Enam bulan kemudian.
"Program baru ini dikemas dalam kehidupan sehari-hari, sekaligus mengajak masyarakat agar tahu lebih banyak pengetahuan dari reality show ini, Pak."
Arya tengah membaca proposal program yang baru saja dibicarakan oleh Produser, Tascha Brigitta Dirgahayu yang tengah meyakinkan Direktur sekaligus CEO FGM yang ada di depannya.
"Jadi, karakter dan target audien dari program ini apa sebenarnya?" tanya Arya pada Tascha.
Tascha duduk tegang ditempatnya, di depannya ada kepala departemen produksi, Andrianto Natasurya yang tidak akan membantunya sama sekali, pria itu menentang program Tascha. Jangan lupakan, eksekutif produser, Davy Joice yang memiliki kepala yang sama seperti Andrianto.
"Untuk target audiennya sendiri masyarakat. Saya lebih menginginkan para reporter junior yang terjun ke lapangan, selain itu dalam reality show ini turut menggunakan bintang tamu agar menarik peminat masyarakat." jelas Tascha.
Arya mengangguk singkat dan terlihat berpikir. "Bisa kamu jelaskan bagaimana konsepnya?"
Tascha membuka laptopnya dan mulai menayangkan hasil resume yang ia buat semalam untuk program yang dia usahakan. Dalam presentasinya kali ini, Tascha akan berusaha menarik hati Direktur. Hanya Arya satu-satunya jalan yang bisa ia lakukan untuk menciptakan program baru ini.
"Seperti yang saya katakan, tidak hanya hiburan melainkan reality show ini akan melahirkan program yang informatif, edukatif pada masyarakat yang lain. Bintang tamu dan reporter junior akan turun pada kehidupan sehari-hari masyarakat, sebelum program mulai, bintang tamu dan reporter mengadakan meeting koordinasi apa yang akan dilakukan ketika acara berjalan."
Arya mengangguk kembali dan membiarkan Tascha berbicara. "Untuk syutingnya kita lakukan satu minggu dua kali, dalam penayangan dua kali dalam satu minggu untuk percobaan. Bintang tamu akan ikut gabung bersama masyarakat sekitar yang menginspirasi di setiap daerah, kabupaten, maupun kota tentang pembangunan kehidupan, bisnis, edukasi dan segala macam yang akan kita tayangkan nanti."
Arya menatap Tascha dengan serius dan berkata. "Kamu serius dengan program ini?"
Tascha mengangguk dengan mantap. "Ya, saya serius."
Andrianto menunggu keputusan Arya, berikut dengan Davy yang penasaran dengan semua hasil materi program yang Tascha buat.
Arya menarik napasnya dan menutup dokumen tersebut. "Okay, saya ACC."
Tascha menatap Arya tak percaya, begitupun dengan Andrianto dan Davy.
"Beneran, Pak?" tanya Tascha semangat.
Arya mengangguk. "Ya, asalkan kamu tetap detail dan serius di setiap pre-program dan post-program nanti. Saya tunggu hasilnya minggu depan."
Tascha mengangkat tangannya ke udara dan berkata. "YES! YES!" beberapa kali hingga membuat Davy mengernyit heran.
KAMU SEDANG MEMBACA
The Player VS The Playing | TAMAT✔
RomanceMenjadi gadis paling yang tidak menonjol adalah tujuan Andrea. Selama hidupnya, Ibunya tidak suka jika ia berdandan berlebihan memperlihatkan kemolekan. Jadi gadis yang sederhana, adalah poin yang Ibunya ajarkan. Andrea tidak pernah sekalipun mengu...