01; Inauspicious

382 27 2
                                        

"Dua Minggu, aku harap kau dapat datang ke persidangan. Kita sama-sama tahu bahwa hubungan ini tidak dapat dilanjutkan lagi," ucapan wanita berwajah oriental yang terlihat begitu angkuh dari sudut ini memberikan doktrin bersifat telak di mana tidak ada penolakan ataupun usaha untuk sekadar mengelak. Jehwa jelas sudah merasa jengah atas lingkaran pernikahan yang membuatnya tertekan.

Sementara si pria yang tengah termangu di sofa lainnya, terlihat bungkam dan sama sekali tidak memberikan perlawanan berarti. Membiarkan apa yang sekiranya harus dicegah dan dicari jalan keluarnya itu; semakin memburuk di setiap detiknya. Berujung sebuah lampiran yang sengaja diletakkan dengan kerasnya di hadapan wajah, Gyu Taehyung hanya dapat terdiam dan memaklumi setiap keadaan sementara Jehwa pergi angkat kaki dari ruangan tersebut.

Belakangan hubungan mereka tidak dapat dikendalikan, begitu banyak pertengkaran yang memperlihatkan ketiadaan celah guna meminta maaf atas apa pun yang mungkin saja telah menyinggung perasaannya. Pria Gyu itu jelas merasa frustasi di usia pernikahannya yang masih seumur jagung. Masih begitu dini.

Apabila sudah seperti ini biasanya Taehyung akan meminta Choi Jimin untuk segera datang ke rumahnya dan membuka beberapa botol anggur dari gudang penyimpanan, membiarkannya meminum beberapa gelas setidaknya hingga Taehyung tergugah untuk minum. Hanya sedikit saja, karena di balik postur tubuhnya yang proporsional itu ada pencernaan yang tidak terbiasa mengonsumsi alkohol. Tetapi, semua itu tidak dapat dilakukan.

Terlepas dari pikiran yang penuh, si Choi kebetulan sedang berada di luar kota untuk mengurus bisnisnya yang belakangan diterpa isu miring. Sebagai seorang publik figur yang kerap berpose dan dituntut untuk terlihat sempurna di depan kamera, Taehyung harus menjauhkan diri dari jangkauan jerat masalah apa pun itu semata-mata demi menjaga citranya. Agaknya Jimin sudah mengetahui hal tersebut sehingga memilih untuk tidak melibatkan sahabatnya yang satu itu guna membantunya dalam menyelesaikan masalah.

Andai tidak ada nama yang harus dijaga, mungkin Taehyung sudah terjun secara langsung dan memberikan dukungan pada Jimin. Namun, entah mengapa Seol Jeongguk seakan tidak merestui hal tersebut. Pria berwajah inosen mirip kelinci itu justru mengimbau Taehyung untuk menjaga jarak sejenak dengan Jimin, sebab tidak akan menutup kemungkinan bahwa apa yang saat ini tengah disembunyikan oleh si Choi itu akan menyeret nama mereka ke dalam masalah apabila ikut campur lebih jauh.

"Aku mengirimkan sesuatu. Semoga di akhir pekan seperti saat ini ada kurir yang dapat mengantar bingkisan itu tepat waktu, apakah kau di rumah?"

Taehyung mendengkus pelan tatkala mendengar suara Jimin di hari berikutnya, melalui benda pipih dalam genggaman, pun sedang ia lekatkan dengan telinga. Pria berwajah mempesona dan semanis kue mochi itu terdengar sedikit menekankan nada bicaranya pada bagian 'apakah kau ada di rumah?'. Jimin pasti mengira bahwa Taehyung pergi melarikan diri dari rumah selepas tahu bahwa hubungannya dengan Jehwa agak alot, dan kerap mempermasalahkan hal-hal sepele.

"Ya, aku sedang berada di rumah. Tidak ke mana pun, meskipun semalam Jeongguk mengajakku pergi ke luar untuk mencari udara segar." Ia mulai menceritakan hari-harinya yang dirasa begitu suram. Bergumam di suatu waktu, Jimin tahu betul bahwa pria Kim itu tengah merasa jenuh. "Cepatlah kembali. Aku tidak memiliki teman bicara, kau tahu?"

Jimin tertawa pelan di telepon, menanggapi ucapan Taehyung sebagai guyonan semata meski tidak pada akhirnya. "Baiklah, selama itu aku harap kau tidak bertingkah. Maksudku, media di luar sana mulai gencar mencari kebenaran di balik isu retaknya hubungan rumah tanggamu. Well, meskipun berita tentang aktor kenamaan yang nyatanya tidak dapat berperan baik ketika mengarungi bahtera rumah tangga itu agak menarik untuk dibahas, sih. Tapi aku tidak ingin karirmu hancur dan akan menyulitkanku kelak, karena pada akhirnya kau pasti akan datang untuk mencari atap bernaung padaku. Aku tahu itu."

EPIGONETempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang