Happy reading, guys. 💜🥺
Keadaan pasca kejadian penyerangan yang hampir menewaskan seorang pengacara Im Yoongi, semua berjalan dengan baik. Pria berkulit pucat itu telah kembali bekerja, melakukan klaim atas beberapa kasus yang menanti. Di sela kesibukan keduanya, ia terlihat tengah menyesap americano di jam makan siang, tepat di hadapannya seorang Gyu Taehyung terpantau memasang wajah datar dan hal tersebut membuat suasananya terasa berat. "Selain memandangi wajahmu, katakan apa yang harus kulakukan?"
"Kurasa Namjoon hyung masih menggeluti bisnis serupa di Buitenwood. Dia bahkan tidak berniat untuk berhenti."
Yoongi menaikkan salah satu alisnya, merasa bahwa apa yang saat ini dibahas kian menarik. "Apa yang kau dengar, kurasa itu tidak harus selalu dipercaya. Well, maksudku, kita perlu memastikan kebenarannya. Di situasi seperti ini, pihak yang merasa dirugikan akan memicu perselisihan internal." Katanya. Menyandarkan tubuh pada punggung kursi, pria tersebut kembali melontarkan pandangannya soal semua ini, "Mengenai bisnis Namjoon, kita tidak dapat melakukan hal lebih. Mengingat kita sudah tidak memiliki hak apa pun di ranah bisnis itu. Sudah berakhir. Terlepas dari semua itu, aku yakin bahwa kau tidak ingin mengungkit apa yang sudah dikubur dalam-dalam, 'kan? Tidakkah itu cukup merepotkan? Maksudku, memulai semuanya dari awal andai apa yang telah kita jaga kerahasiaannya terkuak begitu saja karena hal ini, serius itu akan sangat menyebalkan."
Taehyung sontak terdiam. Melebur dengan suasana kantin di tempat Yoongi bekerja, suasananya cukup ramai di jam seperti saat ini. Tetapi seakan mereka tak kasat, terpantau tidak ada seorang pun yang datang atau sekadar memerhatikan dari kejauhan. Pikirannya berkecamuk.
Tersenyum simpul, Taehyung mengatakan, "Entah mengapa aku merasa bahwa harus menyelesaikan semuanya, sampai ke akar. Setidaknya dengan begitu aku dapat menjalani kehidupanhidup normal, sebagaimana mestinya. Beberapa orang mengatakan bahwa hal semacam itu luar biasa, dapat bekerja, istirahat, dan tidur tanpa adanya keterlibatan obat-obatan. Katakan saja bahwa aku bersikap sok pintar dan semacamnya, dari apa yang aku dapati kau juga sedang berada di masa sulit, hyung." Ia menjeda sejenak. Sekali lagi menyelami sepasang mata yang memerhatikan dirinya. "Belakangan kau mulai merokok. Berapa yang kau habiskan dalam sehari, hm?"
"Penguntit."
Pria Gyu tersebut tertawa hambar. "Setelah datang dan memastikan keadaanmu di rumah sakit, terlepas dari apa yang kau katakan soal kondisi kesehatanmu, diam-diam aku menemui dokter yang menanganimu, katakan saja aku melakukan semua itu atas rasa kekeluargaan. Kondisimu akan memburuk apabila dibiarkan begitu saja."
Yoongi menggaruk keningnya sekilas. Merasa bahwa ia harus segera meluruskan apa yang ada.
"Mengenai hal itu. Baiklah, aku mengakuinya, puas? Tetapi semua dilakukan bukan karena aku merasa tertekan dan semacamnya," katanya. "Soal rencana yang mana kau ingin menyelesaikan semua, silakan. Tetapi dengan catatan, jangan membawa namaku di dalamnya. Katakan saja apa yang kau butuhkan, lagi pula dengan berdirinya bisnis itu membuatku berada di ujung tanduk. Sebagaimana halnya menyimpan sebuah bom yang akan meledak sewaktu-waktu. Selesaikan semuanya, untuk dirimu, untuk kita yang pernah berada di balik semua ini. Dan satu hal penting; jangan bersikap ceroboh."
"Hm, baiklah. Kau pikir aku bisa melakukannya?"
"Kau pikir semua ini dapat menjadi lebih buruk? Pergilah menemui dirinya. Dia tidak akan menyakitimu, percayalah."
Taehyung nampak berpikir sejenak. Terlihat tidak terlalu memerhatikan apa yang barusan mereka bicarakan. Sebab saat itu suasananya lekas berbeda, terkesan lebih mendalam dengan adanya tanda tanya besar di dalam benak ketika Taehyung mengatakan, "Mungkinkah seseorang dapat menjalani kehidupan ganda? Maksudku, ketika kau tertidur dan seseorang mengatakan bahwa telah melihatmu berjalan berkeliaran di sekitar lobi ketika dini hari. Mungkinkah hal semacam itu terjadi?"

KAMU SEDANG MEMBACA
EPIGONE
ФанфикFatamorgana yang Min Hemi ciptakan mengenai sosok Gyu Taehyung justru membuatnya tersesat. Menelusuri setiap puing ingatan yang hilang pasca mengalami kecelakaan, Hemi tidak memiliki sandaran maupun tempat untuk pulang selain ke tempat di mana Taehy...