XX

23.9K 2.4K 115
                                    

Andrea berdecak kagum melihat apartemen Kaia yang hampir dipenuhi oleh seisi lemari wanita itu

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Andrea berdecak kagum melihat apartemen Kaia yang hampir dipenuhi oleh seisi lemari wanita itu. Kaia adalah fashionista, kesukaannya pada pakaian menjadikan Kaia sebagai penyuka koleksi pakaian mahal dan branded yang tak pernah Andrea pahami seberapa mahalnya baju-baju itu.

Kaia mengeluarkannya satu persatu. Dan Tuhan.. Lihat pakaian kurang bahan itu membuat Andrea bergidik ngeri melihatnya.

"For you," kata Kaia sambil menyerahkan satu ripped jeans yang sangat membuatnya kesal.

"Kai.. Ini terlalu besar robeknya." kata Andrea dengan gemas.

Kaia terkekeh pelan. "That's a style, coba deh, An. Kaki lo bagus kok, dan tenang aja ini acaranya bukan di klub-klub besar, cuman Bar yang disulap jadi tempat party aja."

"Iya, tapi celana ini—"

"Celana ini atau hotpants?" tawar Kaia.

Tidak ada yang benar. "Ini aja deh!"

"Good," kata Kaia dengan senang.

Kemudian ia mengambil salah satu kamisol berwarna putih yang masih terdapat label harga pada pakaian itu.

"Ini, masih baru, kulit gue nggak cocok pakai warna putih." kata Kaia sambil menyerahkan kamisol itu.

Kamisol dengan berenda tipis yang terdapat pada bagian pinggang, Andrea yakin.. Kulitnya akan menerawang memakai kamisol ini, dan lagi.. Tali tipis yang menjadi penyangga tubuhnya.

"An, jangan pakai bra! Kalau pakai bra lagi bakal kelihatan jelek, tenang aja.. Kamisol itu sudah punya potongan untuk menyangga payudara lo!" teriak Kaia dari kamarnya.

Andrea menatap ngeri pada kamisol itu. "Kai, aku nggak bisa pakainya!"

"Gue bantuin!"

Ck, bukan itu! Tapi sejak kapan Andrea memakai pakaian setan seperti ini?! Ah! Dia akan dibakar hidup-hidup oleh Ibunya.

"Be naughty tonight, Babe!" kata Kaia menepuk pundaknya.

Kaia sudah mengganti pakaiannya dengan dress ketat berwarna hitam yang memperlihatkan seluruh lekukan tubuhnya. Dan lagi, lihat bagaimana payudara Kaia yang terlihat sangat menantang itu.

"Mau mandi dulu?" tanya Kaia.

Andrea hanya melongo. "Aku.. Aku takut,"

Kaia tertawa melihat Andrea seperti anak kucing yang takut pada air. "Sana deh, lo mandi dulu nanti gue bantu makeup."

Kaia mendorong tubuh Andrea hingga toilet, ia melihat pakaian yang ada ditangannya dan sekali lagi hanya bisa membuang napasnya dengan kasar.

Do it now! Kapan lagi, Andrea? Hanya sekali.. Ujarnya berbicara pada hatinya sendiri.

The Player VS The Playing | TAMAT✔Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang