♠ ️9 S h y

580 49 14
                                    

Aku ingin mendekat tapi ada rasa malu yang selalu menghatui ku terhadap dirimu

Olivia Jorja Swift.

HBD to me :)
23 /01/

"Kau sudah bangun ternyata Alfa?" Dokter yang bertugas diruang itu berdiri didepan ranjangnya. Lalu ia berkata lagi "Tadi aku mau menbangunkan mu untuk minum obat tapi kau tertidur sangat nyenyak, aku rasa sekarang kau masih harus istiharat! " ia tersenyum ramah.

Alfa hanya menganguk lagi. Dan diam "Baik ini obat mu aku pamit yaa! " Setelah meletahkan beberapa tabel obat diatas nakas ia memundurkan diri dari hadapan mudah mudih itu. Dokter paru baya yang berkepala empat menjalang lima itu sudah pergi kini tinggal Alfa dan Olivia yang duduk dalam diam.

Olivia mencairkan suasana karna ia tahu sifa pemuda culun ini.

"Apa kau ada kegiatan nanti malam hey culun? " Pandangan Alfa tertujuh padanya.

Apa ia berniat membully ku lagi?

Kenapa Tuhan bisa menciptakan makluh sekejam ini dimuka bumi ?

Apa aku harus ikut. Aku ingin tapi tentu saja aku hanya dijadikan bahan. Bullyingnya lagipula dimana pacarnya?

"Hey culun melamun saja kerjamu ada kegiatan tidak nanti malam? " Olivia menepuk kedua tangannya depan wajah Alfa.

"Ad...Ad...ada," lirihnya. Padahal Alfa sama sekali tak memiliki recana nanti malam. Ia hanya sedang berbohong.

"Baiklah aku pergi " Ia melangkah keluar tapi kakinya terasa berat ia ingin terus berada disamping pemudah itu namun ia tak mampu juga.

Memang benar benar tak punya hati ia yang membuatnya terluka tapi ia juga yang mau peduli padanya.

Siapa yang harus aku salahkan Alfa diriku sendiri atau keadaan??


Hatinya menjerit tak keruan. Ia menutup pintu ruangan tersebut pelan dan menyadarkan pundaknya disana.

Alfa menatap pintu itu dengan tenang. Gadis itu sudah menghilang dibalik pintu. Ia juga tak punya perasaan padanya. Bukannya ia tak tertarik pada Olivia tapi ia memang tak tertarik untuk jatuh cinta itu saja. Dan Alfa sama sekali tidak tahu kalau Olivia diam -diam telah menyukainya.

Ia mengelah nafas pelan bagamana caranya ia bisa menjauhi gadis itu?Sementara gadis itu sepertinya terus berada didekatnya. Ia meraih gelas yang berisi air hangat dan mengambil sebutir obat untuk diminumnya, karena dokter tadi sempat memberikannya dosisi obat itu.

Setelah meminum obatnya ia mengambil ranselnya yang ada dibawah nakas.

Ia membuka ranselnya, mengeluarkan sebuah buku dengan judul tulisan tebal. Kisah Cinta.
Ia membaca buku tersebut karena ia merasa seperti tak berguna hanya berdiam diri saja seperti ini.

Sejam kemudia Alfa keluar dari ruang kesehatan. Kampus pun telah sepi penghuninya ramai telah pulang sejak tadi. Bahkan dua jam yang lalu.

Alfa telah banyak menghabiskan waktu didalam ruang itu hanya untuk membaca sebuah buku.

Ia berjalan menujuh trotoar dan berbelok ke halte bus. Ia memasangkan handsant dikedua telingahnya. Sambil menunggu kendaraan itu datang selang 15 menit menanti hadir juga kendaraan itu. Alfa segera naik. Dan duduk di kursi paling belakang tentu saja itu dekat dengan jendelah.

SAD BOY [END]✓Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang