sepuluh ; hingga tenang

1.1K 235 32
                                    

hongjoong khawatir hari ini. sejak insiden dua hari yang lalu, saat hongjoong diminta pulang karena papanya itu tidak bisa memasak, sejak saat itu juga, hongjoong tidak bisa menghubungi seonghwa.

“bang hongjoong,”.

ia mendengar seseorang mengetuk pintu kamarnya, dan dia yakin itu adalah yunho. segera ia membuka pintu kamarnya dan benar saja itu yunho.












bersama mingi?.

hongjoong masih tidak mengerti kondisi macam apa ini. bukannya mereka bermusuhan? kenapa sekarang sudah layaknya orang pacaran saja?.

“lo ngapain dateng sama mingi?”.

yunho tidak menjawab, ia mendorong hongjoong kesamping lalu cepat-cepat menidurkan badannya ke kasur milik hongjoong. ia mengaduh kesakitan, ia menyuruh mingi masuk lalu menutup pintunya.

“ini gua bego apa gimana? lo berdua baikan?”.

“jadian joong,” kata mingi.

hongjoong terdiam sebentar. mingi dan yunho.. pacaran? yang benar saja?.

“hah? jangan ngadi-ngadi lo. sejak kapan?”.

“dua bulan yang lalu,”.

hongjoong langsung duduk di kasurnya sedangkan mingi duduk dibawah meletakkan camilan yang ia beli bersama yunho tadi. hongjoong langsung cekikikan mengingat keduanya sama sekali tidak pernah akur.

“jadi gimana rasanya jilat ludah sendiri, yun?”.

“udah ah, bang. lo diem dulu, pinggang gue sakit banget,”.

“lo belajar apa sampe sakit pinggang?”.

“berkembang biak,” jawab yunho.

mingi hanya tertawa, menggeleng-geleng pada tingkah kekasihnya. “cemen lo. cuma sejam doang padahal,”.

kali ini, hongjoong dibuat bingung lagi dengan kalimat dua sejoli ini. sebenarnya ada apasih?. ia baru mengerti ketika melihat bekas keunguan di leher milik yunho.

“parah lo, gi. udah nyodok anak orang aja,”.

”ngaca tolol,” kata mingi.

yunho dan mingi tertawa, mereka berhasil menyudutkan hongjoong. hongjoong hanya menatap sinis keduanya.

“gimana bisa baikan? rumor yang waktu itu udah clear dong masalahnya?” tanya hongjoong.

keduanya mengangguk. jadi, mereka dulu saling suka satu sama lain. sampai ada rumor bahwa mingi yang notabene preman sekolah pada waktu itu memperkosa dan membunuh teman perempuan satu-satunya yunho yang sudah ia anggap adiknya sendiri.

mendengar kabar itu, yunho kecewa. dia sangat marah pada mingi waktu itu hingga ia sempat pingsan karena terlalu banyak menangis dan kondisinya melemah.

yunho masih sangat menyayangi mingi, begitu juga sebaliknya. tapi sekarang ia harus mengesampingkan rasa itu dulu.

“gue ketemu dia di bar, biasa masalah keluarganya. sehari setelahnya gue cerita biar kita bisa mulai semuanya dari awal,”.

yunho berdiri dari tidurnya, menyandarkan kepalanya ke paha hongjoong. “lagian, salah siapa gamau langsung bicara sama gue,”.

“kalo gue jujur, apa lo bakal percaya? gue emang preman sekolah, tapi gue masih punya otak buat berfikir,”.

hongjoong mengangguk-anggukkan kepalanya. ia kenal mingi. walaupun tampangnya sangar, ia tidak akan berani untuk memperkosa, bahkan berbicara kasar di depan perempuan saja dia enggan.

skenario rumit semesta✔Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang