10. kembali nya orang lama

800 66 2
                                    

Ify merapikan ikatan rambutnya. Dan melangkah keluar mobil. Gadis itu melangkah dengan cepat menyamakan langkahnya dengan sang suami. Hingga pintu rumah terbuka dan menampilkan jajaran orang tua menyambut mereka dengan senyuman.

"Selamat datang sayangg!" bunda Ify berteriak dan memeluk Ify dengan erat.

"Ayo kita mulai makan malam nya," seru ayah Rio menuntun ke arah dapur.

OoO

"Jadi intinya tu, kalimat yang mana sih yang harus diubah? Makin bego gue diajarin sama lo." Via mengenduskan nafasnya kesal. Menatap pria aneh dihadapan nya yang sibuk menghirup susu rasa pisang itu.

"Lagian otak lo cetek banget, heran."

"Diem lo. Ahhh, laper gue. Yok bantuin gue masak," Via bangkit diikuti oleh Ando dibelakang nya.

Via mengambil dua potongan paha ayam dan juga seikat sayur kangkung.

"Nih, jangan bilang kalo lo ga tau cara potong sayur," Via menyodorkan sayur kangkung ke arah Anda yang tersenyum sumringah dan menggeleng.

"Bloon banget lo orang kaya!"

Via menarik satu kursi meja makan dan mempraktekkan cara memetik sayur kangkung dengan benar.

Sejenak Ando memandang wajah Via yang cukup serius, sebenarnya gadis itu juga cukup cantik, pikirnya.

"Heh onta! Perhatiin!"

"Iyaaaaa, udah paham gue. Gih masak ayam lo sana."

Ando memotong sayur kangkung dengan hati-hati dan Via mulai menggoreng ayam nya. Mereka seperti sepasang kekasih untuk saat ini.

OoO

Ify duduk didalam diam. Saat ini jam sudah menunjukkan jam 9 malam. Namun sejak 10 menit tadi, Rio bahkan dirinya juga tak bersuara sedikitpun.

"Gue mau mampir ke tempat lain bentar, lo mau ikutin gue atau gue antar pulang?"

"Emm, gue ke toko kue aja deh, pengen makan manisan,"

Rio tak mengangguk atau pun menggeleng. Tapi mobilnya berhenti di sebuah toko kue yang identik dengan warna pink, menambah kesan manis didalam nya.

"Jam 10 gue jemput, jangan kemana-mana."

Ify mengangguk dan memandangi mobil Rio yang semakin jauh dan akhirnya menghilang dari pandangan nya.

***

Suara deru motor yang bersahut-sahutan kini memenuhi telinga Rio yang baru saja sampai.

Ia mengambil alih motor yang di duduki Ando dan memakai helm nya.

"Datang juga lo akhirnya, gue kira lo udah ga punya nyali lagi buat ngelawan gue." seru Bara dengan tatapan sombong nya.

Rio mengangkat alis kirinya,
"Ga usah ngebacot lo, gaada waktu gue buat ginian."

Bara menaiki motor nya dan memulai balapan.

Setelah 10 menit lamanya motor mereka melaju di kegelapan malam, akhirnya Rio duluan yang mencapai garis finish. Tentu saja, hal itu membuat para gadis disana berteriak heboh.

KETOS IS MY HUSBANDTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang