Aku mendorong tubuh Angga hingga ia terjatuh di lantai. Setelah itu aku kabur menuju kelasku. Di jalan menuju kelas aku berpapasan dengan Yogi di koridor lorong kelas ku.
"Hey! Dari mana lo?" Tanya Yogi mencegatku dengan menarik sebelah tanganku.
"Ehh.. Yogi!" Ucapku kaget oleh tarikan tangannya.
"Aku bertanya, lo dari mana? Dan dimana gitarnya?" Tanya Yogi memperjelas kembali.
"Gitarnya sudah aku balikin?" Jawabku memalingkan wajah.
"Dia gak macam-macam kan sama lo?!" Tanya Yogi lagi menatapku penuh curiga.
"Ya... Iyaa, dia mana berani denganku!" Jawabku mulai gugup karena mengingat kejadian aneh dengan Angga.
"kenapa muka lo memerah?!" Celetuk nya memerhatikan wajahku yang sedang merona karena kejadian tadi.
"Gak tauuuu!" elak ku, kemudian berlari meninggalkan Yogi.
Aku berlari menuju kelas, lalu aku masuk dan duduk di kursiku dengan menundukkan kepala ku kemeja setelah itu aku menutup mukaku dengan kedua tanganku ini.
"Apa... apa yang terjadi tadi?" ocehku yang masih tidak percaya.
Sedangkan disisi lain Yogi menuju ketempat tongkrongan Angga.
"Wooy Angga! lo apain Putri?" teriak Yogi
"Bos lagi gak ada!" Jawab Alwi salah satu anggota Angga.
"Dimana dia!"
"Keluar lo b4ngs4t!" tambahnya lagi yang masih teriak-teriak.
"Ngapain lu nyariin gue?" Saut Angga yang muncul dari lorong samping sekolah.
"Gua tanya, tadi Putri kesini balikin gitar lo kan! trus lo apain dia?" tuding Yogi mulai kesal.
Angga terdiam sesaat, mengingat kejadian itu lagi. Wajahnya ikut memerah.
"Kalau gue jawab tadi kami tidak sengaja berciuman! Pasti dia akan marah." Pikir Angga masih melamun.
"Hoii, jawab pertayaan gua?" bentak Yogi menarik kera baju Angga. Membuat anggota Angga geram ingin maju memukul Yogi.
"Lepasin gue sialan!!" Ucapnya menepis tangan Yogi.
"Lo emang bener-bener minta di hajar ya!" Serang Yogi langsung menonjok wajah Angga.
"Brani lu ya!" Sungut Angga bangun lalu menarik kerah Yogi ingin memukulnya balik.
"Ada pak guru bos!"
"Kabur bos!"Peringatan dari Anggota Angga yang ngacir karena melihat Ada Guru BK yang sedang menuju kearah mereka. Tapi tak di hiraukan oleh Angga dan Yogi. Mereka tetep bertengkar, saling adu jotos.
"Hey... hey kalian kenapa bertengkar?" lerai Guru Bk bernama Haris Syam. Misahin Angga dan Yogi.
"Sekarang kalian berdua ikut Bapak ke kantor!!" Perintah Pak Haris menjewer telinga mereka berdua.
"Ampun Pak!" erang mereka berdua kesakitan karena di jewer hingga telinganya memerah.
Angga dan Yogi ikut ke kantor di ruang Bapak Haris, Guru BK disekolah itu.
Sebelum mereka masuk kantor, Sinta melihat Yogi dan Angga berjalan menuju Kantor sekolah."Itukan Yogi! ngapain dia, kekantor. Trus ada Pak Haris, Angga juga?" pikir Sinta bertanya-tanya. Karena penasaran dia pergi menuju ke kantor juga.
Didalam kantor ramai para guru sedang istirahat dan makan siang.
"Kenapa kalian berkelahi?" tanya Pak Haris dengan serius

KAMU SEDANG MEMBACA
Illusion
Mystery / ThrillerMasa lalu yang kelam, membuatku terpuruk. Aku tak bisa melupakan masa lalu ku, begitu juga dengan dirinya.