Epilog

224 21 3
                                    

Setelah Shang Cheng Tang berhasil membunuh Raja Xia Jie, raja terakhir Dinasti Xia. Semua anggota dinasti sebelumnya terbunuh dalam serangan malam itu, kecuali Selir Mei Xi yang memang bersekutu dengan Tao Zian. Tapuk pemerintahan berpindah kepada Dinasti Shang dengan Shang Cheng Tang sebagai rajanya.

Di antara hiruk-pikuk perayaan istana, Xia Lian merasa asing. Gadis itu hanya berjalan mengelilingi istana dengan wajah tertekuk. Dia sudah melakukan balas dendam untuk Xia Lian yang sebenarnya, tapi ternyata itu tak cukup untuk membuatnya merasa senang. Jika di izinkan berteriak dia akan berteriak jika dia lebih menyukai tinggal di sekte dari pada di istana yang begitu memuakan.

Terlebih … Xia Lian menyentuh dada kirinya, sesak sekali. “Tao bodoh Zian,” gumamnya dengan kesal. “Cinta memang membutuhkan pengorbanan.” Kepala gadis itu menggeleng dengan pelan dan senyum geli yang terpatri di bibirnya.

Gadis itu berjengkit kaget saat seseorang menepuk bahunya dengan lumayan keras. “Apa sih?” Tanyanya kesal setelah melihat Tao Zian berdiri di depannya dengan wajah tertutup topeng.

“Aku merasa kasihan kepada gadis muda yang berbicara sendiri, sangat menyedihkan.” Xia Lian menendang kaki Tao Zian dengan keras, tapi laki-laki itu bahkan tidak bereaksi.

“Pergi sana, temui permaisuri tercintamu.” Ada nada mengejek dalam suaranya dan itu terdengar menyebalkan bagi sang pendengar.

“Cemburu memang bisa membuat orang menjadi gila.” Tao Zian tidak bisa menahan tawanya saat Xia Lian berdecih dengan kesal.
“Sekarang kamu bahkan bisa kembali menjadi Tao Zian, sangat mengagumkan.”

“Saya jiwanya, sekadar mengingatkan,” jawab Tao Zian cepat.

Xia Lian menarik tangan Tao Zian. “Saya bahkan lupa jika dia seperti amuba. Mahluk mikro menyebalkan yang bisa membelah diri.”

“Duduk!” Xia Lian menepuk tempat di sebelahnya, matanya menatap lurus danau buatan yang terlihat sangat cantik. Kepala gadis itu bersandar di bahu Tao Zian dengan nyaman. “Apa berkelana di luar sana sangat menyenangkan?”

Tangan Tao Zian merangkul bahu gadis itu dengan pelan. “Tidak semenyenangkan yang kamu pikirkan.” Xia Lian mendongak, menatap wajah Tao Zian. “Setidaknya saya tidak harus terlibat dalam kerumitan ini.”

Mata Tao Zian menatapnya tajam. “Bagian mana dari semua yang membuatmu menyesal?”

Ada senyum tipis di bibir Xia Lian saat dia menjawab dengan pelan. “Kamu telah menjadi miliknya.” Ada jeda sebelum dia melanjutkan dengan suara bergetar. “Dan kamu memiliki mereka semua dalam hidupmu. Permaisuri, selir, kerajaan, dan rakyat.”

“Yang paling menyebalkan adalah bahwa aku juga terlibat di dalamnya, menjadi begitu dekat denganmu. Padahal seharusnya, cinta tidak sepicik ini.”

Ada tawa yang mengalun dengan indah dari Tao Zian, membuat gadis itu untuk sejenak terpaku. “Tidak ada yang berbicara tentang cinta di dunia ini. Apa yang kita lakukan hanya untuk mempertahankan diri dan kekuasaan,” ujarnya setelah berhenti dari tawa gelinya.

Xia Lian baru menyadari kegilaan ini, jadi dia memilih untuk berhenti membicarakannya atau hasrat untuk menenggelamkan Tao Zian akan semakin besar.

***
[14 Februari 2021]

Terima kasih sudah membaca sampai akhir:)

Sampai jumpa lain waktu.

Biru

Dari Xia ke Shang (Xia Lian, Selesai)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang