6. Gaun

1K 75 15
                                    

Ify memberikan minum kepada Rio yang duduk diatas sofa ruang tamu nya. Setelah adegan baku hantam tadi, Rio yang sama sekali tidak tergores itu masih menunjukkan wajah nya yang kesal. Nafas nya masih tidak terdengar tidak teratur. Ify hanya bisa diam sambil memandang dari seberang kiri sofa dari posisi Rio duduk.

setelah meminum air dalam gelas itu dengan habis, pria dingin itu berdiri tanpa menatap Ify sedikitpun.

"Gue balik dulu. Salam buat ayah sama bunda."ucap Rio yang langsung melangkah keluar rumah tanpa basa-basi lagi kepada Ify yang hanya mengangguk kecil.

Ify menghela nafasnya lelah. Pernikahan itu? apakah iya harus menyetujuinya?


OoO


Jam istirahat tiba, dan anak-anak bergegas menuju kantin untuk mengisi perut yang sudah kelaparan. Berbeda dengan kelas nya Rio, mereka lebih memilih jalur yang berbanding arah yaitu menuju perpustakaan.

Ify hanya menatap orang-orang pintar itu dengan tatapan aneh, "orang pinter beda apa ya makanan nya kalo lagi laper, ngidam nya rumus mtk."

Via menoyor kepala Ify dari samping, "kalo lo gitu juga, gue mah bisa terkejut termehek-mehek Fy. Udah ah, ayok cusss!"

Ify, Via dan Feby pun berjalan menuju kantin dan duduk disalah satu kursi disudut kantin. Feby beranjak untuk memesan makanan mereka bertiga yang selalu sama tiap hari nya. Yaitu bakso dan es jeruk. 

"Fy, lo mau kuliah dimana? UN didepan biji mata kita mah santuy bae perasaan." seru Via mengunyah kerupuk yang disediakan diatas meja. Sekedar info, Via selalu mengira bahwa kerupuk yang ada diatas meja itu gratis, yang artinya dia selama ini tidak pernah membayar ke ibu kantin. Poor ibu kantin.

"hmmm. Nggak tau deh, mau dijod-- em gue kayaknya ikutin apa kata ayah aja deh. Hehe," bisa mati Ify jika tadi ia melanjutkan kata-katanya. Tidak. Teman temannya tidak boleh tau jika ia akan menikah. Toh, mereka juga akan cerai setelah tiga bulan kan.

"Kalau lo Vi?" tanya Ify balik.

"gue niatannya pengen ninggalin Jakarta. Pengen ke Paris aja gue, eneg liat bokap gue."

OoO

Ify yang sedang menonton acara tv kesukaan nya itu dikagetkan oleh kemunculan Bundanya diambang pintu kamar.

"eh, bundaa! Ify kirain kunti tadi, ehe." ceplos Ify sambil nyengir.

"kamu mandi sana, siap-siap. Kita mau fitting gaun sama keluarga nya Rio. Buruan yaa!" Dara langsung melenggang pergi, karena ia tau anak gadisnya yang super cerewet itu akan mengomel panjang lebar.

Ify berdecak kesal. Namun ia pun tetap melaksanakan perintah dari Bunda nya tadi. Kesel boleh, durhakan jangan. Prinsip Ify.

Setelah ia siap dengan gaun selutut nya, gadis dengan rambut sepunggung tergerai itu keluar dari kamarnya. Ia sedikit terkejut melihat kehadiran Rio beserta ayah dan ibu nya yang sedang duduk di sofa ruang tamu. Seketika semua mata mengarah ke Ify. Kecuali Rio tentunya, pria itu sibuk dengan buku ditangan nya.

"Wah, nak Ify cantik nya. Pasti jadi inceran cowo-cowo disekolah nih ya.." goda Widya mama tiri nya Rio membuat semua orang disana tertawa kecil.

KETOS IS MY HUSBANDTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang