[S2] Chapter 1 - Canggung

2K 235 27
                                    

Hotel—remang-remang. Pendingin ruangan dengan suhu terendah mendukung rencana kedua gadis.

"Kita harus telanjang."

"Tidak masalah, bagaimana dengan pintunya?"

"Aku tidak menguncinya, ia bisa masuk kapan saja."

Kedua gadis berlomba-lomba melepas semua kain yang melekat pada tubuh. Beberapa bagian mereka lempar sembarang, kamar itu sudah terlihat seperti kapal pecah. Gadis muda menepis kasar tangan nakal yang berusaha menyentuh tubuhnya, "Apa yang kau lakukan?"

"Latihan," balas si pelaku dengan seringai.

Pertunjukan dimulai dengan adu lidah. Bukan main gairah mereka. Gadis itu menuntunnya ke ranjang, menindihnya dengan berat badannya. Kulit mereka bersentuhan, napas saling bertukar.

"Uhhh," rintih gadis muda.

Perempuan itu mendominasi setiap gerakannya, ia memberikan sentuhan kecil di leher gadis muda. Tanda merah dimana-mana, pembuat tanda tersenyum nakal. Ia tidak ingin menunjukkan rasa rindunya yang sudah kental terlihat di setiap pergerakan.

"Kau tidak perlu mendesah seperti itu. Kita hanya berpura-pura," ujarnya menatap gadis muda di bawahnya.

Gadis muda berdecak kesal, "Supaya terlihat lebih nyata, bodoh."

Cklek!

Pintu kamar terbuka, menampakkan pelayan hotel dengan setelan rapi membawa beberapa lipatan handuk putih sesuai pesanan kamar. Betapa terkejutnya ia melihat kondisi dua gadis diatas ranjang, ia hampir menjatuhkan barang bawaannya. Langkahnya linglung, haruskah ia mendekat atau berhenti di tempat?

"Letakkan saja disitu-mmh," ujar gadis muda. Pria itu menelan saliva kental. Ia tidak boleh lengah. Handuk berhasil ia letakkan di atas meja rias, tugasnya hampir selesai.

"Oh God, yes! "

"A-ada tambahan lain, nona?" Pria itu gagap. Ia merasa sesuatu mengganjal di bagian bawahnya. Kepemilikannya berdiri tanpa izin tuan.

"Tidak ada, terima kaㅡ"

"Ah! Ahreum kau yang terbaik," potong gadis muda. Ia menggoyangkan pinggulnya keras. Perempuan lain memberi kode pada gadis muda, "Diamlah, kau terlalu berlebihan." bisiknya.

Gadis muda menahan tawanya, "Too late."

"Baik, nona. Apabila ada tambahan lain silahkan menghubungi kami melalui saluran telepㅡ"

"Fuck, Ahreum! Shit! " Gadis muda menghiraukan informasi tak penting itu. Tangannya mencengkeram erat semua benda yang bisa ia pegang.

Brak!

.

.

.

"Dia sudah pergi?"

"Sepertinya."

"Paboya. Sudah kubilang tidak perlu mendesah seperti itu."

Gadis muda terkekeh, "Aku hanya ingin bersenang-senang."

Perempuan itu mengambil bibir gadis muda. Ia berhasil membungkam mulut itu dengan ciumannya. Tangannya kembali meraih bagian bawah gadis muda, namun sang pemilik segera menahan pergerakan tangannya.

"Kau tidak berubah, Reumie."

"Kau meninggalkanku seperti ini."

"Aku tidak pergi meninggalkanmu, saat itu aku sedang trainee."

Be My AeTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang