Perasaan seorang Wanita yang rapuh memang sulit untuk di pahami, karena sedari awal perasaan itu tidak rapuh melainkan terisi oleh kenangan-kenangan masa lalu, serta kerinduan yang tak pernah terobati. Rasa sunyi yang dia rasakan menusuk-nusuk ke dalam jiwa dan raga hingga ke tulang-tulang. Kebahagiaan yang dulu ia rasakan kini telah sirna sudah. Sekarang yang tersisa hanya hati beku tanpa perasaan sedikit pun.
Hembusan angin malam mengiri langkah kaki ku, tanpa arah dan tujuan aku berjalan mengikuti keinginan dari kakinya ini, entah kemana aku akan berjalan. Hingga aku tiba di suatu tempat yang sangat familiar bagi ku dulu. Tempat yang menjadi bagian favorit ku bersama seorang lelaki, yaitu pujaan hatiku. Tempat itu menyimpan banyak kenangan manis bersamanya. Tanpa sadar air mata ini menetes tanpa henti kala mengingat kenangan di masa lalu.
Aku melihat keseluruh tempat itu, ternyata tidak ada yang berubah sedikitpun.
"Taman!! tempat ini banyak menyimpan kenangan tentangmu?" Ucapku sembari duduk di sebuah bangku taman yang telah tersedia disitu. Seakan ku sangat tau bangku yang saat ini kududuki mempunyai makna yang sangat berbekas di hati. "Sudah brapa lama aku tidak kesini?" Tanyaku bingung seraya merebahkan tubuh mungil ku.
Aku pun memerhatikan dan meraba setiap detail bangku itu seakan sedang mencari sesuatu. "Naah ini dia?!" sautku senang ketika mendapati ukiran kata I LOVE YOU.Air mata yang sedari tadi tidak hentinya menetes kini makin deras, rasa rindu yang telah lama ku pendam meluap dengan sekejap, setelah melihat ukiran kata tersebut. "Yaa!! Semua hanya tinggal kenangan" ucap ku dengan nada lirih, tangis ku benar-benar pecah saat itu juga.
Ingin rasanya aku melintasi waktu, kembali kemasa lalu. Masa dimana aku dapat bersama dengannya.
Aku sempat merasa Tuhan gak adil padaku karna mengambil milikku yang berharga.Oh ya namaku Putri Rahmawati Anak ke Tiga dari Empat bersaudara. Aku terlahir dari keluarga yang bisa di bilang cukup sederhana. Aku mempunyai Dua Kakak Perempuan dan Satu Adik Lelaki.
Hidup sederhana membuatku cukup bahagia. Mempunyaj teman adalah hal yang wajar bagi orang pada umumnya, namun berbanding terbalik denganku yang pemalu.
Aku begitu takut tehadap orang banyak. Mungkin bukan takut tapi merasa tidak percaya diri. Saat mereka melihatku, membuatku merinding serta keringat bercucuran, seketika itu juga wajahku menjadi pucat layak nya seorang mayat. Aku juga tidak banyak bicara kalau bukan salah satu dari mereka yang mengajakku ngobrol.Aku merasa tak nyaman dan tak tau harus memulai pembicaraan dari mana. Aku ingat dulu sewaktu sekolah dasar, aku sempat mempunya banyak teman serta Dua orang sahabat. Waktu itu benar-benar sangat menyenangkan, tapi lambat laun waktu bergulir mereka mulai berubah, hanya karena masalah sepele mereka mulai membenciku. Dari situlah hidup ku mulai berubah menjadi penyendiri dan tak pandai bersosialisasi dengan banyak murid lain. Bahkan di rumah pun aku jarang berkomunkasi dengan Kedua Kakak ku dan orang tua ku. Aku merasa bahwa diriku ini lah yang paling buruk di dunia.
Sekarang aku berumur Dua Puluh Tahun dan mulai kulian di Universitas Cokrominoto semester Tiga. Menurutku dunia perkuliahan tidak lah cukup buruk hanya saja setiap aku bersekolah dan ingin memulai lembar baru. Pasti ada saja yang tak suka denganku, entah itu karna aku pintar atau dia punya dendam padaku. Terkadang aku capek dengan sifat mereka yang seperti itu. Aku ingin punya teman yang benar-benar tulus mau berteman denganku. Bukan seperti mereka, pada saat mereka membutuhkan keahlianku mereka datang menemui ku, tapi setelah urusan nya selesai. Aku pun langsung di tinggalkan layak nya barang. Kalau di pikir mereka memperlakukan ku mirip dengan sebuah alat yang setelah di pakai lalu di buang jika sudah bosan.
Tapi tak apa jika itu membuat mereka senang serta mau berteman denganku. Setidaknya aku memiliki teman sesaat.
KAMU SEDANG MEMBACA
Illusion
Mystery / ThrillerMasa lalu yang kelam, membuatku terpuruk. Aku tak bisa melupakan masa lalu ku, begitu juga dengan dirinya.