Taehyung masih termangu di sana. Meratapi jam yang terus melaju tanpa adanya belas kasihan untuk dirinya meski sedikit saja. Tempurungnya tak dapat bekerja dengan baik seusai 'kejutan Jimin' benar-benar berhasil membuatnya terkejut; nyaris terkena serangan jantung. Di tempatnya, ditemani televisi yang menyala, berisi siaran berita mengenai sensasi yang belakangan ramai diperbincangkan, pikirannya bekerja tidak aturan, mengandaikan suatu bencana besar yang dipastikan terjadi apabila kejadian ini diendus oleh salah satu pihak tidak bertanggung jawab; orang-orang yang dirugikan atas popularitas serta kesuksesannya, barangkali. Bukankah satu tembakan saja bisa menjatuhkan --telak-- dirinya yang senyatanya pun kini dalam keadaan rumah tangga yang kurang sehat?
Adalah sebuah cara paling elegan untuk menggulingkannya dari euphoria dunia entertainment, isu mengenai sosoknya yang menyembunyikan seorang gadis asing di dalam apartemen tanpa sepengetahuan sang istri akan dipastikan berakibat fatal pada karirnya. Mengingat betapa buruknya hubungan pria itu dengan Jehwa, birai-biari fasik di luaran sana lekas mengatakan bahwa Taehyung menjadikan seorang gadis lugu sebagai pelampiasan. Choi Jimin sialan.
Terhitung tiga puluh menit sudah pria itu berusaha menghubungi Jimin sampai-sampai ponselnya panas, namun tidak mendapatkan suatu kabar apa pun. Bahkan pesan yang dikirimkannya sama sekali tidak mendapatkan respon apa pun. Hasrat membunuh seorang pengusaha kaya raya bernama Choi Jimin kian terasa di setiap detiknya. Sudah tidak terhitung betapa banyak pesan berisi umpatan yang Taehyung kirimkan padanya, didominasi oleh pesan yang menyudutkan salah satu pihak tentunya; siapa lagi kalau bukan Jimin?
Taehyung seharusnya tahu bahwa isu mengenai perusahaan besar Choi Jimin yang mendapatkan suntikan dana gelap terlepas dari keuntungan menjual anggur itu benar adanya. Terkadang, bagaimana cara seseorang menyampaikan informasi itu dapat mempengaruhi pandangan orang-orang. Meskipun apa yang dikatakan benar, tetapi jika penyampaiannya tidak tepat, maka itu akan dianggap sebagai omong kosong belaka.
Jimin misalnya, apa yang ia katakan perihal paket? Pria kaya raya itu hanya menguraikan satu patah kata tanpa penjelasan lain. Atau barangkali boleh lebih detail lagi selain, 'jangan membuangnya apabila kau tidak suka. Karena sepulang dari sini aku akan mengambilnya lagi, anggap saja bahwa aku hanya ingin --sekadar-- menitipkannya padamu'. Tidak ada makna lain selain Jimin sengaja menitipkan 'barang' tersebut kepadanya. Bukankah sepatutnya Jimin paham bagaimana kondisinya saat ini? Jelas-jelas, Taehyung merupakan orang paling dicari di internet --dalam makna baik maupun buruk-- fatalnya kolom pencarian lebih dominan dengan setan yang begitu berambisi membunuh karirnya.
"Sialan." Taehyung mengusap wajahnya frustasi. Beruntung karena semua paket ini diletakkan di dalam kamarnya sehingga tidak ada yang mengetahui hal tersebut. Satu-satunya hal yang dicemaskan Taehyung terlepas dari asisten rumah tangga yang jelas-jelas sudah mengetahui semuanya, ialah Jehwa. Gadis itu pasti sangat murka, terlebih di masa-masa sulit seperti saat ini.
Bagai terjebak di perangkap yang tak kasat --atau barangkali memang dijebak, entah-- seharusnya Taehyunh mendengar imbauan Jeongguk mengenai Jimin yang bersikap aneh belakangan ini. Terlebih ketika pria itu tidak segan lagi untuk mengirimkan benda-benda secara percuma. Jelas-jelas Jimin bukan tipikal manusia bersubstansial malaikat --baik, namun kebaikan ini jauh dari kebaikan-kebaikan yang ia terapkan terhadap Taehyung. Terdapat maksud terselubung, seakan tengah mencari tempat untuk menimbun apa pun itu. Karena satu-satunya hal yang pasti, Choi Jimin itu licik.
"Sudah kuduga." Merupakan suara si Seol yang terdengar begitu serak dari seberang. Mungkin ia baru saja bangun tidur atau semacamnya, karena ketika Taehyung berusaha untuk menghubunginya Jeongguk tidak lantas menjawab panggilannya. Setidaknya membutuhkan tiga sampai empat kali percobaan untuk sekadar membangunkannya demi mendengarkan keluh kesah Taehyung. "Jadi apa langkahmu selanjutnya? Kudengar hubunganmu dengan Jehwa sedang memburuk, ya?"

KAMU SEDANG MEMBACA
EPIGONE
Fiksi PenggemarFatamorgana yang Min Hemi ciptakan mengenai sosok Gyu Taehyung justru membuatnya tersesat. Menelusuri setiap puing ingatan yang hilang pasca mengalami kecelakaan, Hemi tidak memiliki sandaran maupun tempat untuk pulang selain ke tempat di mana Taehy...