09| Nona Kecil yang Menyebalkan

264 26 2
                                    

Xia Lian menatap kamar barunya dengan tatapan memelas. Bahunya turun saat menjelajahi ruangan berukuran 3x2 meter dengan hanya satu ranjang keras. Matanya beralih ke arah Li Meiling yang tengah berdiri di depan pintu dengan senyum lebar. Gadis itu menghampirinya dengan sopan. "Kamu pasti sangat lelah. Saya akan membiarkan kamu untuk beristirahat. Pada sore hari, saya akan mengunjungi kamu kembali untuk membicarakan jadwal latihan dan semua yang harus kamu ketahui tentang Sekte Matahari Terbit." Tanpa membiarkan Xia Lian bertanya, gadis itu berbalik, menutup pintu dengan pelan.

Bibir Xia Lian maju beberapa senti. Berbaring di atas kasur keras dengan mata menatap atap. Seharusnya dia bersyukur karena masih hidup sampai detik ini. namun tetap saja, dia merasa hidupnya tidak akan tenang di sini. Gadis itu berusaha memejamkan matanya. Tekad dalam hatinya sudah bulat. Dia akan menguasai bela diri, lalu membalas mereka semua. tapi setelah itu apa? matanya menyorot frustasi. Xia Lian hanya ingin memutar kembali waktu. Ia rindu kehidupannya yang dulu.

Gadis itu menggusak rambutnya kesal. "Ayo bersyukur Xia Lian, setidaknya kamu masih bisa bernapas dengan gratis. Selain itu, juga terbebas dari para pria cabul. Setidaknya kamu bisa membuat masa depan yang baik di sini, tanpa perlu merasa kotor."

Xia Lian tertidur cukup lama. Bangun saat matahari sudah hampir tenggelam. Dengan malas dia membuka pintu yang dari tadi diketuk dari luar. Saat pintu terbuka, Li Meiling berdiri dengan senyum lebar dan satu wadah tertutup kain di tangannya. "Ada apa?"

"Biarkan saya masuk!" Xia Lian hanya mengangguk tanpa protes. Membiarkan gadis itu meletakan wadah tertutup kain di atas satu-satunya meja.

"Saya akan memberi tahu kamu tentang jadwal latihan khusus yang sudah tuan buat." Mata Xia Lian membulat. Apa dia tidak bisa beristirahat lebih lama lagi?

"Latihan dasar bela diri akan dilaksanakan besok pagi di Peixun Changdi, yang terletak di dekat Lanhua Fang. Sarapan akan dilaksanakan setiap pukul 6 pagi dan makan malam diadakan setiap pukul 8 di Fanting."

"Bagaimana bisa kita hanya makan dua kali dalam sehari?" Xia Lian mengajukan ketidak setujuannya. Sebagai manusia modern, makan tiga kali sehari adalah kewajiban, jadi bagaimana bisa itu hanya menjadi dua?

"Dua kali sudah sangat bagus untuk menjaga porsi tubuh dan mencukupi nutrisi."

"Tidak. Dua kali makan dalam sehari bukan hal yang baik. Tao Zian seharusnya memberi makan orang tiga kali sehari ditambah camilan."

Li Meiling menatap Xia Lian dengan ekspresi, apa hak anda untuk memprotes Tuan Tao? Sedang anda hidup karena belas kasihannya. "Tugas saya sudah selesai. Sampai jumpa saat makan malam."

Xia Lian membiarkan gadis itu pergi. dia memeluk perutnya sendiri dengan sedih. "Saya pasti akan menumukan cara untuk mendapat lebih banyak makanan."

Gadis itu membuka kain yang tadi dibawa Li Meiling. Dia lagi-lagi menghela napas berat. "Langit, cobaan apa lagi ini?" dia tidak bisa menyembunyikan ketidakpuasannya. Baju yang dibawa untuknya tidak lebih baik dari yang dia pakai sekarang. Mengapa dikehidupan ini ia begitu sengsara? Apa karena dikehidupan lalu dia memiliki keluarga yang memenuhi kebutuhannya dengan baik?

Saat waktu makan malam, Xia Lian datang sedikit lebih awal. Dia tidak akan menyianyiakan makanan, perutnya sudah kelaparan sejak tadi. Pintu di depannya terbuka memperlihatkan kursi dan meja-meja yang tertata dengan rapi. Beberapa orang terlihat keluar dari sebuah pintu dengan tangan membawa nampan berisi makanan, meletakannya di atas meja, di depan setiap kursi. Xia Lian menggaruk tengkuknya yang tidak gatal. Dia ingin masuk tapi terasa enggan.

Gadis itu menolehkan kepalanya saat sebuah tangan menepuk bahunya dengan tatapan kaget, menyingkirkan tangan di bahunya dengan kasar. "Maaf, jangan berdiri di depan pintu, menghalangi jalan." Xia Lian menyingkir tanpa sadar, membiarkan pria dan rombongannya masuk ke dalam.

Mulut Xia Lian sedikit terbuka, apa dia harus masuk? sudah banyak orang yang masuk ke dalam ruang makan, baik pria maupun wanita.

***
[27 September 2020]

Akhirnya bisa up, setelah jadi draf karena aku banyak tugas, gak sempet up.

Semangat ya kalian bacanya, biar aku juga upnya semangat.

Biru

Dari Xia ke Shang (Xia Lian, Selesai)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang