♠️ 23 W i s u d a h

389 14 20
                                    


Tidak ada yang berakhir tapi baru permulaan dari masa depan yang sedang menantimu.

SAD BOY


"Kau juga!" balas orang itu. Dokter segerah meletakkan stetoskop di dada gadis itu mencek kondisi jantungnya. Detak jantung Olivia berpacu sangat cepat dari orang normal dan tubuh gadis itu berkeringat dingin bibirnya pun pucat.

Keadahannya terlihat seperti orang yang mengalami penyakit jantung tapi dokter akan terus memeriksaha agar ia tidak salah menperkirakan penyakit gadis itu. Karna banyak kasus seperti ini tapi belum tentu penyakit jantung tapi bisa juga penyakit jantung.

"Ba...bagai...mana...ko...kondisinya Dok?" Alfa tak peduli dengan darah yang mengalir didahinya. Ia panik dan sibuk berpikir tentang gadis dihadapannya ini.

"Ia mengalami penyakit seperti penyakit jantung tapi aku belum yakin hal itu, ini nanti kalau ia sadar tolong berikan obat-obat ini! " Ia mencatat resep obat di selebar kertas dan memberinya pada pemuda itu.

Alfa mengerutkan alisnya bingun tapi menerimanya juga. "Kau juga harus obati lukamu kalau dibiarkan nanti bisa parah! Aku permisih." Dokter itu keluar ruangan dan tersenyum simpul sebelum menghilang dibalik pintu berwarna putih.

Alfa langsung mengambil obat yang tertulis dikertas tersebut tanpa pikir panjang lagi. Ia bahkan tak peduli tentang dirinya sendiri atau bahaya yang menantinya di ambang kehancuran.

Tentu Celvin akan melenyapkannya bila melihat dirinya bersama Olivia.
Alfa tidak memikirkan dirinya tapi gadis yang terbaring lemas ini. Dihadapannya sekarang. Ia duduk dibangku dekat ranjang itu menungguh hingga gadis itu sadar ia juga tak berniat untuk pergi dari sisinya. Matanya terus menatap wajah lemah itu.
Kepala Alfa kini tertunduk di tepi ranjang Olivia.

Aku tahu ini salah!

Tapi hati ini tersiksa

Aku semakin hancur karna kau tapi kenapa sulit untuk membencimu?

Aku sulit menjauh aku tertekan bila dekat!
Apa yang aku lakukan? Kau adalah gadis pertama yang buatku jatuh hati!

Ini lucu aku jatuh hati pada gadis yang membullyku menyiksahku, menghinaku

Aku kenapa harus jatuh hati padamu.

Kepalanya tiba-tiba ia tegakkan saat merasa ada tangan lembut yang mengusap rambutnya. "Culun sedang apa disini? " Tangan itu masih mengacak rambutnya. "Kenapa lukamu belum kau obati? "

"Apa...k...kau punya penyakit j...jantung? "

"Apa...tidak aku hanya sakit dada biasa!"
Gadis itu membuang nafas kasar. "Sini biarku obati lukamu! "

"Ti...ti...tidak kau minum obat!"

"Tidak kau kuobati  dulu bodoh nanti kau bisa kehabisan darah culun!"
Olivia bangun dan mengambil kotak p3k diatas nakas. Dengan keadahan tubuh yang masih lemas.

"Ke...ke...kenapa kau peduli, tadi...kau hanya bercanda...kan...kau tak serius kan?" tanya Alfa dengam jantung yang tak bisa tenang dan terus berpacu dalam rongga dadanya.

Olivia tak menjawabnya ia hanya sibuk membersihkan darah dari dahi pemuda itu, dan melilitkan perban dikepala pemuda itu. "C...elvin akan datang!"

BRANKK
Pintu ruang UKS terbuka dan...

BUGH
"Apa yang kau lakukan! Ku bilang jauhi dia bodoh! Kau lupa atau tuli bodoh?!" Celvin tak memberi kesempatan untuk Alfa bicara. Alfa sudah tahu betul tentang hal ini akan terjadi.

SAD BOY [END]✓Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang