Chapter 1 : Another Prophecy

545 59 1
                                    

"Dibawa oleh angin, keturunan dari burung yang hilang akan kembali, menyatukan dua dunia yang lama terpisah. Mengikuti sisi terang, dia menjamin kemenangan the boy who live, mencegah kematian mereka yang membantu sisi terang," ruangan bundar yang berisi barang-barang antik seperti di museum itu hening. Ketiga orang yang mendengar wanita berkaca mata besar itu terpaku saling memandang.

Keheningan itu terpecah ketika wanita berkaca mata tadi batuk. "oh, maafkan aku, apa aku mengatakan sesuatu tadi?" tanya wanita yang duduk menghadap seorang laki-laki tua dengan janggut dan rambut putih yang panjang dengan kaca mata berbentuk bulan sabit.

"tidak professor Trelawney, terima kasih kau telah meluangkan waktu sore ini untuk minum teh dengan kami," kata pria tua itu dengan senyum ramah. "kau boleh kembali ke ruangan mu professor, ku kira kau sudah mempunyai rencana untuk musim panas kali ini," lanjutnya yang hanya dibalas anggukan oleh wanita itu, lalu pergi meninggalkan ruangan itu.

Sesaat ruangan itu kembali hening. "apa maksudnya ini Albus?" tanya wanita lain yang duduk di seberang pria tua tadi. "kurasa maksudnya sudah jelas," pria yang dipanggil Albus tadi menjawab dengan tenang. "kumpulan Sparrow yang hilang akan kembali dan membantu kita," lanjutnya.

"tapi itu tidak mungkin Albus, keluarga itu melarikan diri dan tewas habis terbunuh oleh Grindlewald," jawab wanita tadi lagi.

"itu hal yang tidak bisa kita pastikan Minerva, bukti bahwa mereka benar-benar mati tidak pernah ditemukan, bahkan peri rumah mereka masih setia dengan tuannya, walaupun mereka bekerja di Hogwarts sekarang, tapi setiap hari mereka juga membersihkan Sparrow mannor," jawab Albus sambil memakan permen yang tersedia di mejanya.

"tapi apa yang menjamin kalau mereka tidak akan bergabung dengan pangeran kegelapan, mau bagaimanapun juga mereka adalah keluarga yang dulu termasuk dalam daftar sacred 29," sahut seorang pria yang berdiri tidak jauh dengan mereka. Dia menggunakan pakaian serba hitam dan jubah panjang dengan rambut hitam sebahu yang berminyak.

"aku kenal baik keluarga itu Severus, mereka selalu menaruh kesetiaan mereka pada orang-orang yang menawarkan mereka pertemana dan kasih sayang," jawab Albus lagi dengan tenang.

...

"aku senang proses perbaikan fasilitas desa-desa yang rusak bisa dilakukan dengan cepat, aku mengucapkan terima kasih pada kalian semua," ucap seorang pria berambut merah yang tidak mungkin berusia lebih tua dari 20 tahun.

"itu bukan apa-apa, ini adalah sebuah bentuk dari perdamaian ke-5 desa, jika kita harus berterima kasih, kita harus berterima kasih pada Naruto," sahut pria yang terlihat jauh lebih tua dengan badan kekar.

Kata-katanya hanya dibalas anggukan oleh 3 orang lain yang duduk mengelilingi meja kayu bundar yang di atasnya terdapat 5 topi denga warna merah, hijau, kuning, biru, dan cokelat yang ditaruh di depan masing-masing orang yang duduk.

Perbincangan terus berlanjut diantara lima kage yang membahas tentang langkah-langkah yang akan mereka mabil setelah perdamaian ke-lima desa sambil diselingi tawa ke lima pemimpin desa itu. Suasana ini sangatlah berbeda dari pertemuan-pertemuan lima kage sebelumnya. Pertemuan yang biasanya diselimuti ketegangan dan aura permusuhan yang kuat berubah menjadi jauh lebih hangat.

"lalu bagaimana dengan hubungan kita dengan saudara kita di dunia luar?" tanya seorang pria tua berrtubuh kecil dengan janggut putih. Pertanyaan itu kembali membuat para kage memandangnya serius.

"ku rasa hal itu sulit untuk dilakukan, kita juga tidak tahu sudah sejauh mana perkembangan teknologi manusia di luar penghalang," jawab seorang wanita cantik berambut coklat.

"kau tahu bukan hubungan dengan mereka yang ku makasud," jawab pria tua itu lagi. "ku rasa hubungan dengan mereka juga akan sulit tuan tsuchikage," pria bermasker yang dari tadi jarang berbicara mengangkat suara.

"mengingat hubungan kita dan mereka tidak terlalu baik di masa lalu," lanjutnya. "hahaha orang-orang sombong itu, mereka selalu mengira kemampuan mereka adalah yang terbaik di dunia ini," sahut laki-laki besar berotot.

"tapi aku pernah mendengar rumor tentang keluarga penjaga penghalang antara dunia sihir dengan dunia shinobi yang akhirnya menetap di dalam penghalang dan membantu dengan banyak penemuan obat-obatan, ku dengar keluarga mereka menetap di Konoha," lanjutnya.

Semua mata lalu tertuju pada pria bermasker dengan rambut silver. "itu bukan rumor tuan reikage, menurut data, keluarga Sparrow menetap di desa dan tidak lagi melakukan praktek ilmu sihir, dan mereka memang membuat banyak penemuan di bidang obat-obatan," jawabnya. "keturunan terakhir mereka menikahi pewaris tunggal clan Hayashi dan mempunya seorang putri," lanjutnya.

Semua orang di meja itu mengangguk. "mereka orang-orang baik, keluarga Sparrow itu, mereka terus menaruh kesetiaan mereka pada orang-orang yang berteman dengan mereka," lanjut pemimpin desa Konoha itu.

Suasana ruangan kembali tenang mendengar kata-kata copy ninja itu. "Jadi menurut kalian kita tidak akan bisa berhubungan dengan para penyihir?" kata pria berambut merah yang menjabat sebagai Kazekage itu.

"hmm.." Hokage berambut silver itu terlihat berpikir. "bukan tidak mungkin, tapi mungkin memang membutuhkan waktu yang lebih lama, kelima desa baru saja berdamai sekitar 10 bulan yang lalu, akan terlalu cepat dan terburu-buru rasanya jika kita langsung membuka diri dengan dunia luar," lanjutnya.

"aku setuju dengan anda tuan Hokage, jika kita membuka diri dengan dunia luar, kita juga harus bersiap dengan segala ancaman yang ada," sahut tsuchikage ketiga menyetujui.

Ruangan itu lalu dikejutkan dengan sinar yang muncul di tengah meja bundar itu. Asisten para kage yang tadi hanya menyimak percakapan dari belakang langsung maju melindungi atasan mereka dari apapun yang akan muncul dari sinar itu.

Dari sinar itu munculah seekor katak sebesar kucing dewasa berwarna kuning cerah. "hei santai lah kalian, aku datang membawa perdamaian," katak itu berbicara. Asisten para kage tadi langsung menurunkan kunai dan pedang-pedang mereka.

"Gamasuke, apa yang kau lakukan?" tanya Sang Hokage pada katak itu. "tuan Gamamaru baru saja membuat ramalan lain," semua kage di ruangan itu saling berpandangan.

Katak itu membuka sebuah gulungan yang ia bawa. "terbawa oleh angin. Dia, keturunan dari mereka yang menggunaka pohon sebagai penyalur kekuatannya akan menyatukan kedua dunia yang lama terpisahkan oleh kabut," katanya membaca gulungan itu.

"speaking of the devil," kata wanita yang menjabat sebagai Mizukage itu menatap serius ke kage lainnya.

Hidden Shinobi and The Half Blood PrinceTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang