpikir. Beberapa detik kemudian, muncullah ide di kepala Eve.

"Ke dunia muggle saja."

"Nice one, Eve! Aku tak kepikiran mengajaknya ke sana!" Elda memeluk sahabatnya. "Love you, Babe." Setelah berkata seperti itu, Elda beranjak dan mempersiapkan dirinya. Ketika Elda sudah menghilang dari pandangan Eve, Eve malah tersenyum jahil.

Sebuah kapal akan berlayar, batin Eve.

[♡♡♡]

"Apa yang kita lakukan di sini, Elda?" tanya Lupin yang kebingungan karena Elda membawanya ke sebuah kompleks perumahan. "My house, Remus." Elda menarik tangan Lupin melewati jalan setapak. "Untuk apa kita mengunjungi rumahmu?" Elda berhenti di depan sebuah pintu putih lalu berkata, "Makan."

I CAN'T STOP LOVING YOU ✅Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang