12. perjalanan jauh

716 63 8
                                    


Via mengerjapkan mata nya berkali-kali. Ia berharap Tuhan tidak membuatnya memiliki kelainan pendengaran, tapi ini memang aneh.

"Hah? Bibir lo kepeleset?"

"Dih tai lo." seru Ando. Wajah Ando sedikit memerah tanpa Via tau. Dirinya sendiri tidak tau mengapa bibirnya bisa mengatakan hal se aneh itu pada Via.

'Padahal gue berharap tadi itu beneran haha.' batin seseorang.

OoO


Ify mengambil kemeja atasannya. Dan langsung bergegas berjalan menuju halte yang berjarak cukup dekat dengan rumah nya. Sesuai janji nya pada Topan, ia akan menemani pria itu ke rumah nenek si berandalan Batubara. Soal izin? jangan dipusingkan. Kalian tentu tau ini adalah seorang Rainify Alyssa. So udah pasti dia punya segudang alasan yang dipakai apalagi untuk mengelabui Bu Grish, si guru BK yang malang. 

Ia mengatakan pada Rio bahwa ia akan berjalan-jalan satu harian penuh bersama Via dan Feby. Begitu pula Rio, suaminya itu mengatakan bahwa akan kerumah Ando dan bermain ps bersama Ryan juga.

Tanpa menunggu lama, mobil Topan sudah tiba di depan halte. 

"Cantik banget mau ke kampung doang, ntar di taksir juragan sawah lo Fy." puji Topan seraya tertawa.

Ify duduk di samping Topan dan langsung memakai sabuk pengaman nya. "Berapa jam ke kampung nenek lo?"

"3 jam."

3 jam perjalanan pun berlangsung cepat. Ify yang biasa nya selalu mabuk jika di mobil, kali ini ia malah sangat menikmati perjalanan. Entah karena ia begitu antusias melihat suasana kampung yang indah, ataupun karena perjalanan kali ini bersama orang yang sejalan dengan nya. Ya, sejalan dalam ke-berandal-an maksudnya.

Nenek Topan, Yani, terlihat sedang merapikan tanaman-tanaman nya yang terletak di teras rumah kayu nya.

Topan membuka pintu mobil nya dan dengan cepat berlari ke arah Yani,

"NENEK!!"

Ify melihat Topan begitu nyaman berada dalam pelukan nenek nya. Ternyata, senakal-nakalnya seseorang, mereka pasti memiliki orang yang ingi dilindungi. Topan bahkan terlihat seperti bayi lima tahun sekarang.

Ify berjalan ke arah Topan yang kini melepaskan pelukan nya pada sang nenek. 

"Ini Ify nek, temen sekolah Topan."

Ify tersenyum dan meraih tangan Yani untuk menyalaminya. Yani tersenyum manis seraya mengusap kepala Ify, "Pacar Topan ya?"

Topan membelalak mendengar neneknya sangat frontal, "NGGAK NEK! temen sekolah doang,"

Yani tertawa mendengar cucunya begitu panik. Padahal bukannya si nenek tidak tau bahwa Topan memiliki rasa lebih dari sekedar teman, dilihat dari cara Topan menatap Ify, dan juga selebih itu Topan tidak pernah membawa gadis manapun ke rumah nenek nya.

"Ayo masuk dulu, kita tunggu Awa. Dia 10 menit lagi sampe kok." ucap Yani selagi melangkah kedalam rumahnya.

"Awa juga dateng nek? Males banget ahhh, nenek nggak bilang." rengek Topan selagi menuruti langkah nenek nya. 

"Ya kamu nya juga kalo Awa dateng jangan diajak debat." cerocos Yani sambil mengeluarkan beberapa minuman dari lemari pendingin yang sudah terlihat tua itu.

Topan duduk disamping neneknya, dan bersandar di bahu kursi kayu. "Nenek gamau pindah ke kota aja? Sama Topan, biar Topan juga bisa jaga nenek."

"Nenek lebih nyaman disini, Pan. Orang nya juga ramah-ramah, dan nenek gak mau ninggalin kenangan kakek  mu sendirian disini."

KETOS IS MY HUSBANDTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang