Andrea bangun pagi ini karena silau matahari yang masuk ke dalam ruangan asing yang membuat Andrea terlonjak kaget. Ia melihat ke sekelilingnya dimana ia menemukan perabotan modern, sofa hitam besar dengan manusia besar yang ada di sisinya.
ARYA ATMODJO!
Semalam ia berciuman dengan pria itu, Andrea meraba bibirnya secara tak sadar dan melihat Arya yang masih tertidur di sofa. Jadi, semalam ia dan Arya tidur bersama? Di sofa besar ini? Dan tidak memakai selimut sama sekali?
Sepanjang malam Arya memeluknya, pria itu menyatakan cinta untuknya yang membuat Andrea malu tak mau membuka matanya dan pura-pura tertidur di pelukan pria itu. Tahunya, ia jadi tidur bersama dengan Arya?
Astaga.. Andrea memaki dirinya sendiri, ia merasa berdosa mengingat wajah Ibunya. Pasti Ibunya sudah kecewa sekarang.
Ting tong!
Suara bel apartemen mengejutkan Andrea, ia ingin membangunkan Arya tapi sepertinya Arya tipikal manusia kebo yang tidak bereaksi mendengarkan suara keras.
Ia berjalan melihat interkom yang ada di samping pintu, melihat siapa yang baru saja datang dan Andrea melihat wajah Ayahnya di sana.
Ia hampir saja berteriak dan bergegas membuka pintu apartemen Arya.
Napas Ayahnya terlihat memburu namun sekilas wajahnya berubah menjadi khawatir.
"Natte?" tanya Matteo bingung.
"Ayah.." cicit Andrea takut.
"Dimana Arya sialan?!" teriak Matteo kali ini.
Pria itu memasuki apartemen mewah milik Arya. Begitu melihat Arya yang tertidur di sofa, Matteo dengan kesal menendang Arya dan membangunkan pria itu.
"Arya!" bentak Matteo.
Arya membuka matanya dan mengerjap lambat. "Apa sih, Om?" tanggap Arya dengan santai.
Andrea sudah menggigit jarinya karena ketakutan, tapi reaksi Arya malah biasa saja. "Dasar anak kurang ajar, semalam Andre menginap bersama kamu?"
Arya bangun dari sofa dan menguap sekali lagi. "Ya, dan kita tidur bersama." jawab Arya sangat santai.
Andrea menatap Ayahnya was-was, tapi Matteo hanya menghela napasnya dengan pasrah. "Ah, kamu memang benar-benar gila, Arya. Zoya, I mean her mom was arrived." kata Matteo kali ini.
"Apa?!" teriak Andrea terkejut. "Ibu ada di sini, Yah?!"
Matteo mengangguk dengan wajah sendunya. "Ya, Ibumu ada di sini dan sebentar lagi akan—"
"Andrea!"
Suara nyaring Ibunya terdengar dari luar lorong apartemen Arya. Andrea membulatkan matanya, bagaimana bisa Ibunya tahu bahwa Andrea ada di sini? Lalu.. Bagaimana dengan Ayahnya? Kenapa semua terasa mendadak?
KAMU SEDANG MEMBACA
The Player VS The Playing | TAMAT✔
RomanceMenjadi gadis paling yang tidak menonjol adalah tujuan Andrea. Selama hidupnya, Ibunya tidak suka jika ia berdandan berlebihan memperlihatkan kemolekan. Jadi gadis yang sederhana, adalah poin yang Ibunya ajarkan. Andrea tidak pernah sekalipun mengu...