Chapter 14 - Childish

1.7K 266 14
                                    

[Flashback]

Winter's POV

Aeri unnie, ia tidak pernah pulang selarut ini. Karina sudah menunggunya selama 3 jam, namun gadis itu belum menunjukkan batang hidungnya. Kuyakin Karina akan menghabisi gadis malang itu.

"Karina unnie tidak mau tidur?"

"Masuk ke kamar," balasnya singkat. Ia sedang marah.

"Baiklah. Selamat malam unnie," ujarku. Gadis itu tidak membalas.

"Minjeong unnie~" Panggil Ningning dari ranjangnya.

"Hmm? Kupikir kau sudah tidur."

"Aku tidak bisa tidur," ujarnya.

"Apa yang mengganggumu, hmm?" Gadis itu termenung.

"Tidak ada."

Cih, gadis itu berbohong. Aku tahu ia sedang memikirkan seseorang. Biasanya ia segera memberi tahuku, tapi akhir-akhir ini ia bertindak seperti orang lain.

"Baguslah, itu menandakan kau sehat," ujarku.

"Sehat?"

"Eoh. Kau tau, memikirkan seseorang berlarut-larut itu tidak baik bagi kesehatanmu."

"Aku tidak memikirkan orang lain," balasnya.

"Ningning-ah," ujarku mendekatinya.

"Aku tahu apa yang kau pikirkan." Ia menatapku dalam. Matanya berbinar.

"Unnie." Ia memelukku, "Bolehkah aku bertanya sesuatu padamu? Berjanjilah padaku, kau akan menjawab jujur," gadis itu menjulurkan kelingkingnya sama seperti yang kulakukan ketika berada di taman bermain.

Ia berhasil membuatku terkekeh, "Aku berjanji akan jujur padamu. Kau juga berjanji harus percaya padaku, okay?"

Gadis itu mengangguk, ia mengaitkan jari kelingkingnya.

"Waktu kau pergi ke toilet, aku dan Giselle unnie di ruang tunggu. Kau pergi begitu lama, sementara aku menunggumu untuk kembali."

Gadis itu menatapku dalam, "Toilet mana yang kau pakai?"

Deg.

"Aku pakai toilet yang biasa."

"Semua toilet itu sama. Kau pakai toilet yang mana?" Tanyanya lagi, kali ini nadanya sedikit berbeda.

"Samping lift."

"Kau sudah berjanji untuk menjawab jujur," gumamnya.

"Dan kau sudah berjanji untuk percaya padaku."

"Bagaimana aku bisa percaya padamu sementara kau berkata sebuah kebohongan padaku?"

"Bagaimana kau bisa tahu aku berbohong padamu sementara kau tidak melihat apa yang sebenarnya terjadi padaku?" Gadis itu membubarkan pelukanku.

"Mwo, kau marah padaku hanya karena aku tidak mengatakan sesuai dengan apa yang ingin kau dengar?"

"Aku tidak pernah berbohong padamu, unnie."

"Begitupun juga aku."

Ia tertawa kecil, "Baru saja kau berbohong padaku."

"Sudah kubilang padamu, aku tidak mengatakan kebohongan apapun. Aku sudah mengatakan yang sejujurnya. Jika kau tidak percaya pada omonganku itu bukan menjadi urusanku." Ningning membuang mukanya.

"Sampai aku bisa membuktikan kalau kau berbohong padaku, aku akan membuatmu menyesal, unnie."

"Tsk, siapa yang mengajarmu menggertak seseorang?"

Be My AeTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang