7. Istri sah

1.1K 85 3
                                    

Ando, Ryan, Via dan Feby kini duduk berbaris menatap tajam dua insan dihadapan mereka.

Ify hanya bisa menyengir tak enak karena sudah berbohong pada dua temannya itu. Sedangkan Rio? jangan ditanya, pria tanpa hati itu tetap makan seperti tak ada masalah yang sedang terjadi.

"Oi curut! Lo malah anteng banget makan depan kita." sosor Ando yang merasa kesal karena sudah dibohongi.

"Lah emang gue ada masalah sama kalian? ngutang gue sama lo pada?" jawab Rio datar.

"eum, gue.. juga nggak sengaja kok ketemu sama Rio, jadi nggak usah mikir yang aneh-aneh." jelas Ify pada dua teman nya.

Via mengerucutkan bibirnya, "huft, yauda deh. Gue udah laper banget ini, kita pesen makanan sekarang."

OoO

Ify melangkah masuk ke dalam sekolah dengan wajah ceria nya. Ciri khas seorang Ify yang sangat dikenal oleh penduduk SMA Batubara. Untung nya senin ini cuaca tidak memungkinkan untuk upacara, maka Ify tidak perlu mengerahkan segala pemikirannya untuk menjalankan ide-ide biasanya.

Langkah Ify terhenti saat melihat seseorang diseberang koridor. Ia melihat pria yang lebih tua tiga tahun diatasnya itu sedang berbincang dengan guru humas. Ia berniat untuk berjalan mundur tanpa ketahuan, namun sialnya Via yang baru saja datang dari belakang meneriaki namanya. Pria itu memandang Ify sebentar lalu kembali berbicara.

"NENG IPYYYYYY!" Via menggandeng tangan Ify dan menarik nya berjalan maju.

Via mengerutkan dahinya, melihat Ify tidak berniat menggerakkan kaki nya

"Kaki lo kena lem?" tanya Via sambil memandang wajah If yang sangat tidak bersemangat.

"Gue cabut, izinin gue ke guru mapel ya!--

Ify berbalik dan berlari sambil berteriak, "bilang aja gue sakit perut okeeee!"

Via hanya mengangkat bahu nya tidak peduli, sampai beberapa langkah ke depan ia sadar. Ify cabut sekolah bukan karena gadis itu ingin, tapi memang sebuah keharusan. Karena pria itu ada disini, Bara Aldian. 

Via meneruskan langkahnya, karena toh ia juga tidak punya urusan dengan pria yang berbeda 3 tahun diatasnya itu. Namun Via tidak menyangka, jika Bara akan mengajak nya berbicara.

Ia berbicara layaknya pria normal, lemah lembut, tak seperti yang ia tahu saat pria itu masih berhubungan dengan sahabatnya.  

"Eh Vi? perasaan tadi ada Ify, kemana dia?" tanya Bara setelah guru humas yang tadi berbincang dengannya sudah masuk kedalam ruang kantor.

"emm, sakit perut kak, izin pulang duluan dia. Via ke kelas dulu kak," Via langsung melenggang pergi. Ia malas jika harus berlama-lama bersama pria yang sifatnya berubah-ubah itu.

Karena berjalanan cepat ia hampir saja membuat pria didepannya terhuyung kebelakang jika saja ia tidak dengan cepat meraih tangan pria itu.

"ehh--ehh!" 

Setelah pria itu tegak berdiri, baru ia merocos, "heh hama! Jalan make mata bukan make telor!"

Ando bergidik ngeri mendengar ucapan Via yang asal ceplos itu, " telor-telor. Gue sodorin nagih juga lo!" balas Ando tak kalah sengit. 

"idih! Ditawarin gratisan juga gue ogah! Jangankan gue nih ya, kucing dalam got juga ogah sama lo!"

Ando dan Via saling menatap tajam, hingga Ryan muncul dari belakang Ando,

"kalian ngapa dah? jatuh cinta?" tanya Ryan heran pada dua insan di depannya.

"NAJIS!" kompak 2 anak muda yang saling memberikan pandangan mematikan itu.

KETOS IS MY HUSBANDTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang