3. Dijodohkan?

1.1K 86 1
                                    

Rio menaburkan bunga diatas gundukan tanah yang tampak rapi diantara lainnya itu.

Ia menatap batu dengan tulisan Nadya Adira itu dengan senyuman lelah.

"Ma, Rio kangen mama. Kangen dimarahin sama mama. Kangen dicariin sama mama."

Rio menghela nafas berat nya,
"Kangen nasi goreng sosis buatan mama."

Setelah berdoa, Rio dan kedua temannya menuju masjid untuk solat magrib lalu menuju basecamp tempat mereka berkumpul.

OoO

Gadis berpipi chubby itu mengeluarkan semua isi kulkas sang pemilih rumah. Ify yang melihat itu hanya diam saja, karena jika tebakannya benar, pasti gadis gembul itu sedang ada masalah. Dan tentunya itu tentang keluarganya.

Via membaringkan tubuhnya disamping Ify. Ia memasukkan kentang renyah itu setelah menghela nafas berat.

"Udah mau UN py, kita santai banget kayak nya." ucap Via diakhiri dengan kekehan.

Ify menyengir,
"Gue mah belajar juga sia sia, kaga ada yang masuk ndut."

"Kerjaan lo mah nonton in tom cruise mulu, otak lo udah jadi agen mata mata kali."

Yang disindir hanya cengengesan tak berdosa. Ify memang tidak pintar, tapi mungkin soal memata-matai ia adalah ahlinya. Dengan mempelajari semua film action milik tom cruise dan lainnya ia bisa menjadi mata mata handal--pikirnya.

Tok tok..

Dua detik kemudian pintu terbuka menampilkan seorang pria dengan umur 40an tersenyum diujung sana.

"Lagi pada curhat curhatan ya cie neng Via pasti lagi patah hati."

Via tertawa kecil,
"Ngga om, nemenin Ify dia lagi gila ini mikirin tom cruise. HAHAHA."

"Yaudah lanjut aja. Fy, nanti malam kamu siap-siap pakai baju yang cantik ya. Ikut ayah ketemu sama temen."

Ify menunjukkan dua jempolnya sambil berkedip,
"Okeee ayah ganteng!"

Pintu tertutup kemudian terdengar helaan nafas berat dari gadis disebelah Ify. Ify mengusap kepala via dengan lembut. Tersenyum kecil lalu menoel pelan pipi gembul itu.

"Jangan sedih lagi ya, nanti isi kulkas gue yang jadi korban nya." Goda Ify yang berhasil membuat Via tersenyum lalu memeluk Ify dengan erat.

OoO

Rio menghentikan motornya lalu membuka kaca helmnya. Melirik Bara dengan senyuman miring.

"Siap banget lo kayaknya buat gue kalahin." ledek Rio seperti biasanya yang ia lakukan sebelum melakukan taruhan bersama Bara.

Khusus malam ini, Bara tidak meminta apapun untuk menjadi barang taruhan. Dan Rio menerima itu karena memang ia tidak suka diremehkan. Ia yakin akan selalu menang saat melawan Bara.

Tiba-tiba hp milik Rio bergetar, dan menampilkan nama seorang pria yang ia benci disana.

Fadli.

Mau tak mau Rio mengangkat nya.

("RIO! Papa sudah bilang kamu harus pulang untuk mengikuti acara makan malam ini!")

KETOS IS MY HUSBANDTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang