tujuh ; samuderasa

1.3K 268 45
                                    

sial. pesan seonghwa tidak ia baca sejak seminggu yang lalu. bagaimana bisa? ia dilarikan ke rumah sakit setelah pingsan saat hendak menuju ke apartemen seonghwa.

mari sedikit bercerita tentang penyakit hongjoong. ia menderita kanker getah bening. ia baru mendapat beritanya saat berumur 20 tahun. berarti 3 tahun yang lalu. 2 semester ia harus meliburkan diri di rumah karena penyakitnya. harusnya ia sudah lulus wisuda dan bekerja sekarang.

jari-jari hongjoong mencoba mencari nomor seonghwa, dan menelfonnya.

“halo, hwa? ini gue hongjoong, ntar bisa ketemu ga di pameran? jam 8. perlu gue jemput ga?”.

“oke, see you.”

penilaian hongjoong terhadap pameran tidak begitu buruk

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

penilaian hongjoong terhadap pameran tidak begitu buruk. disini banyak sekali makanan yang ia suka sekaligus wahana bagi anak-anak seperti bianglala. untungnya, pameran ini dekat dengan alun-alun kota yang membuat anak remaja semakin senang lagi.

“hongjoong!”.

suara ini milik seonghwa. suara yang sangat ia rindukan sejak seminggu yang lalu. “hai?” kata hongjooong canggung.

jadi mereka berangkat memakai mobil sendiri, karena seonghwa tadi sempat mampir ke apartemen wooyoung dan yeosang untuk membawakan wooyoung sate ikan. dan jalan ke apartemen wooyoung searah dengan jalan pameran ini.

“jadi, lo mau jelasin apa ke gue?”.

hongjoong tersenyum. “ga elit kalo langsung ngomong. belanja dulu, yuk?” tangannya mengenggam tangan seonghwa erat. takut seonghwa-nya hilang.

mereka berbelanja mulai dari makanan seperti gulali kesukaan seonghwa, sosis bakar, bakso dan banyak lagi. mereka juga mencoba untuk meletuskan balon untuk mendapatkan hadiah.

“hongjoong! gue mau itu,” seonghwa menunjuk boneka teddy bear berwarna krem. hongjoong langsung mengajaknya ke warung itu. “yaudah, main aja.”

seonghwa diam. mengerucutkan bibirnya membuat hongjoong tertawa singkat. “lo mau gue yang main? yaudah iya tapi senyum dulu dong,”.

seonghwa pun kembali tersenyum, lalu hongjoong kembali bermain. beberapa kali seonghwa juga menyorakkan nama hongjoong agar pemuda itu semangat. dan akhirnya, hongjoong mendapatkan apa yang seonghwa mau.

keduanya kini duduk di kursi yang disediakan pameran. memilih untuk menyeruput es jeruk yang baru saja mereka beli.

“joong, gue seneng banget. makasih ya buat hari ini,”.

“anything for you,”.

semburat merah menghiasi wajah seonghwa namun hongjoong masih bisa melihatnya di wajah itu. “btw, tadi lo mau jelasin apa?”.

hongjoong mengangkat alisnya, “oh itu. ke alun-alun aja yuk biar enak ngomongnya,”. wajah seonghwa kini terlihat kesal karena hongjoong selalu menunda-nunda penjelasannya.

skenario rumit semesta✔Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang