2. siapa Bara?

1.4K 88 2
                                    

Ify melangkahkan kaki nya masuk ke dalam perkarangan sekolah. Ia tetap bisa tersenyum ceria bahkan setelah mendapatkan skors selama tiga hari atau yang lebih sering Ify sebut dengan libur dadakan. Gile.

Saat ia melihat tali sepatu nya terlepas ia tiba-tiba berhenti dan berjongkok.

Bruk!

"Eh ehh.." tubuh seorang pria yang ada dibelakang Ify mulai tak seimbang dan terjatuh.

Ify bangun dan memutar balik badan nya. Ia merasa tak enak karena semua buku yang pria itu pegang jatuh ke tanah.

" eh, aduh maaf yaa maaf gue gak sengaja." Ify memungut beberapa buku yang dekat dengan jangkauan nya.

Pria dengan lesung di kedua pipi nya itu tersenyum manis lalu mengangguk kecil,
"Gapapa kok, gue juga kurang hati-hati tadi. Gue duluan ya."

Dalam sedetik Ify terpana melihat senyuman itu. Apakah ini namanya jatuh Cinta pada pandangan pertama?  Ify menyentuh dada nya dan merasakan degupan yang cukup kuat.

Saat ia akan melangkah, mata nya melirik ada satu buku yang tertinggal.
Ia mengambil buku itu dan melihat nama yang tertulis rapi disana.

"Ryan Askara. Namanya aja ganteng gileeee. Anjim, gini ya rupanya isi buku catatan anak kelas pinter."
Ify yang merasa tak pernah niat untuk mencatat merasa malu. Dan berniat menyimpan catatan itu untuk dirinya sendiri.

OoO

"IFYYYYY! OMAYGAD GUEE KESEPIANNNNN TANPAAA LOOOO!"
teriakan itu membuat Ify terlonjak kaget padahal ia baru saja ingin melangkah masuk ke dalam kelasnya yang amburadul ini.

Feby yang duduk disamping Via pun ikut terkejut dan mulai beristighfar karena memiliki teman yang barbar seperti Via.

"Lebay lo. Masih ada Feby noh samping lo." Ify meletakkan tas nya di meja belakang Via. Ify memilih duduk sendiri agar dia tidak terganggu saat tidur.

"Feby mah tiap hari solawatan, Py. Kaga mau ikutan gibah dia mah."
Via memajukan bibir nya memasang wajah masam.

Feby yang melihat itu langsung terkekeh,
"Maju bener tu bibir, gue iket juga lama lama."

OoO

Rio menduduki bangku terdepannya. Berbeda jauh dengan Ify yang lebih memilih duduk barisan belakang agar ia bisa berbuat sesuka hatinya.

Rio memutar balik badan nya. Melirik dua teman nya yang sedang mengobrol.

"Do, Bara nantangin lagi ntar malem."

Melihat raut wajah serius Rio, Ryan dan Ando menghentikan aktivitas gibah mereka.

"Lo terima?" tanya Ryan.

Alis Rio terangkat dalam sedetik,
"Muka dia ngeselin, mana bisa gue tolak."

"Muka lo lebih ngeselin, Yo! Hahahaha." Ando dan Ryan tertawa terbahak-bahak karena memang wajah Rio itu sangat dingin dan jarang tertawa sejak ia masuk SMA.

Rio menatap dua teman nya datar.
"Garing lo."

"Heeee, lo aja yang monoton dasar es." sengit Ando tak mau kalah.

Dari SMP hingga masuk SMA hanya Ando dan Ryan lah teman terdekat Rio dan hanya mereka berdua juga yang bertahan.

Ando yang sifat nya urak urakan dan amburadul walaupun otak nya juga tidak kalah pintar dengan Rio, tapi tetap saja Ando yang barbar ini membuat keheningan diantara mereka bertiga terpecahkan.

KETOS IS MY HUSBANDTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang