delapan belas ; semoga, ya?

980 195 36
                                    

▶now playing solace by kenai
[this is woosan scene]

entah kenapa, wooyoung merasa ada yang aneh pada san. ia selalu menghindari wooyoung, mulai dari tatapan dan tindakan.

“san, bisa anter aku ke rumah sakit ga? mau jenguk kak hwa,”.

san menggeleng. “gabisa woo, aku ada kerjaan.”

jawaban san selalu seperti ini. bahkan dari 2 minggu yang lalu, jawabannya masih sama. wooyoung menghembuskan nafasnya. “kerjaan apa? sini aku bantu,”.

“gausah. aku bisa sendiri,”.

“san kamu kenapa? aku ada salah?”.

ia tidak suka melihat san menghindarinya. san mencoba untuk tidak menjawab pertanyaan wooyoung, dan kembali menatap laptopnya. wooyoung lalu menelfon yeosang untuk menjemputnya.

“san! kamu kira aku gatau kalo kamu ngehindarin aku?” tangis wooyoung serasa ingin pecah. ia tidak tau apa kesalahannya, sedangkan san juga tidak berniat untuk memberitaunya. jadi siapa yang salah?.

“ngehindarin apa sih woo? aku lagi sibuk revisi skripsi,”.

“yaudah, kan bisa aku bantu!”.

“gausah maksa deh. suruh yeosang kesini aja buat nganter,”.

wooyoung menarik kursi rodanya mendekati san yang sedang menyeruput tehnya. “ntar aku mau keluar bareng temen, mau nugas. kayaknya ga pulang,” kata san.

“gaboleh! kamu harus pulang malem ini,” masalahnya adalah san sudah sering tidak pulang. ia memilih menginap di apartemen temannya daripada bersama wooyoung.

“lo kok sekarang ngatur gue sih woo?”.

gimana tidak mengatur? ia takut terjadi apa-apa pada kekasihnya. kenapa san tidak juga mengerti?. “kamu udah sering nginep disana, lagian apa yang menarik sampe kamu harus terus-terusan nginep disana?”.

“lo cuma pacar gue woo, bukan orang tua gue. gausah sok ngatur!”.

hati wooyoung mencelos. sejak kapan san menggunakan lo-gue ke dia?. ia tidak suka dengan sikap san yang sekarang. tiba-tiba bel pintu apartemen san berbunyi, yeosang disana.

wooyoung langsung mengarahkan kursi rodanya kearah pintu tanpa berpamitan pada san. ia membuka pintu dan membiarkan yeosang untuk mengendalikan kursi rodanya.

“sang, hari ini aku mau pulang ke apartemen.”

“tumben? berantem sama san?”.

wooyoung menggeleng. “lagi males liat muka setan,”.

sampai dirumah sakit, ada mingi, hongjoong dan yunho

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

sampai dirumah sakit, ada mingi, hongjoong dan yunho. yeosang mengarahkan kursi roda wooyoung agar dapat memeluk seonghwa. “kak hwa! aku kangen banget,”.

seonghwa yang sedang memeluk wooyoung mengisyaratkan yeosang untuk ikut memeluknya juga. akhirnya yeosang ikut memeluknya yang dihadiahi tatapan sinis dari hongjoong.

skenario rumit semesta✔Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang