08| Sekte Matahari Terbit

275 31 0
                                    

Xia Lian dan Tao Zian memerlukan waktu sekitar dua minggu-mereka melakukan perjalanan dari fajar sampai senja tenggelam, pada malam hari Tao Zian akan membawanya untuk beristirahat di sebuah penginapan-untuk dapat mencapai sekte yang berada terletak di wilayah Shang.

Keadaan kedua wilayah yang berbatasan tampak berbeda. Daerah Xia dengan penduduk yang miskin sedangkan penduduk Shang yang hidup makmur. Bangunan kedua wilayah itu juga berbeda. Tidak perlu merasa heran, gadis itu mengetahui dengan tepat bahwa Raja Xia Jie lebih memilih menggunakan keuangan negara untuk memanjakan kecantikan daripada mensejahterakan rakyatnya.

Tao Zian memacu kudanya ke wilayah Shang Selatan dengan cepat. Mata Xia Lian nyaris tak berkedip ketika kuda memasuki gerbang dengan tulisan Sekte Matahari Terbit. Perguruan ini tidak terlihat begitu luas. Halamannya asri dan terlihat nyaman.

Senyumnya terpaksa mengembang di bibir Xia Lian saat mengambil tangan Tao Zian yang terulur, membantunya menuruni kuda.

"Jadi?" Xia Lian mendongakan kepalanya meminta penjelasan kepada pria di depannya.
"Selamat menjadi bagian dari Sekte Matahari Terbit. Selir Mei Xi mempercayakan hidupmu kepada saya." Tao Zian mengatakan dengan suara membosankan, lalu berbalik, membiarkan gadis itu mengikutinya.

"Bagaimana bisa Selir Mei Xi mempercayakan saya kepadamu?"
Xia Lian mengikuti dengan kesal, pria itu mengabaikannya. Menyebalkan. "Hey, saya bertanya bagimana bisa kamu mengacuhkan saya?" Bibirnya mengerucut tanpa sadar dengan kaki menghentak, tanpa sengaja menjadi kekanakan karenanya.

"Auh!" Xia Lian meringis, mengurut topeng yang menutup hidungnya pelan, seolah itu adalah kulitnya yang terasa ngilu setelah bertabrakan dengan punggung kokoh Tao Zian.

Pria itu berhenti ketika mata Xia Lian tengah menatap sekitar dengan kesal. "Mengapa kamu berhenti tanpa peringatan? Hidung saya sakit, bagaimana jika saya mimisan?"

Xia Lian mengomelinya dengan suara nyaring, tapi pria itu bahkan tidak meliriknya. "Dasar pria menyebalkan tidak berperasaan." Tangannya yang terkepal terangkat hendak memukul pungung Tao Zian. Namun, pria itu berbalik dan mencekal tangannya di udara.

"Berhenti bermimpi untuk memukul saya dengan tangan kecil ini." Mata Xia Lian berkedut sakit, hatinya terasa menangis. Dia menatap tajam tangannya yang masih dicekal, berharap tatapannya bisa membuat tangannya menjadi kuat dan bisa memukul pria bertopeng menyebalkan itu dengan keras.

"Berhenti menjadi konyol, ikutilah Li Meiling." Tao Zian menarik sedikit tubuh Xia Lian agar berdiri di sampingnya dan melihat gadis yang beberapa tahun lebih darinya tengah tersenyum lebar dengan wajah cerah.

Xia Lian sedikit memiringkan kepalanya, menatap gadis itu dan Tao Zian secara bergantian.
"Kamu membuang saya padanya? huhuhu ... saya merasa sangat sedih." Xia Lian membuat suara menangis tanpa air mata yang terdengar menjengkelkan di telinganya, sedangkan gadis itu menatap
Xia Lian dengan bingung. Untuk beberapa alasan Xia Lian tidak bisa merasa harus menghindari Tao Zian. Karena meski pun pria itu terlihat misterius di matanya, dia tidak terlihat seperti pria cabul. Dua minggu perjalannya bersamanya membuat Xia Lian sedikit mulai mengerti sikapnya.

"Berhenti berpura-pura dan menurutlah pada Meiling." Tao Zian berbalik dengan cepat, bersiap melangkah, malas menghadapi gadis kecil menyebalkan. tapi gadis itu dengan cekatan menahan lengan bajunya.

"Sampai bertemu lagi Tao, dan terima kasih." Senyum tulus tercetak di bibir Xia Lian ketika mengatakannya, lalu melepaskan lengan baju Tao Zian dan membiarkan pria itu pergi meninggalkannya.



***
[02 September 2020]

Huhuhu akhirnya bisa on, setelah berada dalam masa kegelapan, tanpa internet:"

Biru.

Dari Xia ke Shang (Xia Lian, Selesai)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang