5. calon istri Rio

1.1K 83 7
                                    

Rio memakai setelan hitam-hitam nya. Meraih kunci motor dan berniat langsung berangkat ke lokasi dimana ia akan bertanding dengan Topan.

Namun seorang gadis yang celingukan seperti orang bodoh didepan pagarnya itu membuat Rio harus menghampirinya.

"Ngapain? Nikahnya minggu depan, nggak sabaran banget lo mau na ena sama gue." ucap Rio. Ucapan nya bercanda, namun nada suaranya tetap lah dingin seperti bagaimana seorang Mario seharusnya.

Ify yang sadar ada Rio dihadapannya langsung terkekeh, menyodorkan kotak ungu tupperware dengan isi bolu coklat didalamnya.

"Tadi gue sama mama bikin bolu, trus disuruh anter kesini."

Alis Rio terangkat,
"Ada racun nya? Lo mau ngambil harta warisan gue?"

Ify berdecak kesal. Niatnya untuk berbaikan dengan pria itu hilang sudah. Wajahnya kini menunjukkan semburat marah.

"Tai. Terima aja udah. Tapi anterin gue balik, gue naik taksi tadi kesini."
ify mendengus sebal. Tau begini, ia akan melahap habis bolu itu sendirian.

Rio mengambil tempat bolu yang Ify berikan dan membuka pagar lebar lebar.

"Awas, jangan disitu. Mau gue tabrak lo?" Tanya Rio hendak mengeluarkan motornya dari teras rumah.

Ify menghadang motor Rio dengan merentangkan kedua tangan nya.
"Anterin gue balik dulu!"

Kali ini Rio yang berdecak kesal, ia membuka kaca helm nya.
"Tujuan gue gak searah sama rumah lo. Naik taksi aja lagi sana atau jalan kaki aja sekalian."

"Kalo gue diculik gimana?"

Rio terkekeh pelan,
"Gue yakin yang nyulik lo nyesel seumur hidup."

Ify langsung berlari ke arah belakang, dan naik keatas motor Rio dengan cepat.

"Yaudah, ajak gue ke tujuan lo. Trus anter gue balik deh!" seru Ify tak peduli pada mimik wajah Rio yang dingin.

"Yaudah. Jangan nyesel."

OoO

"Ck! Ini tu ikan salmon! Mahal! Gausah gausah cari yang murah aja!"
Via mengambil barang yang Ando pegang dan mengembalikan ke tempat nya semula.

Sudah 10 menit mereka berkeliling, dan rasanya Via sudah sangat lelah untuk melarang Ando mengambil apapun yang ia lihat.

"Ini aja?"
Tanya Ando sambil mengangkat belut dengan tangan kanan nya.

"Itu--"

"ANJING HIDUP!"
Ando kelabakan karena belut yang ia pegang tiba-tiba menggeliat hingga belut Malang itu harus terlempar ke sembarang arah.

Via yang melihat itu langsung tertawa puas. Perut nya hingga kesakitan karena tak bisa berhenti tertawa melihat ekspresi Ando yang begitu ketakutan.

"Kebanyakan gaya sih lo."

OoO

Ify menutup sebagian wajahnya. Saat motor Rio berhenti, ia menatap Rio takut takut. Tempat apa ini? Banyak pria berbadan besar, berotot, dan juga gadis gadis muda sepertinya yang hanya mengenakan pakaian dalam.

"Lo mau jual gue?"
Tanya Ify ketakutan tak ingin turun dari motor.

"Gak ada yang mau beli badan krempeng lo itu. Buruan turun."

KETOS IS MY HUSBANDTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang