13| Kehilangan

2.5K 261 12
                                    

Jika kau merasa sakit, bukan berarti Tuhan membenci. Tuhan hanya ingin kau mengingat apa yang telah Dia beri.

"Agata!"

Wanita yang memeluk Aya tadi melepas pelukannya. Beralih menatap Cinta yang langsung bergantian untuk memeluknya. Tangisan Agata pecah, tak dapat terbendung lagi.

"Hiks anak gue cin. Anak gue udah gak ada hiks." Ujarnya menangis terisak.

Seolah tidak ada lagi seorang Agata yang selalu terlihat tegar di manapun. Bahkan yang dari dulu selalu menangis tanpa suara, kini mengeluarkan suaranya tanpa bisa ditahan.

Cinta ikut menangis memeluk Agata erat, "gue tau gue tau. Lo yang ikhlas ya jangan jadi drop lagi. Ingin ta lo masih punya Aya."

Rindu menyaksikan semuanya dalam diam, sembari memeluk Aya yang masih saja menangis.

"Agata! Cinta!" Semua pasang mata kembali teralihkan pada abang pintu.

Disana berdiri seorang Lena dengan perutnya yang membesar. Dan dibelakangnya disusul satu wanita yang menggandeng satu anak kecil. Dia adalah Dea, teman sewaktu mereka SMA.

Agata dan Cinta berdiri, menghampiri mereka di sana. Lena dengan berlinang air mata menangkup kedua pipi Agata. Mencium pipinya berulang kali sembari mengatakan.

"Gapapa, ta. Gue tau lo kuat. Gue tau lo bisa. Gapapa kita sayang semua sama lo. Kita semua sayang sama Alya, tapi Tuhan lebih sayang sama dia."

Agata memegang pipi Lena, air matanya kembali mengalir deras.

"Agata." Dea menyentuh bahu Agata lembut.

Tatapan Agata teralihkan, mendapat senyuman dewasa seorang Dea. Dea merentangkan kedua tangannya, menyambut Agata dalam dekapannya.

"Takdir jahat ya sama lo?" Agata mengangguk seolah setuju dengan opini itu.

"Dia merebut segalanya dari lo." Dea menelan ludahnya kasar.

"Dia udah rebut Bulan dari lo. Dia udah rebut Rendra dari lo. Dan dia sekarang rebut Alya dari lo." Dea dapat mendengar tangisan Agata semakin deras.

"Mau dia apa si, ta? Itu kan yang sekarang ada di pikiran lo?"

Dea melepaskan pelukan, Cinta dan Lena mendekat. Membantu Dea membuat Agata mengerti.

"Agata, lo cewek paling kuat yang pernah gue temui." Ujar Cinta tulus.

"Lo hebat bisa bertahan sampai sejauh ini."

"Banyak banget cobaan yang udah lo lalui selama ini. Lo selalu bilang ke kita 'gue capek' 'gue mau pergi aja' 'gue udah gak kuat lagi' tapi nyatanya. Lo berhasil lalui semua ini."

"Dan gue yakin, setelah rintang demi rintangan yang lo lalui. Ini gak sebanding dengan rasa sakit yang pernah lo rasain sebelumnya. Mungkin sebanding, tapi sekali lagi lo kuat Agata lo hebat."

"Percayalah hanya dunia yang jahat. Tapi Tuhan tidak."

"Tetap jadi manusia yang baik agata. Sejahat apapun dunia lo sekarang. Karena apa? Karena takdir baik akan menyertai orang yang baik juga. Lo ingat kata-kata itu?"

Agata mengangguk, air matanya kembali menetes. Ucapan Cinta mengingatkan pada sahabatnya yang kini juga sudah tenang di surga.

Rindu yang mendengar hal itu entah mengapa menjadi terpukul. Dia tau tenang Agata, dan itu dari mamanya, Cinta. Dia juga tau bagaimana seorang Agata begitu tegar semasa hidupnya. Jika Rindu menjadi dirinya dia tidak tau apa akan bertahan sejauh itu atau bahkan akan memilih jalan pintas.

King Of Bucin [SELESAI]✔Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang