Chapter 7 - Jelly

2.7K 311 11
                                    

Author's POV

Kesalahan besar keluar rumah tanpa baju berlapis. Winter yang terlalu bersemangat ke taman hiburan harus menderita demam setelah ia pergi tanpa menggunakan penghangat lain selain jaket leathernya. Ia mendapat omelan dari Managernya karena jadwal interview harus mundur sampai ia sembuh total. Omelan Manager unnie benar-benar pedas, berhasil membuat hati gadis itu dongkol. Ia mengurung dirinya di kamar dan melakukan aksi mogok makan.

"Unnie, ayo sarapan," ajak Ningning.

"Ajak yang lain saja."

"Bagaimana kau mau sembuh kalau kau mogok makan seperti ini?!" Bentak gadis muda kesal.

Gadis itu membuang napas kesal. Ia pergi meninggalkan Winter, mencoba memanggil Karina unnie di meja makan. "Unnie~"

"Winter unnie tidak mau keluar." Karina beranjak dari tempatnya dan menghampiri gadis mogok makan.

"Yah, ayo kita sarapan bersama. Giselle sudah membuat roti panggang untukmu."

"Nanti saja," balas Winter singkat. Gadis itu termenung di pojok ranjangnya, memeluk kakinya sendiri.

"Kau tidak lapar?" Tanya gadis lebih tua.

"..."

Karina tersenyum melihat gadis di depannya, ia tahu betapa kesalnya Winter mendapat omelan pedas dari Manager unnie.

"Aku punya cokelat."

"..."

"Dan susu."

"..."

"Dan... jelly?"

Winter mendongakkan kepalanya setelah mendengar makanan yang ia inginkan akhir-akhir ini. Sudah lama ia tidak merasakan kenikmatan jelly, mengingat rasanya saja sudah lupa.

"Mana." gadis itu mengulurkan tangannya, menagih tawaran Karina.

"Ada di luar, aku baru saja membelinya," bohong Karina agar Winter mau keluar dari kamar.

"Tolong ambilkan," ujar Winter seakan mengerti tujuan terselubung Karina.

"Kakimu masih berfungsi kan? Ayo keluar dan ambil jellymu," ajak Karina. Winter tidak melakukan pergerakan sedikitpun, ia masih teguh dengan aksi mengunci diri di kamar.

"Oh! Lihat, Ningning sudah memakan setengahnya," bohong Karina sambil menunjuk ruang tamu dari pintu kamar.

"Andwae!" Dengan sigap Winter berdiri dan berlari keluar kamar. Begitu gadis itu keluar, Karina segera mengunci pintu kamar dan menyimpan kuncinya di sakunya.

"YAH! Kau menghabiskan jelly milikku!" Winter menunjuk Ningning yang duduk di meja makan.

"Jelly? Mana?" Tanya Ningning heran.

"Mereka sudah ada di perutmu! Kau sudah memakan semuanya!"

"Aku tidak memakan jelly, bodoh."

"Mwo?"

Winter membalikkan tubuhnya menghadap Karina, ia hampir menangis.

"Unnie, mana jellynya..."

Karina tak kuasa menahan tawanya, ia tidak menyangka Winter masih mempercayai trik lama yang sering ia ucapkan ketika mereka masih trainee.

Winter menghentakkan kakinya kesal, ia ingin mengunci dirinya di kamar mandi saja karena pintu kamar sudah dikunci Karina. Melihat Winter berjalan menuju kamar mandi, Karina segera menghalanginya.

"Hei hei hei, maafkan aku. Kau bisa mendapatkan jellymu kalau sudah sarapan," ujarnya.

"Aku akan memberi pringlesku!" Teriak Giselle dari meja makan, berusaha membujuk gadis itu.

"Aku akan memberi... cintaku(?)" sambar Ningning.

"Pfft, mwo??" Giselle hampir tersedak.


Winter's POV

Karina menyebalkan. Bodohnya aku masih percaya dengan trik lama itu. Sekarang aku hanya bisa duduk di ruang tamu sambil menerima suapan dari Karina.

"Suapan terakhir, aaa~"

Aku membuka mulutku, "Lebih lebar lagi~" ujarnya sebelum memasukkan potongan roti terakhirku.

"My baby pintar sekali," pujinya sambil mengacak rambutku.

"Jelly."

"Hahaha, baiklah. Aku akan segera membelinya," ujar gadis itu. Ia mengambil sweaternya dan bersiap untuk pergi ke minimarket terdekat.

"Aku tidak akan membeli banyak, okay? Kau masih sakit," ujarnya sebelum keluar dari dorm.

"Karina kemana?" Tanya Giselle.

"Pergi beli jelly." Giselle mengangguk. Ia sempat menatapku sebentar lalu membalikkan badannya menuju kamar.

"Giselle."

"Eoh??"

"Bolehkah aku bertanya sesuatu padamu?"




TBC

Be My AeTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang