Tak terasa, Aku sudah naik kelas Lima. Pertemananku dengan Rani dan Ayu juga baik-baik saja, mereka jadi lebih ramah kepadaku. Tapi tetap saja, soal pelajaran Rani tak mau kalah denganku. Bahkan sesekali dia mengancamku untuk menjawab soal ujian dengan jawaban yang salah.
Aku tak bisa menentangnya, karena jika tidak kulakukan Rani akan membenciku.
***
Jam pelajaran sedang berlangsung saat ini. Ibu hidayah selaku wali kelas Lima B, sedang memberi kami tugas kelompok.
"Ibu ingin kalian membentuk satu kelompok yang berisi Empat orang," ucap Ibu Guru.
Murid dikelas pun langsung berhamburan, mencari teman satu sama lain.
Sedangkan disamping ku saat ini sudah duduk Indah, Putra dan Dewi yang ingin menjadi teman sekelompokku.
"Yaah, aku telat!" Saut Tina. Sedih melihat disisiku sudah terbentuk Empat orang.
"Eh Putra! kau pergi aja deh, disitu kamu cowo sendiri." Celetuk Puput protes.
"Haiss, Putri udah lengkap kelompoknya."
" iya, ku fikir bisa sekolompok denganku."
"Putri, satu kelompok aja denganku." Ajak Puput, menarik tanganku.
"Gak boleh, dia udah jadi kelompok kami," ucap Indah. Mempertahanku.
"Aduuh, kenapa kalian rebutan gini sih!" Ujar ku. Bingung dengan mereka yang heboh, memperebutkanku untuk jdi teman sekelompoknya.
"Ibu Guru, gak bisa digenipin jadi lima dalam satu kelompok Bu?" tanya salah satu dari mereka.
"Tidak boleh! itu sudah pas dengan jumlah kalian yang berada didalam kelas." Jawab Ibu Hidayah, dengan ramah.
Mereka menerima pernyataan dari Ibu Hidayah tadi dan mulai membentuk kelompok baru. Mereka manaruh kursi tepat didepan meja. Hanya ada satu meja dan Empat kursi tiap satu kelompok.
Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
Tiba-tiba saja, Rani menghampiriku yang ingin memulai diskusi dengan tim ku.
"Ikut gue?" ucap Rani yang langsung menarik paksa tangan kiriku.
"Ehh!" Aku hanya bisa mengikuti kemauannya itu.
"Kamu satu kelompok dengan kami?" saut Rani. Menyuruhku duduk tepat disebelahnya. Sedangkan didepan Rani, ada Ayu dan juga Ratna yang sudah siap untuk diskusi.
Aku terdiam karena kaget, teman yang tadi ingin sekelompok denganku tercengang kaget melihatku ditarik tiba-tiba.
"Kau jangan seenaknya gitu dong Ran?" Celetuk Dewi. Tak terima Aku diambil paksa bergabung dengan kelompok Rani.
"Bukan urusanmu!" Balas Rani. Tidak peduli dengan mereka.
"Ran! mending aku kembali ke tim ku, bukannya di tim mu udah lengkap ya?" Ujarku meminta ijin kepada Rani.