♠️ 17 H o w h a p p y

452 23 13
                                    

Entah dimana Tuhan letakkan kebahagiaanku

Derek Alfaedison Smith

"Kalau kau mencintainya kenapa kau harus melukainya. Bukan cuma dirinya tapi juga Celvin! Pria yang tulus mencintaimu seorang! Kau sangat munafik Olivia!" Matheo benar-benar menusuk hingga hatinya paling dalam. Hatinya baru saja disentil oleh pemuda itu sehingga ia seperti kehilangan kata-kata untuk membalasnya.

Matheo memang tak  begitu dekat dengan Olivia tapi semenjak beberapa tahun Omega sekolah di Jepang. Ia mulai akrab dengan gadis ini. Mereka mulai saling berbagi masalah dan dari hal mereka sukai hingga tidak mereka sukai.

Bahka Matheo tahu perihal rencana Olivia melenyapkan pemuda culun itu. Hingga Olivia sendiri menyesal akan hal itu. Matheo benar-benar tak mengerti dengan jalannya pikiran Olivia  memang kadang aneh dan gadis membuat dirinya sendiri dalam masalah.

Ia menepuk pundak Olivia pelan sebelum melangkah. Namun suara gadis itu menghentikan langkahnya. "Apa yang harus aku lakukan? " Matanya berkaca seakan air segerah menetes disana.

"Putuskan siapa  yang benar-benar kau cintai jangan membuat keduanya terluka seperti ini! "

"Tapi ini terlalu rumit bagiku Matheo kau tentu paham! " katanya.

Matheo mendekat kearahnya dan mendesah pelan. "Aku sendiri merasa semuanya sulit untuk dipercaya? Tapi aku akan berusaha membantu! " Senyum hangat ia berikan dengan tulus untuk menghibur gadis yang terlihat kacau.

"Apa kau tak menyukai Omega? "

"Hmm...hmm kenapa arah pembicaraan kita jadi seperti ini? " tanya Matheo dengan raut kesal.

"Ahh jujur saja aku tahu kau menyukainya, kan?!" Guratan sedih dan kecewaa sudah berganti senyum manis sekarang.

Matheo seakan harus menjawab apa? Tapi ia senang wajah gadis ini terlihat sudah normal. Hanya yang membuatnya kesal adalah kenapa Olivia senang sekali bertanya hal itu padanya atau Omega.

Karna Matheo sendiri bingung ia menyukai Omega atau tidak rasanya itu adalah soal tersulit dibandingkan harus disuruh menjawab soal ujian semester yang sangat susah dan bahkan mungkin lebih rumit dari rumus fisika dan kimia yang sering ia kerjakan hingga tidur larut malam.

"Ah...kami hanya teman! " Matheo memjawab dengan canggung. Entah apa yang membuatnya gugup. "Hey Omega Matheo mencarimu! " pangilnya pelan ketika gadis itu dan Brody mendekat kearah mereka. "Apa yang kau perlu Matheo? "

"Ti...tidak" Ia berlari cepat menujuh kelasnya tanpa menoleh atau menjawab pangilan ketiganya. "Matheo mau kemana kau? "

"Kenapa cara ngomongnya jadi mendadak seperti Alfa " ucap Brody dan Olivia serempak.

"Entahlah" Omega menaikkan pundaknya.

Sudahku pastikam bahwa sepertinya apa yang kupikirkan benar! "

Olivia menatap adiknya lalu berbalik pada punggung Matheo yang melesat lari masuk kelas.

...

Tidak mungkin aku akan pulang dengan keadaan begini!
Tarikan nafas panjangnya menyusuri setiap trotoar jalanan. Alfa berhenti dan memandang kearah kendaraan yang berlalu lalang.

SAD BOY [END]✓Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang