18| Penangkapan

129 21 0
                                    

“Saya bertaruh jika serangan Shang pasti sudah diketahui oleh Raja Xia Jie.”

“Benar, saya mendengar jika pasukan Xia sudah bersiap dan menyambut pasukan Shang.”

Xia Lian yang sedang berjalan langsung memasuki ke dalam kedai, ah, dia harus mendengar apa yang tengah mereka bicarakan dengan jelas.

“Raja Xia itu sangat licik. Dinasti mereka akan mengalami keruntuhan, sehingga memancing Shang Cheng untuk menyerangnya, tapi mereka sudah menyiapkan perangkap.”

Perhatian Xia Lian teralih ke luar kedai saat kerusuhan terdengar. Dengan cepat dia keluar. “Apa? Shang Cheng tertangkap dan Raja Xia Jie meminta tebusan?”

Tubuh Xia Lian membeku. “Ya, nyonya sudah mendengarnya, sehingga dia dan para pejabat mendiskusikannya.”

Dengan kedua tangan terkepal dan langkah tergesa Xia Lian berbalik untuk kembali ke sekte. Melompat dari satu pohon ke pohon lainnya dengan napas menderu. Berlari memasuki sekte dengan penuh kemarahan.

“Di mana Tao Zian?”

Murid yang berjaga di depan menjawab dengan tergagap. “Tuan ada di dalam.”

Xia Lian menentang pintu dan menutupnya dengan keras. “Tao! Tao! Tao Zian!” panggilnya dengan panik dan langkah yang tidak teratur.

“Ada apa? Kenapa membuat keributan?”

Dengan deru napas yang tidak stabil Xia Lian menerjang Tao Zian yang tengah membaca di balik mejanya—memeluk pria itu dengan erat.

“Saya pergi ke kota dan mendengar, Raja Xia Jie menangkap …” Gadis itu menjeda ucapannya, mencoba terbenam dalam pelukan yang lebih erat sembari menyusun alasan yang masuk akal.

Bibir Tao Zian berdenyut, tubuhnya masih duduk dengan kaku, membiarkan gadis itu tenggelam dalam kata-katanya yang terjeda. “Berapa banyak yang kamu baca?” pria itu bertanya dengan nada membosankan yang terdengar mengerikan saat menyapa indera Xia Lian.

Xia Lian mengepalkan sebelah tangannya yang memeluk leher Tao. Dengan gigi bergemelatuk dia menjawab. “Apakah itu sekarang penting?”

Senyum meremehkan muncul di bibir Tao Zian dengan kedua mata yang berkedut. “Bukan itu pertanyaannya. Seharusnya, apa yang akan kamu lakukan?”

“Saya akan pergi ke Xia dan membalas Raja Xia Jie yang telah membuang, menyergap, dan mengiginkan kematian saya.”

Xia Lian melepaskan pelukannya, duduk berhadapan dengan Tao Zian yang hanya terpisah sebuah meja. postur tubuhnya tegak dan kaku. “Bisa jelaskan apa yang terjadi?”

“Penyerangan Xia tentu saja. Bukankah pemimpin Shang adalah orang yang menjunjung tinggi keadilan, mencintai rakyatnya, dan sangat membenci penderitaan mereka akibat penindasan yang dilakukan raja?”

“Lalu siapa yang ditangkap oleh Raja Xia Jie?”

“Bukankah sudah jelas, dia menangkap Shang Cheng Tang?”

Sampai di sini, Xia Lian tidak dapat mengambil kesimpulan apa pun. Di berada dalam dilema. Pada awalnya, gadis itu menganggap Tao Zian dan Shang Cheng adalah orang yang sama. Namun, Raja Xia Jie menangkap Shang Cheng, dan Tao Zian masih berada dihadapannya.

Mata gadis itu menatap serius pria yang duduk di depannya. “Saya tidak tahu apa yang tengah kamu rencanakan. Mau diakui atau tidak …” Xia Lian menarik napas untuk sejenak, dengan menatap tepat manik Tao Zian, dia berkata. “Kamu dan orang itu, Shang Cheng, adalah orang yang sama, tidak peduli dia ditangkap dan kamu masih ada dihadapan saya.”

Xia Lian memejamkan matanya. “Bukankah lebih baik bagi kamu untuk memberi tahu istrimu agar tidak terlalu cemas?” senyum tipis terulas dari bibirnya yang gemetar.

“Menjadi begitu sok tahu?”

Xia Lian menyatukan kedua jarinya yang mengepal dengan erat.


***
[3/365]

Bagiku yang menarik dari dinasti ini adalah namanya xia, enak aja gitu ngulang²nya. Sayangnya gak banyak informasi mengenai dinasti ini.

Aku belajar tentang dinasti xia itu pas smt. 1, mana sama dosen muda ganteng yang baik banget TT

Tapi kalau masuk sejarah itu paling males pas bagian cina, soalnya dinastinya bejibun:( aku nyampe sekarang gak hafal urutannya.

Biru

Dari Xia ke Shang (Xia Lian, Selesai)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang