09; Anagapesis

106 11 6
                                    

Taehyung meninjau sejauh mana perkembangan perusahaan kecilnya di lokasi baru ini. Melepas ikatan dengan Gyu Group dan nantinya akan bertemu sebagai relasi bisnis belaka mungkin terasa sedikit berat. Tetapi, akan ia lalui dengan atau tanpanya dukungan dari sanak keluarga dan rekan. Sejauh ini apa yang dilihatnya berjalan dengan baik, tidak akan menutup kemungkinan bahwa peresmian gedung ini akan dilakukan tidak lama lagi. Melakukan perhitungan secara mandiri dan menerka sampai sejauh mana perusahaannya akan berkembang, Taehyung telah merencanakan semuanya dengan matang. Saat ini tak banyak hal yang harus dilakukannya selain menunggu.

"Ada sedikit perbaikan di lantai utama, karena kondisi cuaca yang buruk pengerjaan jadi agak terganggu. Tetapi semua sudah diatasi, kami telah menghitung nominal pembebasan lahan tambahan pada bagian belakang gedung, ada penambahan biaya sebesar 12 persen dari perkiraan semula. Pemilik lahan sempat tidak ingin diajak bernegosiasi. 90 persen dari pembangunan gedung telah dirampungkan, perkiraan akhir tahun ini gedung sudah selesai dan dapat digunakan ...."

Taehyung mengangguk mengerti. Mendengar penjelasan dari sekretarisnya. Tidak terlalu banyak hal yang ia tangkap dari peninjauan kali ini, sebab pikirannya terlanjur pergi ke tempat lain. Sejenak teringat akan ucapan Im Yoongi tempo hari. Mengatakan bahwa ada baiknya bagi Taehyung untuk berhati-hati, pergi sejenak dan bahkan menghilang dari radar jauh lebih penting ketimbang menunjukkan batang hidung di tengah publik. Terkesan terlalu paranoid, tetapi tidak apabila Yoongi yang mengatakannya sendiri. Kekhawatirannya bersifat mutlak, bahkan pandangannya dapat dikatakan dapat menerka apa yang akan terjadi nantinya. Seperti seorang cenayang, apabila Taehyung boleh jujur untuk mengatakan hal demikian.

Kendati kemarin baru berjumpa, rasanya ada hal yang tidak beres saat teringat kembali akan sosoknya. Sudah pasti Yoongi baik-baik saja di rumah sakit, melihat dari hasil pemeriksaan terakhir soal kesehatannya, semua itu baik. Tetapi, rasanya Taehyung ingin segera melesat ke rumah sakit di saat itu juga.

Maka ketika tahu bahwa tidak ada hal yang patut untuk diperbincangkan lebih lanjut lagi soal perkembangan dari pembangunan gedung baru ini, Taehyung pun bergegas untuk masuk dan duduk di balik kemudi. Sesegera mungkin kembali ke rumah sakit untuk memastikan keadaan abangnya yang satu itu. Perasaannya kian dibuat tidak enak sebab Yoongi tak kunjung mengangkat telepon darinya, berujung suara dari seorang operator yang mengatakan bahwa kontak pria berwajah pucat itu tidak dapat dihubungi. "Sialan." Taehyung berdecak kesal dan lekas mempercepat laju mobilnya, membelah keramaian jalan kota di sore hari. Merasa bahwa harinya telah dibuat cukup berat dengan jadwal padat, Taehyung merasa tidak habis pikir akan perasaan cemas berlebih ini.

"Ya! Kau dari mana saja? Kenapa tidak menjawab telepon dariku, hm?"

"Ah? Maafkan aku, Manajer Kim. Aku baru saja kembali dari lokasi pembangunan gedung baruku. Rencananya setelah ini aku harus pergi ke suatu tempat, kenapa?" Taehyung bertanya. Manik matanya terlihat fokus pada jalanan, tidak luput dari perhatian walau untuk sedetik saja. Meminimalisir terjadinya kecelakaan lalu lintas karena tidak fokus pengemudi.

"Astaga. Kenapa tidak memberitahuku? Aku bisa saja menemanimu, kau tahu?"

Taehyung menarik napas dramatis. Hell, menanggapi sikap Manajer Kim yang sama saja seperti ayahnya sendiri itu membuatnya menelan rasa muak. Bukan apa-apa tidak selalu melulu mengajak pria itu pergi ke mana pun yang Taehyung mau, karena terlepas dari jadwal syuting dan hal apa pun yang memiliki sangkut paut soal dunia peran, maka Taehyung ingin terlepas darinya. Sejenak saja. Tidak akan terlalu lama sebab Taehyung mau tidak mau harus mengakui bahwa membutuhkannya. Toh, kalau mengajak pria itu pergi di malam suntuk dan pulang di pagi harinya, itu tidak akan lebih dari sekadar mengibarkan bendera perang dengan istrinya. Taehyung tidak ingin hal semacam itu terjadi.

EPIGONETempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang