00; Prelude

487 42 6
                                    

Barangkali apa yang saat ini tengah dialami oleh Min Hemi merupakan kekeliruan. Pikirannya kabur setelah mendengar penuturan mengenai seorang penulis novel ambisius yang seakan tidak memberikan kesempatan pada penulis lain untuk sekadar mengisi rak di toko buku. Identitasnya sebagai penulis sempat ditutupi karena dinilai akan menimbulkan berbagai persepsi masyarakat, terlepas dari ambisi dan juga popularitas di tengah publik —penulis tersebut acap kali memberi tekanan tersendiri dengan memberikan berbagai sentilan dalam tulisan yang berkaitan dengan apa pun itu.

Keberadaannya seakan menjadi bom waktu, memberikan pandangan secara personal alih-alih berkarya dalam bentuk tulisan. Secara tidak langsung hal itu turut serta mengubah pandangan para pembaca, seakan apa yang ditulisnya tidak lebih dari sekadar upaya untuk memberikan doktrin. Tidak dapat dipandang sebelah mata karena riset yang dilakukan kelewat mendetail untuk sekadar menulis karya fiksi, melebihi riset yang dilakukan oleh kebanyakan orang.

Tak ada yang menduga bahwa kemunculannya di salah satu acara bincang-bincang di sebuah toko buku merupakan awal dari gebrakan yang diam-diam dibawanya. Karena tidak lama selepas menunjukkan diri ke muka publik, sebuah karya lainnya muncul ke permukaan. Tak ayal menimbulkan tanda tanya, terlebih ketika mengetahui tema yang dibawa dalam karya terbarunya itu. Mengenai tindak kriminalitas yang didalangi oleh seorang pria bernama Lee Teukhyun, penyelundupan narkoba yang disembunyikan dalam organ tubuh, perdagangan manusia, transaksi senjata ilegal —semua itu seakan tidak luput dari namanya. Merupakan seseorang yang masuk ke dalam daftar orang yang paling dicari. Keberadaannya bagai hal tabu untuk dibicarakan.

Terlepas dari semua itu, saat ini Hemi tersadar dengan tatapan aneh yang ditunjukkan oleh tenaga medis di sana. Pihak yang telah menolongnya dari insiden apa pun itu yang telah merenggut kesadarannya entah untuk berapa lama. Pada puncak ketidaktahuannya Hemi dibuat tertegun atas penuturan salah seorang perawat dari luar ruangan, mengatakan bahwa penulis tersebut tengah berada di sana.

Tidak masuk di akal karena sosok yang dimaksud tengah berada di atas ranjang, dengan ingatan yang seakan kosong. Terlihat ditemani oleh seorang pria yang membawanya datang ke rumah sakit, dengan atau tanpa identitas dan kebenaran di balik kejadian berbuah insiden—terlihat sangat jelas bahwa sosoknya tidak segan lagi untuk membawa wanita itu masuk ke dalam ranahnya. Alih-alih membantu, pria yang setidaknya mendapatkan pengawalan ketat baik di dalam dan luar ruangan tersebut justru memiliki niat lain —memanfaatkan ketidakmampuan Hemi dalam mengingat sesuatu.

"Min Hemi, kau merupakan salah satu bonekaku. Karena suatu insiden, kau berada di luar lemari kacamu, untuk apa pun itu aku ingin membawamu pulang. Mengajarimu bagaimana cara menjalani hidup sebagaimana mestinya seorang wanita, dan cara untuk hidup secara elegan tentunya." []

Gyu Taehyung

Gyu Taehyung

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Min Hemi

Min Hemi

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
EPIGONETempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang