1. Skors?

3.2K 120 0
                                    

Saat cahaya matahari mulai menerangi lapangan SMA Batubara, saat itu pula para gadis yang sedang berdiri tegap langsung melemah. Ada yang merenggangkan pinggangnya, ada yang dengan berani nya mengambil posisi duduk di barisan belakang, dan ada yang sedang melahap rakus mie ayam didalam mulutnya.

Yap. Jangan tanya siapa gadis bar bar itu. Tentu saja dia adalah Rainify Alyssa. Gadis dengan umur 18 tahun yang kini duduk di kelas 12 IPA 5. Kelas terakhir dan terkenal dengan anak-anak nakal.

"RAINIFY!!"

Sang empunya nama langsung tersedak begitu ada teriakan dari ujung kantin. Terlihat amarah yang begitu besar di wajah ibu-ibu berkepala 4 itu, ya walaupun amarah nya tak sebesar saat Ify mengganti bel sekolah dengan lagu dangdut.

'Mampus gue, si lampir dateng.'

Ify langsung mengangkat mangkuk mie ayam nya dan dalam sekejap mie itu masuk ke tenggorokan nya. Gile.

Ify langsung melesat cepat menuju toilet. Dengan tawa jahat ia menatap kaca toilet di hadapan nya.

Rambut nya yang berantakan membuat nya semakin senang. Gile.
"Mana bisa si gentong ngejer gua."

"Kata siapa."

'Njir'

Ify menoleh ke arah pintu kamar toilet dimana disana sudah ada pria tampan yang menyandarkan punggung nya menatap Ify dingin.

"Gausah ikut campur deh. Mentang banget lo ketua osis." sinis Ify. Ify memang tak takut pada siapapun, bahkan ketua osis sekalian. Ayah Ibu? Yaps, Ify takut pada ayah nya. Tapi, bunda? bunda gadis itu terlalu baik hingga Ify bisa memanfaatkan keadaan dengan sangat baik.

Pria yang tadi nya bersandar, kini bergerak masuk dan menarik tangan Ify keluar dari toilet.

"Ehh! Eh! Lepasin dong! Mau cabul lo yaa anjim!" Ify berontak tapi bahkan itu tidak membuat bahu sang ketua osis tergoyang sedikitpun.

"MARIO ADITAMA LEPASIN TANGAN GUE!!" teriak Ify sangat kuat setelah ia sadar bahwa Mario membawanya menyusuri koridor menuju ruang BK.

Langkah Rio terhenti, tanpa melepas pegangannya ia menatap Ify dengan datar.
"Gue cuma ngelaksanain tugas buat anter anak-anak bandel kayak lo keruang BK."

"Tugas pala lu! Gue gak bandel, gue itu.. Gue itu cuman.. Cuman agak kurang baik aja." Ify tertawa cengingisan sendiri. Gile emang.

Alhasil Rio tetap membawa Ify ke ruang bu Grish. Guru BK gendut yang dari tadi mengejar Ify.

Bu Grish menghela nafas nya,
"Mentang-mentang kamu krempeng kayak lidi, kamu jadi bisa lari cepet dan kabur dari saya. Tapi--"

"Saya body goals ini buk namanya! Ibuk tuh kebanyakan kalori, hiyahahaha." Ify tertawa kencang didalam ruang BK yang seharusnya menyeramkan bagi anak-anak lainnya.

Bu Grish menahan amarahnya. Karena ia tau, semakin ia marah, Ify akan semakin menjadi.

"Saya gak mau marah marah. Nanti saya cepet tua gara-gara kamu. Saya--"

"Ibuk mah udah tuaaa tauu. Ibuk itu--"

"Kamu saya skors tiga hari!"

"YESSSS! BISA BANGUN SIANG IHIY!"
Ify bangkit dari kursi nya lalu ber joget-joget.

Bu Grish hanya bisa geleng-geleng melihat kelakuan murid titisan jahanam nya itu. Setidaknya dalam tiga hari guru BK itu tidak harus berlari-lari di pagi hari.

💣💣💣

Rio menuruni anak tangga dirumah nya. Ia melirik ke arah meja makan dimana disana sudah ada papa dan mama tirinya. Hubungan Rio dan Ayahnya semakin renggang karena setelah dua bulan kepergian sang mama, Fadli-ayah Rio- langsung memutuskan untuk menikah lagi dengan Widya-mama tiri Rio saat ini-

"Rio sarapan dulu, mama kamu udah bikin nasi goreng sosis kesukaan kamu." ujar Fadli sambil tersenyum.

Rio melirik sebentar lalu mengalihkan pandangannya sebelum ia berkata,
"Mama udah meninggal. Dan ga ada yang bisa bikin nasi goreng sosis sehebat mama."

Rio menghidupkan mesin motor nya dan melesat cepat menuju sekolah. Tak peduli ia harus menahan lapar untuk upacara pagi ini.

Rio keluar dari barisan upacara, bukan karena ia menggunakan wewenang nya dengan asal asalan melainkan ia harus membantu Bu Grish untuk menangkap anak-anak yang kabur dari upacara bendera.

Ia melihat seorang gadis dengan rambut seperti singa masuk ke dalam toilet wanita.

"Mana bisa si gentong ngejer gua."

Rio tersenyum kecil melihat penampilan gadis di hadapan nya itu. Benar-benar berantakan. Sayang nya pengorbanan kabur kaburan gadis itu akan sia sia karena Rio akan membawanya keruang BK saat ini juga.

"Kata siapa."

Rio menarik tangan Ify hingga mereka sampai di dalam ruang BK.

Ify membesarkan bola matanya, menakuti Rio, gadis itu meletakkan jari telunjuknya menggores leher nya sendiri seolah-olah ia sedang memegang pisau.

Rio tertawa kecil dalam hatinya. Pagi nya lumayan terhibur untuk seorang Mario yang biasanya menjalani hari harinya dengan kaku dan monoton.






KETOS IS MY HUSBANDTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang