Chapter 8: Regenbogen Lake

254 41 2
                                    

Sudah 5 hari sejak kunjungan Yugata ke Diagon Alley. Sudah dua kali Snape datang berkunjung ke Sparrow manor, ia hanya berdiam di perpustakaan dan membaca banyak buku di sana. Yugata dan Snape hanya berbicara ketika diperlukan, suasana makan siang dan makan malam sangat sunyi.

Keseharian Yugata pun tidak berbeda jauh. Di pagi hari, ia berolah raga, melakukan peregengan, melatih jutsu-jutsunya dan skill menggunakan senjata, lalu ia membaca buku di perpustakaan untuk mengetahui lebih lanjut tentang dunia sihir. Di sore hari, ia menjelajah wilayah di luar manor, menghafal medan hutan di sekitarnya. Lalu malam harinya ia lanjut membaca buku, bedanya buku ini adalah buku-buku tua milik keluarga Sparrow tentang segel yang masih Yugata sulit mengerti, di ruang kerja kakek buyutnya.

Hal yang paling ia tidak suka adalah saat ia harus belajar menulis mengguanakan pena bulu dan tinta. Ini jauh lebih sulit dibanding menulis dengan pensil atau kuas dan tinta seperti yang biasa ia lakukan di Konoha. Snape yang menyuruhnya belajar menulis dan membaca buku-buku pelajaran sebelum masuk ke Hogwarts. Kalau boleh jujur, Yugata hanya tertarik dengan bangunan Hogwarts yang dideskripsikan di buku Hogwarts: a History, bukan dengan semua pelajaran sihir. Walaupun ia memang tertarik dengan beberapa mata pelajaran seperti ramuan, arithmancy dan pertahanan terhadap ilmu hitam.

Gulungan segel yang berisi persenjataan standard shinobi sudah diantarkan Pakkun. Yugata juga sudah berkirim surat dengan teman-temannya di Konoha dengan hewan summoning jutsu nya. Lady Katusyu datang pagi tadi mengecek keadaan tubuh Yugata untuk membuat obat sebelum bulan purnama.

Kemarin Cygnus, hewan summoning jutsu Han datang. Menyampaikan pesan kalau Han akan mulai melatih Yugata siang ini di Regenbogen Lake, tempat tinggal para angsa yang menjadi hewan summoning jutsu.

Jadi, di sinilah Yugata sekarang. Sungai berair hijau transparan dengan undakan air yang megalir dengan jernih. Banyak angsa mengapung dengan anggun di sugnai itu. Cygnus yang tadi membawa Yugata ke tempat ini, sekarang sedang mejemput Han.

"ini anak dalam ramalan itu?" Yugata memandang ke seekor angsa yang mendekat ke tepian sungai. "ramalan?" Yugata bingung. "oh, jangan bilang Malika atau Agnia tidak memberitahu tentang ramalan yang dibuat beberapa bulan lalu oleh Lord Gamamaru." Jawab angsa itu berada di tepian sungai.

'kau tahu sesuatu?' Yugata bertanya pada Raka. 'tau apa?! Aku kan ada di dalam tubuhmu!' jawab Raka jengkel mendengar pertanyaan Yugata.

Angsa itu masih berada di depan Yugata. "kalau tidak salah, ramalan itu menyebutkan tentang kau menyatukan dunia shinobi dan dunia sihir." Kata angsa dengan bulu berwarna biru di sekitar matanya.

"terima kasih telah memeberitahu ku." Jawab Yugata. 'menyatukan ya..... menghubungkan sih pasti akan terjadi, tapi kalau menyatukan... sulit rasanya' ucap Yugata pada Raka yang hanya memiringkan kepalanya.

Mengagumi keindahan di dunia yang dipenuhi angsa ini, Yugata berharap ia membawa salah satu dari delapan gitar yang terdapat di ruang musik manor. Puff kepulan asap putih muncul di samping kanan Yugata.

Belum asap itu hilang, seorang pria sudah memeluk tubuh Yugata. "ohh... muridku.." kata orang itu mengusap rammbut Yugata. Membuat rambutnya yang sudah digulung menjadi berantakan.

Yugata membalas pelukannya. "guru ku.." balasnya datar walaupun sebenarnya merasa tenang bisa melihat seseorang yang ia kenal. Han melepas pelukannya, menatap sekeliling sungai. Yugata memanfaatkan waktu itu untuk membenarkan rambutnya.

Mereka berdua saling bercerita dan berukar kabar. Yugata menceritakan tentang keluarga Sparrow pada Han, ia juga memberi tahu misinya selama di dunia penyihir. Tentu saja tidak memberi tahu kalau ia adalah anggota ANBU.

Hidden Shinobi and The Half Blood PrinceTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang