03; Pastory

216 19 1
                                    

Apabila ada hal janggal yang Taehyung dapati selain keadaan ranjang yang tak seperti biasanya, maka tidak lain dan tidak bukan adalah kehadiran wanita berdiri di sisi ranjangnya. Begitu jengah Taehyung memandangi si gadis yang mengukir senyum—menyambut Taehyung seusai terjaga—tanpa dosa di sana. Hyemi benar-benar terhipnotis oleh rupa sayu serta mata layu—khas bangun tidur—Taehyung, belum lagi rambutnya yang berantakan, baginya adalah nilai plus untuk seorang Gyu Taehyung yang terkenal tampan tanpa riasan; kini dia membuktikannya. "Selamat pagi, Tuan Gyu," sapanya.

Barangkali, memar di kepala Hemi di akibatkan benturan keras yang menyebabkan beberapa syaraf rusak sehingga tidak mengenal rasa malu. Gadis itu benar-benar menganggap apartemen Taehyung adalah miliknya. Keluar masuk tanpa ijin, dan bahkan ranah pribadi milik Taehyung pun, gadis itu tidak peduli;  kamar. "Ingin kubuatkan sesuatu?"

Taehyung mendesah pelan dan mengusap wajahnya kasar. Semalam ia sama sekali tidak dapat tidur dengan baik. Merasa lelah atas ketidakpastian dari apa yang terpampang jelas di hadapan. Ia pun melangkah turun dari ranjang dan berlalu menuju kamar mandi untuk membersihkan diri. Enggan menghiraukan gadis yang sedari malam tidak beranjak pergi ke mana pun—tak ingin pergi angkat kaki dari apartemennya.

Taehyung merasa jengah atas hal tersebut. Bahkan pikirannya terasa tidak jernih selepas selesai membersihkan diri dan berpakaian. Melangkah ke arah ruang kerjanya untuk memantau sejauh apa pemberitaan yang menyinggung masalahnya dengan sang mantan istri. Bukan ingin menambah beban pikiran atau semacamnya, hanya saja pria itu merasa harus terlibat dalam masalah ini. Tidak ingin dinilai tak acuh dengan pergi menghilang dari peradaban.

'Gyu Taehyung, kedapatan tengah mengantar istri ke studio pemotretan. Tidak banyak yang diketahui, satu-satunya hal yang pasti hubungan mereka tampak tidak menunjukkan kemajuan selain menimbulkan perdebatan belaka. Fans mengaku cemas dan khawatir akan kesehatan keduanya. Berharap mendapatkan kabar baik atas hubungan keduanya.'

Taehyung memijat pelipisnya tatkala duduk di balik meja, tengah sibuk menggulir halaman demi halaman yang terdapat di situs web pemberitaan media masa. Tidak jarang kabar yang diberikan cenderung tidak berdasar, terlihat—seperti—membual tentang apa pun itu. Rasanya begitu konyol, sekaligus memuakkan ketika tahu bahwa namamu ada di media massa. Masuk dalam halaman gosip terpanas dan isu miring.

Bergulir ke laman selanjutnya, pria itu dibuat teringat akan apa yang menjadi pokok permasalahan. Memikirkan hal semacam apa yang sekiranya ada di dalam benak tersangka tatkala membunuhnya secara perlahan, tidak dapat mengendalikan pena sehingga dibuat nelangsa karenanya. Ruas jari Taehyung tampak memutih tatkala terkepal dengan sedemikian erat, sementara manik matanya tak luput dari setiap baris kata yang disuguhkan.

'Buku keluaran terbaru dari seorang penulis kenamaan Korea Selatan baru saja menembus angka penjualan fantastis. Penulis tidak ingin ditemui, identitasnya yang tidak diketahui membuat media gencar mengejarnya karena dinilai sebagai suatu sensasi panas yang mencengangkan.'

'Tema yang diangkat dalam bukunya bahkan menyentil beberapa kalangan. Terutama publik figur, mencetuskan bahwasannya suatu hubungan yang tidak berjalan lancar ketika kau menjalani percintaan dengan seseorang yang dituntut untuk terlihat serba sempurna di depan kamera.'

Taehyung mendengkus membuang wajah sekilas. Masih berpegang teguh pada pendirian untuk sekadar menggulir halaman pada layar laptopnya. Cuti yang diambil belakangan membuatnya bingung atas kegiatan alternatif untuk membunuh waktu. Pria itu memilih habiskan dengan berolahraga atau beristirahat semata-mata sebagai pelarian belaka. Namun, akan sangat terasa janggal baginya jika hanya melakukan kegiatan tersebut seperti perintah manajer Kim; yang memintanya tidak mencari tahu apa pun. Taehyung begitu batu, sehingga memilih menutup telinga serta akses dengan pria tua itu agar tak dapat masuk dan mencegahnya. Taehyung merasa harus; harus menemukan siapa pencipta skenario sialan ini.

EPIGONETempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang